Nopember

Minggu, 06 November 2017

“MENJADI UMAT GEMBALAAN-NYA”

Mengerti kehendak Tuhan, mengerti rencana Tuhan dan mengerti firman Tuhan merupakan kunci supaya kita bisa berhasil mengenal Tuhan. Sebab dengan pengenalan akan Tuhan maka kita dibuatnya menjadi giat beribadah, giat melayani dan melakukan firman Tuhan. Pengenalan akan Tuhan itu menjadikan hidup kita tetap bergairah untuk tetap digembalakan oleh Tuhan. Bagaikan domba-domba yang mengenal gembalanya maka ia mendengar suara gembalanya dan setia mengikuti gembalanya dari belakang. Domba itu merupakan binatang lemah yang tidak punya kekuatan melawan binatang buas, tetapi karena domba-domba itu tetap hidup tergembala maka domba-domba itu bisa hidup tenang. Sebab yang bertugas mengusir binatang buas tersebut adalah gembala domba.
Demikian juga manusia itu pada dasarnya adalah lemah bagaikan bejana tanah liat yang mudah pecah dan hancur. Namun demikian Tuhan Yesus menunjukkan kasih dan perhatian-Nya yang besar, Dia mau membela dan memelihara hidup kita dengan sempurna. Bahkan Tuhan Yesus juga mau membawa kita supaya bersama-sama dengan Dia di dalam kerajaan-Nya di Sorga untuk menikmati hidup kekal. Karena itu sebagai jemaat-jemaat Tuhan, kita harus tetap setia beribadah dan digembalakan dalam firman pengajaran-Nya. Sebab jika kita mau setia digembalakan berarti kita sedang membawa dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Bahkan kita sedang menginfestasikan hidup kita kepada Tuhan supaya dibuatnya menjadi berguna dan berharga.Jika kita mau menginfestasikan hidup kita kepada Tuhan maka Tuhan juga akan menginfestasikan hidup-Nya kepada kita. Dia akan membuat hidup kita menjadi berguna dan berarti, Tuhan akan berkenan kepada kita. Dan cara menginfestasikan hidup kepada Tuhan adalah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan menyerahkan hidup kita untuk digembalakan.

Firman Tuhan itu berkuasa menyelamatkan setiap orang yang yang percaya kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Firman Tuhan itu juga berkuasa mengubah sikap hidup kita, berkuasa memperbaharui karakter yang lama dan berkuasa menyediakan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dalah hidup kita. Sebab di dalam firman Tuhan itu ada kuasa yang besar yang mengalir memenuhi hati setiap orang yang percaya kepada Tuhan dan kepada firman-Nya. Maka kalau kita mempelajari kitab Yudas dapat dibagi menjadi tiga (3) bagian : 
       1. Yudas 1 : 1 - 16 Iman yang sejati harus bertujuan untuk keselamatan bersama. Yang dimaksud dengan iman yang sejati itu adalah adanya sikap memperjuangkan untuk keselamatan bersama sehingga tidak egois dan tidak merasa mampu hidup sendiri. Iman yang sejati itu selalu bertujuan untuk keselamatan bersama keluarga, semua suku dan semua bangsa. Namun supaya kita bisa memperjuangkan keselamat bersama tantangan terberat adalah menghadapi guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran dari setan-setan.Guru-guru palsu ini adalah orang-orang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. Yudas 1 : 11 dosa itu berkembang maka kita harus memiliki iman yang kuat dan teguh supaya bisa mengenal jalan yang ditempuh Kain, tidak menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam dan tidak mengikuti kedurhakaan seperti yang dilakukan oleh Korah. Tiga nama ini diangkat oleh Tuhan untuk memperingatkan kita supaya kita berhasil memiliki iman yang sejati.
2. Yudas 1 : 17 - 20 pengharapan yang sejati harus berpusat  kepada kekudusan supaya kita memiliki cara berpikir yang berbeda dengan mereka yang tidak hidup kudus. Firman Tuhan mengatakan bahwa menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek, mereka ini adalah pemecah-belah yang dikuasai oleh keinginan-keinginan dunia dan yang hidup tanpa Roh Kudus. Kalau tidak mempunyai pengharapan yang sejati maka banyak orang akan terseret dan terjebak dengan cara hidup orang fasik ini. Maka firman Tuhan menasihatkan kita supaya membangun diri sendiri di atas dasar iman yang paling suci dan tetap berdoa dalam Roh Kudus. Kita harus terus menjaga kekudusan dengan hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar supaya jangan menuruti hawa nafsu yang duniawi.
3. Yudas 1 : 21 - 23 kasih yang sejati harus ditujukan dalam kesanggupan memelihara diri dan merebut jiwa-jiwa dengan belas kasihan. Maka dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk menerima hidup yang kekal, kita harus memelihara diri kita sendiri dalam kasih Allah. Sebab jika kita sudah memelihara diri maka kita akan bisa menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang belum diselamatkan dan merampas mereka dari api. Memang kita harus membenci pakaian mereka yang telah dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa, tetapi dengan kuasa dari Allah kita akan berhasil merebut mereka dari api.

Karena itu dengan iman yang sejati, pengharapan yang sejati dan kasih yang sejati, akan membuat hidup kita semakin indah dan berhasil berkenan kepada Tuhan. Sama seperti Yusuf karena hidupnya berkenan kepada Tuhan, maka ia menjadi orang yang teristimewa dari antara saudara-saudaranya.Yusuf berhasil menjadi orang yang teristimewa karena ia setia kepada Tuhan dan mau digembalakan oleh Tuhan. Maka sekalipun Yusuf dilemparkan ke dalam sumur, dijual bahkan dipenjarakan tetapi Yusuf disertai Tuhan. Bahkan Yusuf berhasil menjadi penguasa di Mesir untuk memelihara kehidupan bangsa-bangsa termasuk Israel. 
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, Roma 12 : 1 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang ibadah dan persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Yang terutama yang harus kita persembahkan kepada Tuhan ialah tubuh kita. Maka firman Tuhan dengan tegas menasihatkan supaya kita mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Firman Tuhan berkata inilah ibadah yang sejati, yaitu ibadah dan persembahan yang sangat dikenan oleh Tuhan. Bukan berarti Tuhan tidak menginginkan persembahan uang atau harta kita, bukan berarti Tuhan tidak menginginkan persemba-han yang lahiriah. Tetapi disamping kita membawa korban persembahan, terlebih lagi kita harus membawa dan menyerahkan tubuh kita sebagai persembahan. Tuhan mau hadir di dalam hidup kita dan Tuhan mau supaya kita bisa merasakan hadirat-Nya di dalam hidup kita. 

Dan kalau kita sudah beribadah yang benar, maka sesungguhnya kitalah yang disebut umat gembalaan-Nya dan tuntunan tangan-Nya. Sebab lewat beribadah yang benar maka Tuhan yang menggembalakan dan yang memimpin hidup kita, Tuhan yang akan mengusahakan supaya kita berhasil menjadi orang yang berkenan kepada-Nya. Yohanes 10 : 27 tandan kita sebagai umat gembalaan: mendengar suara Tuhan dan mengikuti Tuhan artinya menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Dan kalau kita sudah mendengar firman Tuhan:
- Yohanes 5 : 24 tidak akan dihukum sebab justru akan dipindahkan dari dalam mau kepada                                            hidup.
- Yohanes 5 : 25 orang-orang yang sudah mati pun akan hidup karena mendengar suara Tuhan.
Sebaliknya Ibrani 4 : 1 - 9 menjelaskan ada orang-orang yang tidak masuk ke hari perhentian yang telah disediakan, yaitu hari ketujuh yaitu mereka yang tidak waspada, yang mengeraskan hati terhadap firman Tuhan dan karena mereka tidak mau taat kepada Tuhan. Sebab orang-orang yang tidak mau digembalakan.



Minggu, 13 November 2017

“MENJADI UMAT GEMBALAAN-NYA”

Puji Tuhan! Kita patut bersyukur kalau Tuhan mau mengakui dan menyebut kita sebagai umat gembalaan-Nya dan tuntunan tangan-Nya. Sebab jika Tuhan sudah mengakui kita sebagai umat gembalaan-Nya itu berarti kita sudah berada dalam keselamatan. Firman Tuhan itu berkuasa menyela-matkan setiap orang yang percaya kepada Tuhan, berkuasa mengubahkan dari sikap dan karakter dan perbuatan, firman Tuhan itu juga berkuasa menyuci-kan hidup kita. Firman Tuhan itu berkuasa menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan, memberkati usaha atau pekerjaan, memberkati pelayanan kita. Di dalam firman Tuhan ada kuasa yang besar yang mengalir kepada setiap orang yang mau percaya kepada Tuhan dan firman-Nya.
Maka kalau kita sadari manusia itu pada dasarnya mudah lemah, mudah jatuh, bagaikan bejana tanah liat yang mudah pecah dan hancur. Manusia itu mudah jatuh ke dalam dosa, mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. Namun demikian Tuhan Allah telah menunjukkan kasih-Nya yang besar oleh pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, Ia mau membawa kita supaya bisa bersama-sama dengan Dia di dalam Kerajaan Sorga. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus membawa dan menyerah-kan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Kita harus menginvestasikan hidup kita ini kepada Tuhan supaya Ia menyelamatkan kita dari dosa dan maut.

Cara yang tepat menginvestasikan hidup kita kepada Tuhan adalah kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan lewat beribadah yang benar. Kita harus membawa hidup kita kepada Tuhan supaya kita bisa disebut sebagai umat gembalaan-Nya.
Roma 12 : 1 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang persembahan yang benar dan yang berkenan kepada Tuhan. Yaitu kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Bukan berarti Tuhan tidak memperhatikan persembahan uang yang kita serahkan kepada Tuhan, tetapi persembahan yang terutama yang harus kita persembahkan kepada Tuhan adalah tubuh kita sendiri. Hal ini perlu kita ketahui sebab tubuh kita inilah yang paling Tuhan kehendaki dan bahwa Tuhan mau diam dan tinggal di dalam tubuh kita ini. Sebab kalau kita sudah berhasil mempersembahkan tubuh kepada Tuhan maka inilah yang disebut ibadah yang sejati, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.
Dan kalau kita sudah beribadah dengan benar maka sesungguhnya kita akan disebut sebagai “umat gembalaan-Nya” dan tuntunan tangan-Nya. Tuhan mau menggembalakan dan memimpin hidup kita, Tuhan mau menguduskan dan menjadi-kan kita sebagai umat kepunyaan-Nya, yang layak dan berkenan kepada-Nya. Karena itu merupakan suatu kebanggaan apabila Tuhan mengakui dan menjadikan kita sebagai umat gembalaan-Nya.

Kita sudah melihat Yusuf, anak Yakub, firman Tuhan mengakui bahwa Yusuf itu adalah orang yang teristimewa dari antara saudara-saudaranya. Disebut “yang teristimewa” karena Yusuf telah membuat Gunung Batu Israel menjadi gembalanya. Dan kalau Yusuf berhasil menjadi orang yang teristimewa karena Yusuf memang telah menunjukkan sikap yang baik dan yang sangat berkenan kepada Tuhan. Yaitu tidak kompromi dengan yang namanya kejahatan, Yusuf itu tidak pernah setuju dengan kejahatan yang dilakukan saudara-saudaranya. Melainkan Yusuf menjaga hatinya, menjadi sikapnya dan menjaga hubungan-nya dengan Tuhan. Jadi Yusuf itu adalah seorang yang percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, yang mengasihi Tuhan dan yang mau digembalakan oleh Tuhan. Yusuf ini adalah orang yang mau menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan dan terus mengharapkan pertolongan Tuhan. Yusuf percaya bahwa Allah adalah Gunung Batu yang sanggup melakukan perkara yang besar, yang sanggup mengangkat dan mempermuliakan orang-orang yang berharap kepada-Nya.

Sebagaimana telah kita lihat pada minggu yang lalu, setiap orang yang mau mendengar dan menerima firman Tuhan tidak turut dihukum, sebab sudah dipindahkan dari dalam maut kepada hidup. Bahkan setiap orang yang mau mendengar suara Tuhan orang-orang mati pun akan hidup. Hal ini bisa terjadi karena di dalam firman Tuhan itu ada kuasa yang besar yang sanggup menghidupkan orang yang sudah mati sekalipun.
Karena itu kalau kita lihat dalam Yudas 1 : 11 firman Tuhan mengangkat tiga orang sebagai contoh dan sebagai peringatan kepada kita, yaitu Kain, Bileam dan Korah. Maka firman Tuhan menasihatkan supaya kita:
- jangan mengikuti jalan yang ditempuh Kain
- jangan menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam
- jangan binasa karena kedurhakaan seperti Korah
Sebab orang-orang seperti Kain, Bileam dan Korah ini bukanlah tipe orang yang mau digembalakan oleh Tuhan. Mereka bukanlah tipe orang yang mau mendengar dan melakukan firman Tuhan.Misalnya Kain, Kejadian 4 : 6 ketika firman Tuhan datang menasihatkan supaya Kain mendengar dan memperhatikan firman Tuhan. Tetapi sebaliknya hati Kain justru menjadi sangat panas dan mukanya pun muram. Ketika Kain melihat bahwa persembahan Habel diindahkan oleh Allah sedangkan persembahan nya tidak diindahkan oleh Allah, maka hatinya pun panas dan mukanya muram. Lalu Allah datang dan berfirman kepadanya untuk mengingatkan supaya Kain tetap berbuat baik. Sebab kalau tidak berbuat baik maka dosa sudah mengintip di depan pintu dan sangat menggoda. Tetapi sekalipun firman Tuhan sudah datang mengingatkan Kain, tetapi Kain tidak mau memperhatikan firman Tuhan dan tidak mau melakukannya. Maka akibatnya Kain melakukan hal yang sangat bertentangan dengan firman Tuhan, ia tega membunuh Habel adik kandungnya sendiri. Demikian juga dengan Bileam karena tidak mendengarkan suara Tuhan, akhirnya ia menyerahkan dirinya kepada kesesatan. Dan juga Korah yang terjebak kepada pemberontakan karena ingin melakukan keinginannya sendiri, akhirnya ia menempuh jalannya sendiri.
Kain, Bileam dan Korah ini merupakan contoh orang-orang yang tidak mau digembalakan oleh Tuhan karena mereka lebih menuruti keinginannya sendiri dari pada melakukan firman Tuhan. Ada dua (2) jalan yang ditempuh oleh Kain :
- Ibadahnya tanpa iman
- Hatinya sarat dengan kebencian dan iri hati

Jadi ibadah yang dilakukan tanpa iman tidak akan berkenan kepada Tuhan. Sebanyak apapun korban yang dipersembahkan kepada Allah tidak akan diindahkan oleh Allah jika tidak didasari dengan iman. Demikian juga jika hati sarat dengan kebencian dan iri hati maka Tuhan Allah tidak akan pernah berkenan kepada korban persembahannya.
Tetapi kalau kita mau beribadah dan digembalakan dalam firman pengajaran-Nya, maka Tuhan sanggup mengangkat dan mempermuliakan siapapun. Sama seperti biji sesawi sekalipun yang terkecil dari segala jenis benih yang ada di bumi bisa menjadi lebih besar dari semuanya. Sebab kalau benih itu sudah ditabur di tanah yang baik lalu tumbuh akan menjadi lebih besar. Demikianlah hidup kita kalau sudah bertumbuh akan menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan.


Minggu, 20 November 2017

“MENJADI UMAT GEMBALAAN-NYA”

Saudara-saudara, firman Tuhan telah menubuatkan bahwa menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, akan datang masa-masa yang sukar dan kejahatan akan semakin meningkat. Bahkan akan nyata kejahatan-kejahatan seperti yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya. Pada akhir zaman ini gereja Tuhan bukan saja diperhadap-kan kepada masa-masa yang sukar, tetapi juga akan menghadapi hari-hari yang jahat. Efesus 5 : 16 - 17 rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengingatkan dan menasihatkan supaya jangan menjadi bodoh, tetapi harus berusaha supaya benar-benar mengerti kehendak Allah. Sebab kalau kita sudah mengerti kehendak Tuhan, maka kita akan tahu mempergunakan waktu-waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Yaitu hidup dalam ibadah yang benar, mau melayani Tuhan dan mempersembahkan korban yang berkenan kepada Tuhan. Khusus menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang sudah semakin dekat ini, kita harus mau dijadikan sebagai umat Allah, yang disebut sebagai umat gembalaan-Nya. Kalau kita sudah mengerti kehendak Tuhan, kita akan tahu mempergunakan waktu-waktu yang ada. Sehingga sekalipun firman Tuhan telah mengatakan bahwa hari-hari ini adalah jahat, tetapi kita tidak akan terpengaruh dengan segala bentuk kejahatan, tidak akan mengikuti jalan orang fasik, tetapi justru semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang telah menebus dan menjadikan kita sebagai umat gembalaan-Nya. Tuhan mau supaya kita benar-benar hidup dalam kasih karunia-Nya.Karena itu sebagai jemaat Tuhan, salah satu hal yang sangat penting kita perhatikan dan pahami menyangkut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya dalah : firman nubuatan. Sebab kalau kita melihat keadaan dunia ini baik melalui media maupun melalui firman Tuhan, tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sudah semakin digenapi oleh Tuhan. Itu sebabnya kita harus mengerti dan memahami firman Tuhan, kita harus mengerti kehendak Tuhan supaya kita dapat melihat dan mengenal penggenapan demi penggenapan dari firman nubuat ini. Misalhnya saja dalam Wahyu 12 : 7 kita dapat melihat bahwa pada puncaknya Iblis bukan saja berperang melawan orang-orang yang tinggal di bumi ini, tetapi Iblis juga akan naik ke sorga untuk berperang dengan Allah. Sehingga di sorga pun akan terjadi peperangan yang dahsyat di mana Mikhael  dan malaikat-malaikatnya akan berperang melawan naga yang juga akan dibantu malaikat-malaikatnya.

Hal ini perlu kita ketahui supaya kita tahu bahwa dunia ini bukanlah tempat yang aman bagi kita.
Sebab kalau di sorga saja akan terjadi peperangan yang begitu hebat apalagi di bumi. Jadi tidak ada jalan keluar selain kita hidup tergembala, kita harus tetap berada dalam ibadah dan penggembalaan yang benar supaya Yesus Kristus yang adalah Gembala yang baik itu terus memelihara dan melindungi kita dari segala pekerjaan Iblis. Termasuk dari hari-hari yang semakin jahat maupun dari tipu daya Iblis.Dikatakan hari-hari yang semakin jahat, bukan berarti harinya yang jahat atau seolah-olah hari-hari itu bisa melakukan kejahatan. Tetapi yang dimaksud adalah karena semakin bertambahnya kejahatan maka kebanyakan orang tidak menghargai hari-hari yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Tidak mempergunakan hari-hari itu untuk mencari Tuhan atau untuk melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, tetapi hanya untuk melakukan dosa dan kejahatan semata-mata.
1 Timotius 6 : 9 salah satu penyebab mengapa orang bisa jatuh ke dalam dosa adalah karena ingin kaya. Keinginan ini akan membuat orang terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mecelakakan. Bahkan keinginan untuk kaya ini akan menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kepada kebinasaan. Dan pada minggu yang lalu kita sudah dinasihatkan oleh firman Tuhan supaya jangan berjalan menurut nasihat orang fasik, jangan berdiri di jalan orang berdosa, tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Tetapi sebaliknya kita harus membuat Taurat Tuhan atau firman Tuhan itu menjadi kesukaan dan merenungkannya siang dan malam.

Dan dari firman Tuhan ini kita mengerti bahwa orang-orang yang sudah digembalakan oleh Tuhan itu digambarkan “seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air” sehingga akan menghasilkan buahnya pada musimnya dan tidak akan layu daunnya, dan apa saja yang diperbuatnya pasti akan berhasil.
Yudas 1 : 11 - 13 Firman Tuhan memberi gambaran tentang kehidupan orang-orang yang sesat atau yang lebih menuruti keinginannya sendiri, seperti Kain, Bileam dan juga Korah. Dan kehidupan orang-orang yang tersesat itu bentuknya :
- menjadi noda dalam perjamuan kasih sebab tidak malu-malu melahap karena hanya me-
 mentingkan diri sendiri.
- bagaikan awan yang tak berair, yang kelihatannya hebat, menjanjikan tetapi tidak bisa berbuat
 baik = somong (Amsal 25 : 14).
- bagaikan pohon-pohon dalam musim gugur, tidak menghasilkan buah dan yang akhirnya
 terbantun dengan akar-akarnya dan mati
- bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuih
 kan keaibannya sendiri (Yesaya 57 : 20 - 21) - bagaikan bintang-bintang yang baginya tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selamanya

Setiap orang yang tidak mau dijadikan sebagai umat gembalaan Tuhan, sesungguhnya hidup mereka sia-sia saja. Sekalipun dikatakan seperti awan tetapi awan yang tidak berair atau tanpa hujan, sepertinya hidup orang fasik itu menjanjikan, sepertinya baik tetapi mereka hanya bagaikan awan yang tak berair. Kemudian mereka juga disebut bagaikan pohon-pohon dalam musim gugur, bagaikan ombak laut yang ganas atau bagaikan bintang-bintang. Tetapi di mata Tuhan mereka tidak berguna sebab mereka akan ditempatkan Tuhan di dalam kebinasaan untuk selama-lamanya.
Tetapi kalau kita mau tetap setia beribadah dan digembalakan oleh Tuhan, Yudas 1 : 24 firman Tuhan menyatakan bahwa Allah berkuasa menjaga supaya kita jangan tersandung atau jatuh ke dalam dosa. Firman Tuhan ini menjelaskan kepada kita bahwa hidup yang berkemenangan itu apabila kita tetap setia beribadah dan melayani Tuhan. Tuhan yang memberi jaminan bahwa Ia sendiri yang akan menjaga kita dengan kuasa-Nya supaya jangan tersandung atau jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 10 : 4 “Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suara mereka.”

Yang dimaksud “domba yang telah dibawa keluar” adalah menunjuk kepada jemaat-jemaat yang telah dilepaskan dari dosa, yang telah dikeluarkan dari maut. Jadi orang-orang yang telah dikeluarkan dari dosa itulah yang akan mengerti arti penggembalaan sehingga mereka pun mau mengikuti Yesus. Dan Yesus sebagai gembala agung akan menuntun dan membawa kita kepada keselamatan. Kalau kita sudah disebut sebagai umat gembalaan-Nya, maka Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada kita dan kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya sebab seorang pun tidak akan ada yang merebut kita dari tangan Tuhan. Yesus sebagai gembala jemaat berkuasa menjaga supaya kita jangan tersandung dan yang akan membawa kita dengan tak bernoda dan penuh kegemberiaan di hadapan kemuliaan-Nya. Firman Tuhan itu berkuasa menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Tuhan, berkuasa mengubah sikap dan perbuatan serta berkuasa menyediakan segala yang kita butuhkan.



Minggu, 27 November 2017

“MENJADI UMAT GEMBALAAN-NYA”

Puji Tuhan! Saudara-saudara kita sudah menerima firman Tuhan yang sangat memberkati kita dan yang begitu menguatkan hati kita. Menjadi umat gembalaan Tuhan benar-benar membuat hidup kita begitu berarti di hadapan Tuhan dan yang melayakkan kita untuk menerima hidup yang kekal di sorga. Sekalipun hari-hari ini adalah jahat dan sekalipun kejahatan sudah semakin memuncak tetapi firman Tuhan telah menguatkan kita bersama bahwa sesungguhnya Tuhan berkuasa menjaga supaya kita jangan tersandung atau jatuh. Dia Tuhan berkuasa memelihara hidup kita, berkuasa menjaga hati kita supaya jangan tersandung ketika menghadapi segala bentuk persoalan hidup. 
Sebab kalau kita lihat zaman sekarang ini banyak orang tersandung bahkan undur dari kebenaran karena tidak berpegang teguh kepada kebenaran. Salah satu penyebab orang tersandung atau jatuh: karena keinginannya sendiri. Keinginan diri sendiri ini akan membuat orang jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, ke dalam jerat bahkan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencela-kakan bahkan yang menenggelamkan manusia. Sebab kalau sudah jatuh dan tersandung akan membuat perjalanan rohaninya terhenti, tidak lagi bisa berjalan maju. Yang dimaksud jatuh bukan saja jatuh ke dalam dosa zinah atau membunuh atau mencuri, tetapi segala sesuatu perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan sudah membuat perjalanan rohani seseorang menjadi terhenti misalnya saja hobi atau kebiasaan yang buruk.Dan semua kebiasaan buruk ini akan membuat perjalanan rohani seseorang menjadi terhenti bahkan undur dari Tuhan. Sekalipun ia mengaku mengasihi Tuhan tetapi kalau sudah terjebak dengan keinginannya sendiri, keinginannya itu akan menenggelamkannya ke dalam kebinasaan. 
Maka dalam Maleakhi 2 : 5 - 9 firman Tuhan menunjukkan kepada kita dua bentuk perjanjian yang pernah diadakan Tuhan:
- pada satu pihak “kehidupan dan sejahtera” yang diberikan Tuhan kepada orang-orang kudus-Nya, yaitu orang-orang yang mau taat dan setia melakukan firman Tuhan. Kehidupan dan sejahtera ini adalah janji yang akan diberikan Tuhan kepada semua orang yang mau menjadi umat gembalaan-Nya.
- pada pihak lain “ketakutan” yang diberikan Tuhan kepada kepada orang-orang fasik karena ketidaktaatan mereka memegang janji Tuhan, karena mereka tidak mencari Tuhan dan tidak mau menjadi umat gembalaan-Nya.

Kehidupan dan sejahtera ini akan menjadi milik orang-orang yang mau mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Yaitu orang-orang yang setia beribadah dan melayani Tuhan di dalam bait-Nya yang kudus. Mereka inilah yang terus menerus akan dikuduskan oleh Tuhan dari sehari ke sehari sampai menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan. Dalam Ulangan 33 : 8 - 11 firman Tuhan menyata-kan kepada kita tentang satu suku dari antara kedua belas suku Israel, yaitu suku Lewi.Suku Lewi ini menjadi suku yang istimewa di mata Tuhan dan yang mendapat kesempatan untuk melayani di dalam Tabernakel yang dibangun oleh Musa. Keistimewaan suku Lewi di mata Tuhan:
- karena berpegang teguh pada firman Tuhan dan yang menjaga perjanjian dengan Tuhan.
- karena mengajarkan peraturan-peraturan Tuhan dan hukum-hukum-Nya.
- karena menaruh ukupan wangi-wangian di depan Tuhan.
Sebab ketika seluruh orang Israel tidak taat kepada perintah Tuhan dan mau dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak berpegang kepada perintah Tuhan, tetapi suku Lewi tetap berpegang kepada perintah Tuhan dan tidak mau sepaham dengan orang Israel yang telah murtad. Dan karena suku Lewi tidak merasa sayang dengan saudara-saudaranya yang telah melanggar perintah Tuhan. Maka Tuhan Allah pun begitu memperhatikan suku Lewi dan membuat mereka lebih istimewa dari saudara-saudaranya yang lain. Terbukti dari janji firman Tuhan yang ditujukan Musa kepada mereka, Urim dan Tumim menjadi kepunyaan mereka, Tuhan memberkati kekuatan mereka dan selalu berkenan kepada pekerjaