Oktober

Minggu, 02 Oktober 2016

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”

Saudara-saudara sekarang kita sedang berada dalam situasi dan keadaan dunia yang begitu memprihatinkan bahkan sangat menakutkan. Dikatakan demikian karena dosa dan kejahatan sedang memuncak, kebanyakan orang lebih menuruti keinginannya sendiri dan lebih menuruti roh-roh yang duniawi daripada menuruti kehendak Tuhan. Apa yang telah dinubuatkan firman Tuhan dalam Wahyu 22 : 11 semakin digenapi :
- Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
 berbuat jahat
- Barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar
Pada zaman akhir yaitu pada saat Yesus akan datang kali yang kedua orang-orang akan terus berbuat jahat bahkan yang cemar pun akan semakin mencemarkan dirinya. Karena Tuhan sudah membiarkan manusia itu melakukan apa yang diinginkan hatinya maka kejahatan pun semakin meningkat dan orang-orang pun tidak segan-segan menceburkan dirinya kepada kecemaran. Hal ini terjadi sebagai kegenapan firman Tuhan dan sebagai tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. 
Namun demikian di tengah-tengah meningkatnya kejahatan dan kecemaran, masih ada orang-orang yang mau melakukan kebenaran bahkan yang mau menguduskan dirinya. Pada zaman akhir ini di sam-ping semakin meningkatnya kejahatan dan kecema-ran, orang-orang benarpun akan semakin berbuat kebenaran dan orang-orang kudus akan terus menguduskan dirinya. Kecemaran meningkat tetapi kekudusanpun semakin nyata di dalam gereja Tuhan. Pada awalnya memang Tuhan masih membiarkan gereja itu bercampur, seperti lalang dengan gandum, demikian juga kambing dan domba masih bisa bersama-sama. Ketika lalang dan gandum masih diijinkan tumbuh bersama dalam satu ladang atau ketika domba dengan kambing belum dipisah-kan, sering sekali sulit dibedakan sebab keduanya tumbuh bersama.

Pada awal pertumbuhan gereja memang diijinkan Tuhan tumbuh bersama tetapi pada akhirnya akan dipisahkan oleh Tuhan. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam
Matius 25 : 31 - 46 sebelum penghakiman terakhir Tuhan akan mengumpulkan semua bangsa di hadapan-Nya. Maka Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.
- domba-domba ditempatkan di sebelah kanan
- kambing-kambing disebelah kiri
Kepada domba-domba diberikan kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan, sedangkan kambing-kambing akan dimasukkan ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Domba-domba disebut “orang-orang yang diberkati” dan akan menerima hidup yang kekal, sedangkan kambing-kambing disebut “orang-orang terkutuk” yang akan menerima hukuman yang kekal di api neraka.
Karena itu dari cerita tentang domba yang dipisah-kan dari kambing ini, dapat kita lihat dengan jelas bahwa tidak ada keselamatan bagi orang-orang yang tidak masuk ke dalam penggembalaan.Sebab yang dijamin selamat adalah domba-domba dan kepada domba-dombalah Tuhan menjanjikan hidup yang kekal. Sedangkan kepada kambing-kambing tidak ada jaminan keselamatan justru mereka akan disebut orang-orang terkutuk. Domba-domba ini adalah menunjuk kepada kehidupan orang-orang yang mau beribadah dengan setia, mau melayani Tuhan dan berkorban kepada Tuhan. Domba-domba ini juga menunjuk kepada kehidupan orang-orang yang mau mengikuti gerak firman Tuhan, mau menuruti firman Tuhan. 1 Petrus 2 : 25 firman Tuhan menjelaskan memang dahulu kita sesat seperti domba karena menuruti roh-roh yang duniawi. Tetapi setelah mendengarkan dan menerima firman Tuhan, kita telah kembali kepada Gembala Agung, yaitu Yesus Kristus. Sebagai gembala yang baik, Yesus lah yang bertugas memanggil kita dengan firman-Nya. Sebab Yesus bukan saja telah mati di kayu salib, tetapi Ia juga telah memberikan firman-Nya supaya setiap orang yang mendengar dan menerima firman itu dihidupkan oleh Tuhan. 

Saudara-saudara, disebut domba-domba yang sesat karena telah mengikuti jalannya sendiri. Namun kalau kita lihat dalam Yeremia 50 : 6 firman Tuhan juga menjelaskan kepada kita penyebab mengapa domba-domba itu bisa hilang. Sebab dalam ayat ini  domba-domba itu disebut sesat karena memang ada yang menyesatkan, yaitu gembala-gembala yang membiarkan domba-domba itu mengembara di gunung-gunung dan berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya. Padahal kalau kita lihat dalam Yohanes 10 : 5 dijelaskan sebenarnya sifat domba itu adalah : orang asing tidak mereka ikuti dan suara orang asingpun tidak mereka dengar. Tetapi karena domba-domba itu telah dibiarkan oleh gembala-gembala mengembara di gunung-gunung maka domba-domba itu pun lupa akan tempat pembaringannya. Itu sebabnya tidak heran pada zaman akhir ini banyak orang Kristen tidak mau beribadah bahkan tidak peduli apa arti penggembalaan. Bukan hanya jemaat-jemaat, orang-orang yang predikatnya hamba Tuhan dan yang mengaku pelayan Tuhan pun telah membiarkan jemaat-jemaat sebab tidak berani tegas dalam memberitakan firman Tuhan.Maka dalam Yohanes 10 : 27 - 28 sebagai gembala yang baik Tuhan Yesus berjanji akan memberikan hidup yang kekal. Dan orang-orang yang mau digembalakan itu tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan tidak seorang pun yang dapat merebutnya dari tangan Tuhan.  Sebab sebagai gembala yang baik, Yesus tidak akan membiarkan kita berjalan bagaikan orang yang mengembara di padang, Yesus tidak akan membiarkan kita berjalan dari gunung ke bukit. Bahkan Yesus juga tidak akan membiarkan kita berada di tangan gembala-gembala yang tidak bertanggung jawab.
Karena itu supaya kita bisa tetap berada di dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, 
Zefanya 2 : 1 - 3 ada tiga hal yang harus kita lakukan :
- carilah Tuhan
- carilah keadilan
- carilah kerendahan hati
Sebelum Tuhan Allah menumpahkan penghukuman-Nya ke atas dunia ini, firman Tuhan sudah memperi-ngatkan kita semua supaya mau mencari Tuhan dengan sepenuh hati. Sebab kepada orang-orang yang tidak mau mencari Tuhan, maka mereka akan dihalau oleh Tuhan seperti sekam yang tertiup angin sebelum datang murka Tuhan yang bernyala-nyala itu. Dari sini dapat kita lihat dengan jelas bahwa diluar penggembalaan tidak ada jaminan akan keselamatan. Di luar penggembalaan bagi Tuhan hidup manusia itu hanya seperti sekam yang dengan mudah ditiup angin, sekam yang tidak ada isinya sehingga tidak ada harganya. Jadi bagi Tuhan kehidupan manusia yang tidak mau masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, mereka akan dihalau oleh Tuhan, mereka tidak akan diperkenankan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga.
Ibrani 13 : 20 menjelaskan pekerjaan Yesus Kristus sebagai Gembala Agung akan memperlengkapi orang-orang yang digembalakan itu dengan segala yang baik supaya dapat melakukan atau mengerjakan apa yang berkenan kepada Tuhan. Sebagai gembala agung, Yesus tahu segala keterbatasan kita, Ia tahu kelemahan kita bahkan Yesus tahu bahwa sesungguhnya tidak seorang pun yang bisa melakukan yang baik. Karena itu maka Ia sendiri yang turut bekerja memberikan kekuatan dan kemampuan. Sebagai gembala agung Ia yang memperlengkapi supaya kita bisa mengerjakan apa yang berkenan kepada-Nya. Haleluya....!!!


Minggu, 09 Oktober 2016

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”


Saudara-saudara, kita sudah mendengar bahwa sistem Tuhan dalam menyelamatkan umat-Nya adalah dengan sistem penggembalaan. Tuhan mau menghimpunkan dan memasukkan kita ke dalam satu perkumpulan yang di dalamnya ada firman yang menggembalakan kita. Bagaikan domba-domba yang dimasukkan ke dalam satu kawanan supaya digembalakan. Sebab menjadi satu kawanan dalam satu penggembalaan merupakan kerinduan Tuhan. Tetapi yang dimaksud “gembala” di sini bukan menunjuk kepada satu orang pribadi sekalipun memang ada hamba Tuhan yang sudah ditentukan oleh Tuhan untuk menggembalakannya. Domba-domba itu sepenuhnya adalah milik Kristus, karena itu setiap hamba Tuhan yang dipercayakan harus membawa jemaat itu kepada Kristus. Jangan dengan maksud untuk kepentingan diri sendiri dan jangan membawa jemaat itu kepada pribadi sendiri.
Yang dimaksud Gembala itu adalah menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus yang disebut gembala yang baik, Dia juga disebut sebagai Gembala Agung segala domba. Hal ini bisa kita lihat dalam Ibrani 13 : 20 sebagai Gembala Agung segala domba, Ia akan memperlengkapi kita dengan segala yang baik supaya kita bisa melakukan apa yang berkenan kepada-Nya. Domba-domba itu adalah binatang yang lemah dan tidak punya kekuatan untuk mengalahkan binatang buas. Tetapi ada satu yang menjadi kelebihan domba yaitu suka berkumpul dan kalau berjalan selalu bergerombol. Maka kalau gembala sudah berjalan domba-domba akan mengikut dari belakang.Sangat berbeda dengan kambing sering tidak menyadari bahwa ia hanyalah binatang yang lemah. Maka kambing sangat berbeda dengan domba sebab kambing suka jalan sendiri, susah diatur dan susah dipimpin. Untuk menggembalakan kambing jauh lebih susah dari pada menggembalakan domba.

Karena itu dengan mudah kita bisa memahami bahwa sistem Tuhan dalam menyelamatkan manusia adalah dengan sistem penggembalaan. Sebagai Gembala yang baik: Yesus akan mengumpulkan yang telah tercerai berai dan akan memasukkkannya ke dalam satu kawanan supaya digembalakan. Dan Ia sebagai Gembala yang baik akan menjaga domba-domba itu dari binatang buas yang selalu ingin mencerai-beraikan domba-domba supaya bisa dengan mudah diterkam.
Karena itu supaya kita bisa masuk menjadi jemaat yang digembalakan dalam satu kawanan menjadi umat gembalaan-Nya:  KITA HARUS MAU MENDENGAR DAN MENURUTI FIRMAN TUHAN. Sebab dalam Yohanes 10 : 27 - 28 Yesus sudah menjelaskan sikap dan perbuatan domba-domba yang benar: “Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” Jadi yang menjadi kelebihan jemaat yang sudah digembalakan adalah mau mendengar/ menerima firman Tuhan dan mau mengikut Tuhan atau melakukan firman Tuhan. Sehingga Tuhan pun memberikan hidup yang kekal dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan Tuhan.Karena itu kalau ada orang mengaku sebagai orang Kristen tetapi tidak suka mendengar firman Tuhan, tidak mau datang ke gereja untuk beribadah, orang-orang seperti ini belum bisa dikatakan sebagai umat gembalaan Tuhan. Sebab sekalipun mereka percaya kepada Tuhan bahkan menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, tetapi kalau tidak mau beribadah semua yang dilakukannya akan menjadi sia-sia. Tuhan tidak akan memberikan hidup yang kekal kepada mereka, sebaliknya mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api untuk disiksa selama-lamanya. 

Seperti yang telah dijelaskan dalam Matius 25 : 31 - 34 sebelum terjadi penghukuman yang terakhir, akan terjadi dulu pemisahan. Yaitu ketika semua bangsa dikumpulkan di hadapan Tuhan, maka Yesus sebagai Gembala akan memisahkan domba dari kambing. Sekalipun kambing itu termasuk binatang gembalaan tetapi pada akhirnya akan dipisahkan juga sebab tidak sama dengan domba. Kalau domba-domba ditempatkan di sebelah kanan sedangkan kambing-kambing ditempatkan di sebelah kiri. Dan juga kalau kepada domba-domba disebut sebagai “orang-orang yang diberkati” sedangkan kepada kambing-kambing disebut ‘orang-orang terkutuk.” 
Jadi dari sebutannya saja sudah bisa kita lihat perbedaan domba dari kambing. Dan kalau sebutan-nya sudah berbeda tentu penempatannya pun akan berbeda pula bahkan berkat yang akan diterima pun akan berbeda pula. Kepada orang-orang yang di sebelah kanan itu Tuhan akan memberikan Kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan. Tetapi orang-orang yang ditempatkan di sebelah kiri itu akan dienyahkan Tuhan dan akan dimasukkan ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya sebagai hukumannya. Karena itu dengan jelas dapat kita lihat bahwa tidak ada jaminan keselamatan bagi orang-orang yang tidak mau digembalakan. Sikap orang-orang yang tidak mau digembalakan itu : tidak mau beribadah, tidak suka mendengar firman Tuhan, tidak menyadari hidupnya sebagai orang berdosa, menganggap sepi kekayaan kemurahan Tuhan, tidak suka yang baik. Orang-orang yang tidak mau beribadah itu tidak menyadari bahwa dunia ini akan dibinasakan Allah dan bahwa setiap dosa akan dihukum oleh Tuhan. Daniel 12 : 10 sebagai umat yang telah digembalakan oleh Tuhan, kita akan disucikan, dimurnikan dan diuji. Dan tujuannya adalah untuk memisahkan dan membuang sifat dosa itu dari dalam hidup kita. Tidak seorang pun yang kebal terhadap dosa dan tidak seorang pun yang bisa melepaskan dirinya dari dosanya. Karena itu kita harus masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar supaya lewat firman Tuhan yang kita dengar itu Tuhan melepaskan kita dari segala sifat dosa. 

Di dalam ibadah dan penggembalaan itulah hidup kita akan disucikan dan dikuduskan, bahkan kita juga akan dibawa ke dalam ujian supaya dimurnikan. Karena itu sebagai umat yang telah digembalakan oleh Tuhan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan supaya kita jangan gagal masuk ke dalam kerajaan sorga :
- 1 Timotius 1 : 19 jangan menolak hati nurani yang murni supaya iman kita jangan kandas atau gugur.
- 1 Timotius 4 : 1 - 2 jangan mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya telah memakai cap atau yang telah dikuasai oleh Iblis.
- 1 Timotius 6 : 20 - 21 jangan menyimpang dari iman yang telah diajarkan kepada kita. Sekalipun akan datang orang-orang akan mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran, seperti omongan yang kosong dan yang tidak suci, jangan terseret. Tetapi kita harus terus memelihara apa yang telah dipercayakan kepada kita yaitu firman Tuhan maka iman kita akan bertumbuh dan tidak akan menyimpang oleh apapun.
1 Pettrus 2 : 25 firman Tuhan mengatakan memang dahulu kita ini sudah sesat seperti domba karena menuruti keinginan diri sendiri dan karena disesatkan oleh Iblis. Tetapi syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia sebagai manusia, Ia datang untuk menyelamatkan kita supaya kita bisa kembali kepada Dia sebagai pemelihara jiwa. Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia adalah gembala yang baik yang telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya supaya terjadi kelepasan dari dosa. Sebagai Gembala yang baik, Yesus lah yang telah melepaskan dan membebaskan kita dari perbudakan dosa untuk dijadikan sebagai umat gembalaan-Nya. Dia mau supaya kita hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar.


Minggu, 16 Oktober 2016

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”


Ada waktunya musim panas ada pula waktunya musim dingin. Pada waktu musim dingin pohon-pohon akan berguguran daunnya bahkan ada pohon yang tidak tanah hidup ketika musim dingin tiba. Jadi tidak semua pohon bisa hidup pada musim dingin kecuali pohon-pohon tertentu yang memang tahan hidup sekalipun saat musim dingin telah tiba. Kalau kita tarik ke dalam hal rohani, dua musim ini juga menunjukkan keadaan rohani seseorang ada kalanya semangat rohaninya bahkan menggebu-gebu tetapi ada pula saatnya rohani berubah menjadi dingin. Keadaan rohani seseorang bisa dipengaruhi oleh situasi dan keadaan bagaikan musim-musim yang bisa mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan.
Maka dalam Matius 24 : 20 Yesus memperingatkan hal yang sangat penting kita ketahui bersama: jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Yesus mengatakan demikian karena Ia sangat mengetahui keadaan rohani manusia khusunya pada akhir zaman ini. Banyak orang akan dingin rohaninya bahkan tidak sedikit yang murtad melepaskan kepercayaan-nya dari Yesus Kristus. Padahal mereka tidak menyadari kalau sudah murtad maka keselamatan tidak ada pada mereka sebab keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Dan kalau kita lihat Matius 24 : 12 penyebab terjadinya “dingin rohani” itu disebabkan oleh kasih yang menjadi dingin. Kalau rohani seseorang sudah menjadi dingin maka inilah penyebab utama dinginnya rohani dan yang akan mengakibatkan orang menjadi murtad. Daniel 12 : 10 firman Tuhan sudah menubuatkan bahwa pada akhir zaman yaitu menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali: gereja Tuhan akan disucikan dan dimurnikan dan diuji. Maksudnya adalah untuk membuktikan kemurnian iman kepada Yesus, apakah gereja Tuhan itu bisa bertahan dan tetap mengerjakan keselamatannya sekalipun ia sedang dibawa kepada pengujian. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus disucikan yaitu dipisahkan dari kehidupan yang berdosa untuk selanjutnya dijadikan sebagai umat kepunyaan Tuhan. Gereja Tuhan itu juga harus dimurnikan supaya nampak mana lalang mana gandum, mana domba mana kambing. Dan biasanya dalam pemurnian inilah terjadi pemisahan dari semua sifat dan karakter yang tidak baik. Dan selanjutnya gereja Tuhan itu juga harus diuji supaya nampak mana yang siap dibawa masuk ke dalam Kerajaan Sorga untuk menerima hidup yang kekal.

Karena itu ketika gereja Tuhan itu disucikan dan dimurnikan dan diuji, orang-orang yang menghargai keselamatannya akan hidup dalam kebenaran. Mereka akan terus hidup dalam kebenaran dan mengakui bahwa ibadah dan penggembalaan itu merupakan cara Tuhan untuk menjadikan kita supaya layak dan berkenan kepadanya. Semua orang yang mau menghargai ibadah dan penggembalaan akan terus menyucikan dirinya dengan hidup dalam kebenaran. Mereka akan dengan mudah dipimpin atau digembalakan dan melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan.Tetapi orang-orang fasik tidak akan tahan ketika mereka disucikan atau dimurnikan atau diuji sebab tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya. Orang-orang fasik akan terus berlaku fasik sampai kejahatannya membuat Tuhan muak melihatnya. Akan tergenapi apa yang telah dinubuatkan firman Tuhan dalam Wahyu 22 : 11 bahwa ”Barangsiapa berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya.”
Jelas bahwa orang-orang fasik akan terus belaku fasik dan akan mencemarkan dirinya dengan berbuat kejahatan. Sebab orang-orang fasik ini tidak akan mengerti apa arti hidup yang digembalakan, mereka juga tidak akan mengerti mengapa firman Tuhan begitu menekankan tentang pentingnya hidup yang digembalakan Tuhan. Mereka akan terus berbuat fasik dan mencemarkan dirinya karena mereka tidak akan memahami arti ibadah dan penggembalaan. Yeremia 2 : 13 kejahatan umat Israel karena telah meninggalkan Tuhan sebagai sumber air hidup dan menggali kolam yang bocor yang tidak dapat menahan air. Jadi sikap dan perbuatan orang-orang yang tidak mau digembalakan itu bagaikan menggali kolam yang bocor baginya. Menyangka hidupnya akan tenang dan aman padahal mereka tidak tahu bahwa sebentar lagi mereka akan dimasukkan ke dalam hukuman yang kekal.

Tetapi orang-orang yang melakukan kebenaran, mereka akan terus menguduskan dirinya dengan hidup dalam kebenaran. Mereka mau melakukan kebenaran karena mereka sangat mengerti apa arti hidup digembalakan. Orang-orang benar ini akan menempatkan dirinya bagaikan domba-domba yang lemah yang bisa hidup dengan tenang apabila dekat dengan gembalanya.
Karena itu kalau kita lihat Yeremia 3 : 15 firman Tuhan menjelaskan bahwa Tuhan sendirilah yang akan mengangkat gembala-gembala. Yaitu gembala-gembala yang sesuai dengan hati Tuhan untuk membawa domba-domba sampai kepada tujuan yang sebenarnya, yaitu hidup dalam penggembalaan yang benar. Tuhan mau supaya semua orang percaya itu diselamatkan dari hukuman yang kekal.Karena Tuhan yang mengangkat para gembala maka Tuhan sendiri yang akan memperlengkapi mereka dengan pengetahuan dan pengertian.
- seorang gembala harus diperlengkapi dengan penge-
 tahuan yang benar supaya mereka bisa membawa
 jemaat-jemaat kepada pengenalan yang benar.
- seorang gembala jemaat harus diperlengkapi de-
 ngan pengertian akan firman Tuhan supaya ia juga
 bisa memberi pengertian kepada jemaat-jemaat
 yang dipimpinnya.
Sebab jika seorang gembala tidak diperlengkapi dengan pengetahuan dan pengertian, maka ia tidak akan bisa membawa jemaat-jemaat yang dipimpinnya kepada pengenalan yang benar.
YUSUF adalah contoh orang yang tergembala dengan baik, yang sangat mengerti apa yang telah direncanakan Tuhan dalam hidupnya. Kejadian 49 : 22 - 26 menjelaskan tentang perkataan Yakub kepada Yusuf sebagai anak yang paling dikasihi oleh Yakub. Yusuf itu seperti pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Artinya Yusuf itu seorang yang selalu dipelihara Tuhan hidupnya dengan baik, bahkan yang dilindungi dan yang telah dilepaskan dari segala mara bahaya yang akan menimpa hidupnya. Sekalipun pemanah-pemanah telah mengusik, memanahnya dan menyerbunya, namun Yusuf tetap tenang dan tidak pernah ditimpa malapetaka. Sebab Tuhan sendiri yang memberi pertolongan dan melindunginya bahkan yang memberkatinya dengan berkat dari langit di atas. 
Yusuf mendapatkan semua itu karena ia seorang yang tergembala dengan baik dan gembala yang menggembalakan hidupnya ialah Gunung Batu Israel, yaitu Allah. Maka tidak heran Allah membuat Yusuf itu menjadi seorang yang teristimewa dari semua saudara-saudaranya. Berkat yang diterima Yusuf pun adalah berkat yang teristimewa, yaitu berkat dari Abraham, berkat dari Ishak dan dari Yakub, semua itu diberikan kepada Yusuf sebagai orang yang teristimewa. Demikian juga kita sebagai jemaat Tuhan, jika kita tetap hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, kita juga akan menerima berkat yang istimewa dari Tuhan. Tuhan mau mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya dan tuntunan tangan-Nya. Maka cara Tuhan memberikan berkat yang teristimewa itu adalah dalam penggembalaan yang benar.


Minggu, 23 Oktober 2017

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”

Saudara-saudara, Yakub mempunyai dua belas anak, tetapi dari antara kedua belas itu ada yang teristimewa di hadapan Tuhan, yaitu Yusuf. Sekalipun semua anak-anak Yakub ini mempunyai kelebihan masing-masing, tetapi firman Tuhan mengatakan Yusuf lah yang teristimewa dari semua saudara-saudaranya. Ruben anak sulung Yakub, dari suku Yehuda tampil raja-raja atau pemimpin Israel, orang Lewi yang diangkat menjadi pelayan Tuhan, dll, tetapi yang paling istimewa adalah Yusuf. Maka kalau kita lihat berkat-berkat yang diberikan kepada Yusuf juga merupakan berkat-berkat yang teristimewa, baik berkat lahiriah maupun berkat rohaniah.
Kejadian 49 : 22 - 27 firman Tuhan mengatakan tentang Yusuf ketika Yakub menyampaikan perkataan perpisahan kepada semua anak-anaknya. YUSUF dikatakan seperti pohon buah-buahan yang muda pada mata air, dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Maka sekalipun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub. Semua ini bisa dialami oleh Yusuf oleh karena ia telah membuat gembalanya adalah Gunung Batu Israel, itulah Allah Yang Mahakuasa. Karena Tuhan Allah maka Yusuf itu digambarkan seperti pohon buah-buahan yang muda yang dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Artinya Yusf diberi kesempatan untuk melakukan perkara besar di luar batas kemampuan manusia biasa.Kelebihan Yusuf dari semua saudara-saudaranya: Yusuf itu seorang yang mau tergembala dengan baik, mau dengar-dengaran dan taat melakukan semua perintah Tuhan dan Yusuf pun telah membuat Allah Yang Mahakuasa sebagai gembalanya. Maka tidak heran Allah Yang Mahakuasa memberkati Yusuf dengan berkat yang teristimewa :
- dengan berkat dari langit di atas
- dengan berkat samudera raya
- dengan berkat buah dada dan kandungan
- dengan berkat gunung-gunung dan yang paling
 sedap di bukit-bukit yang berabad-abad.
Bahkan berkat dari Abraham, berkat dari Ishak dan berkat dari Yakub, semua itu turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya. Maka Yusuf ini adalah contoh orang yang tergembala dengan baik sehingga Allah Yang Mahakuasa memberikan penyertaan dan perlindungan yang luar biasa.

Alkitab mencatat sebelum Yusuf menjadi penguasa di Mesir, ia juga mempunyai pengalaman yang pahit. Ia dibenci kakak-kakaknya, dimasukkan ke dalam sumur, dijual dan dijadikan sebagai pembantu di rumah Potifar, difitnah lalu dimasukkan ke dalam pernjara, ia juga hampir dilupakan orang yang pernah ditolongnya ketika di penjara. Tetapi karena Yusuf telah membuat Allah Yang Mahakuasa sebagai gembalanya, Ia menyertai Yusuf di manapun ia berada dan Tuhan membuat semua yang dikerjakan Yusuf berhasil.Maka tidak heran dari dalam penjara pun Yusuf harus dipanggil untuk menyelesaikan mimpi Firaun. Dan saat itulah Allah Yang Mahakuasa menggenap-kan rencana-Nya terhadap Yusuf sehingga yang dimimpikan Yusuf itu benar-benar menjadi nyata. Yusuf mampu melewati semua itu karena ia sudah mengerti bahwa ada yang akan dikerjakan Allah lewat dirinya. Itu sebabnya ketika saudara-saudara-nya takut dan gentar kepada Yusuf, ia menguatkan hati saudara-saudaranya supaya datang mendekat kepadanya dengan tidak perlu takut. Dengan tenang Yusuf pun memperkenalkan dirinya kepada suudara-saudaranya bahwa dialah Yusuf yang telah mereka jual ke Mesir. Yusuf mengatakan kepada saudara-saudaranya supaya jangan bersusah hati dan jangan menyesali diri sekalipun mereka telah menjual Yusuf. Sebab lewat semua itu Yusuf mengerti bahwa Allah Yang Mahakuasa sedang mengerjakan sesuatu yang sangat penting, yaitu untuk memelihara kehidupan. Kejadian 50 : 20 menje-laskan sekalipun saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan yang jahat terhadap Yusuf, tetapi Allah telah mereka-rekannya untuk kebaikan dengan maksud untuk memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Saudara-saudara, Yusuf ini adalah contoh orang yang mau tergembala dengan baik dan yang membuat Allah Yang Mahakuasa sebagai gembala-nya. Sebagai jemaat Tuhan yang telah dibebaskan dari perbudakan dosa, selanjutnya kita harus membawa dan menyerahkan hidup kita untuk digembalakan dalam firman pengajaran. Yusuf itu adalah lambang pengajaran sebab dalam Obaja 1 : 18 firman Tuhan mengatakan bahwa keturunan Yusuf akan menjadi nyala api. Kemudian dalam Amsal 6 : 23 dikatakan: “Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.” Jadi yang dimaksud “keturunan Yusuf”adalah gereja Tuhan atau jemaat-jemaat Tuhan yang telah digembalakan dalam terang firman pengajaran.
Itu sebabnya firman Tuhan menghimbau kita semua supaya kita mau dijadikan sebagai umat gembalaan-Nya, tuntunan tangan-Nya. Sebab kalau kita mau menjadi jemaat yang digembalakan dalam firman pengajaran, kita akan menjadi sama seperti Yusuf: menjadi jemaat yang teristimewa yang dipersiapkan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus.Kalau Tuhan Allah mau mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya sebenarnya merupakan mujizat yang paling besar. Sebab jika kita diakui Tuhan sebagai umat gembalaan-Nya itu berarti kita sudah diterima sebagai anak-anak Allah maka merupakan suatu penghormatan besar. Menjadi anak bupati, anak gubernur, anak jenderal atau anak presiden saja orang sudah begitu bangga. Apalagi kalau Tuhan mau mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya tentu lebih tinggi jabatannya dari anak presiden. Karena itu kita patut bersyukur dan bangga kalau Tuhan mau mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya dan sebagai anak-anak Allah. 
1 Korintus 3 : 21 - 23 firman Tuhan menjelaskan tentang kekayaan jemaat-jemaat yang telah digembalakan dalam ibadah yang benar. Kepada jemaat yang telah digembalakan firman Tuhan mengatakan: “segala sesuatu adalah milikmu.” Kata “mu” di sini adalah menunjuk kepada jemaat-jemaat yang telah diakui Tuhan sebagai umat gembalaan-Nya. Baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup maupun mati, baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang, semuanya kamu punya.

Paulus, Apolos dan Kefas adalah rasul-rasul Kristus yang berarti bahwa hamba-hamba Tuhan itu sebenarnya adalah kekayaan rohani bagi jemaat-jemaat yang mau digem-balakan. Sebab hamba-hamba Tuhan itu dipakai dan dipersiapkan untuk menjadi pengawas atau pemimpin jemaat supaya jemaat-jemaat itu berhasil dibawa masuk kepada kehidupan yang kekal. Karena itu sebagai bukti kita disebut sebagai umat gembalaan-Nya, kita harus mau dipimpin oleh Tuhan lewat hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan untuk mengajar kita tentang jalan-jalan Tuhan.
Baik dunia, hidup atau mati, baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang juga adalah milik jemaat yang mau digembalakan. Artinya bahwa selama tinggal di dalam dunia ini, Tuhan yang menjamin kita dipelihara dan diberkati. Tuhan yang memberi hidup kepada kita bahkan dengan seijin Tuhan juga ada yang mengalami kematian. Bahkan waktu yang sekarang maupun waktu yang akan datang juga menjadi milik kita. Jadi kalau kita mau seperti Yusuf membuat Allah Yang Mahakuasa sebagai gembala, maka Ia akan membuat kita menjadi jemaat yang teristimewa dari sekian banyaknya orang yang mengaku jemaat Tuhan.


Minggu, 30 Oktober 2017

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”

Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberikan firman-Nya kepada kita menjadi makanan supaya rohani kita bertumbuh, dan kita dibangun serta dipersiapkan menjadi umat yang layak dan berkenan kepada-Nya. Kalau Tuhan mau mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya merupakan mujizat yang luar biasa sebab merupakan suatu kehormatan kalau Tuhan mau mengakui kita sebagai umat-Nya. Dan kalau Tuhan mau menjadikan kita sebagai umat gembalaan-Nya merupakan bukti betapa besar kasih dan perhatian-Nya kepada kita. Sebab lewat penggembalaan itu Tuhan mau memelihara hidup kita, Dia mau membela dan melindungi kita terhadap segala macam malapetaka yang akan menimpa dunia ini. Dan Tuhan mau menjadikan kita sebagai orang-orang yang teristimewa di hadapan-Nya.
Yakub mempunyai dua belas orang anak, tetapi dari antara dua belas itu ada seorang yang diakui Tuhan sebagai orang yang teristimewa yaitu Yususf. Yusuf ini hanya seorang anak yang biasa saja dan tidak punya kelebihan seperti kakak-kakaknya. Tetapi Yakub lebih mengasihi Yusuf sehingga ia membuat-kan jubah maha indah dan memakaikannya kepada Yusuf. Kalau secara pengalaman Yusuf ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan kakak-kakaknya yang sudah biasa menggembalakan kambing domba. Tetapi dalam hal melakukan kehendak Tuhan, Yusuf ini orang yang selalu berpegang teguh kepada kebenaran. Maka tidak heran ia selalu melaporkan kejahatan kaka-kakaknya kepada Yakub, ayahnya.Inilah yang membuat sehingga Tuhan pun sangat memperhatikan Yusuf bahkan Yakub pun membuat Yusuf itu sebagai anak yang paling dikashinya. Karena Yusuf itu seorang yang benci kejahatan maka semua kakak-kakaknya menjadi sangat benci kepadanya. Maka kepada Yusuf, Tuhan memberikan visi dan misi yang besar lewat mimpinya yang kelak pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan. Maka sekalipun dari semua kakak-kakak Yusuf ada orang yang hebat, tetapi hak kesulungan diberikan Tuhan kepada Yusuf, bukan kepada Ruben. Bahkan dalam Kejadian 49 : 22 - 26 firman Tuhan menyatakan kepada kita bahwa Yusuf itu menjadi orang yang teristimewa dari antara saudara-saudaranya. 

Yusuf itu digambarkan seperti pohon buah-buahan yang muda pada batang air, yaitu yang mendapatkan pemeliharaan secara khusus dari Allah, bahkan yang dilindungi dari segala bahaya dan malapetaka. Yusuf menjadi orang yang teristimewa di hadapan Tuhan karena Yusuf seorang yang tergembala dengan baik dan gembalanya adalah Gunung Batu Israel. Jadi karena Yusuf itu seorang yang tergembala dengan baik, maka Tuhan memberikan berkat-berkat yang teristimewa kepada Yusuf. Ketika Yusuf masih berada di tengah-tengah saudaranya, Yusuf sudah mendapatkan firman nubuatan lewat mimpinya bahwa kelak ia akan menjadi seorang pemimpin. Dan hal ini memang tergenapi, Yusuf orang yang teristimewa itu menjadi penguasa di Mesir di bawah raja Firaun.Ulangan 33 : 13 - 17 ketika Musa mengucapkan berkat kepada semua suku-suku Israel, Musa juga mengucapkan berkat-berkat yang ditujukan kepada Yusuf. Dan berkat yang diterima Yusuf ini memang sungguh luar biasa sebab merupakan berkat yang paling istimewa dari semua saudaranya:
- dengan yang terbaik dari langit
- dengan yang terbaik yang dihasilkan matahari
- dengan yang terbaik yang ditumbuhkan bulan
- dengan yang terutama dari gunung-gunung
- dengan yang terbaik dari bukit-bukit
- dengan yang terbaik dari bumi serta segala isinya
Yusuf ini adalah menggambarkan kepada kehidupan jemaat-jemaat Tuhan yang mau digembalakan dalam ibadah yang benar. Supaya kita bisa menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan dan yang terisitimewa, kita harus setia beribadah dan digembalakan dalam firman pengajaran. Seperti Yusuf yang membuat Gunung Batu Israel menjadi gembalanya, demikian juga kita harus membuat Tuhan itu sebagai gembala yang menuntun dan membawa kita kepada seluruh rencana Tuhan. Tuhan akan memberkati kita dengan berkat yang istimewa dan menjadikan kita sebagai umat yang layak dan berkenan kepada-Nya. Sebab dalam Yohanes 10 : 27 - 28 yang mendapat perhatian khusus atau prioritas dari Tuhan adalah domba-domba:
- Tuhan memberi hidup yang kekal
- Seorang pun tidak akan ada yang merebutnya
 dari tangan Tuhan.

Domba inilah menunjuk kepada kehidupan jemaat-jemaat yang mau digembalakan oleh Tuhan melalui ibadah. Kalau kita mau digembalakan oleh Tuhan, maka Dia sanggup mengangkat orang yang paling kecil untuk dipermuliakan bersama dengan Dia di dalam Kerajaan Sorga. 
Matius 11 : 11 Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya bahwa di antara yang dilahirkan perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembabtis. Mengapa bisa demikian? sebab jika ada sikap mau dengar-dengaran akan firman Tuhan dan mau digembalakan, maka orang-orang seperti inilah yang akan dibuat Tuhan menjadi besar. Tuhan sanggup mengangkat orang yang paling kecil atau yang paling hina sekalipun lebih besar dari orang-orang hebat di bumi ini.Hanya kuncinya : jadilah sebagai domba-domba yang benar yang mengikut Tuhan dengan setia. Sebagaimana dalam Yohanes 10 : 3 - 4 sebagai gembala, Tuhan Yesus akan berjalan di depan dan kita sebagai domba mengikut dari belakang. Kita harus membuat Tuhan di depan, yang paling utama dan sebagai pemimpin dalam hidup kita. Sebab sebagai Gembala yang baik, Yesus akan berjalan di depan supaya Ia memberi teladan dan kita tinggal mengikuti apa yang difirmankan-Nya.
Yesaya 42 : 24 - 25 bangsa Israel pernah melakukan kesalahan yang begitu fatal yang membuat Tuhan tidak berjenan lagi kepada mereka. Sebab bangsa Israel telah berdosa kepada Tuhan, tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjukkan oleh Tuhan dan karena mereka tidak mau mendengarkan firman pengajaran-Nya. Maka Tuhan pun menyerahkan mereka supaya dirampas dan membiarkan mereka dijarah oleh penjarah. Bahkan karena pemberontakan mereka, Tuhan sampai menumpahkan kepanasan amarah-Nya dengan peperangan yang hebat. Sama seperti Ibrani 4 : 6 kegagalan bangsa Israel sehingga tidak masuk ke dalam hidup yang kekal adalah karena mereka tidak waspada. Dan karena mereka tidak waspada maka mereka pun tidak taat kepada firman Tuhan, tidak mau dengar-dengaran kepada Tuhan. 

Karena itu supaya kita berhasil menjadi umat gembalaan-Nya dan tuntunan tangan-Nya, kita harus tetap waspada dan tetap hidup dalam kebenaran. Jangan karena ketidaktaatan yang sedikit akahirnya membuat hidup kita gagal masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Yudas 1 : 3 - 7 firman Tuhan begitu tegas mengatakan bahwa Tuhan akan membinasakan orang-orang yang tidak percaya dan yang tidak taat kepada-Nya. Bahkan malaikat-malaikat sekalipun akan dihukum oleh Allah karena ketidaktaatan mereka. Karena itu kita patut bersyukur karena Tuhan Allah telah mengambil dan menebus kita dari kesia-siaan. 1 Petrus 2 : 25 sekalipun dahulu kita sudah sesat seperti domba, tetapi sekarang kita sudah kembali kepada Gembala dan pemelihara jiwa, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dahulu kita hidup dalam kesia-siaan, dahulu kita berada dalam kuasa maut, tetapi sekarang kita telah kembali kepada Gembala Agung. Bahkan sekarang kita sedang dibentuk dan dipersiapkan Tuhan menjadi umat yang layak dan berkenan kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar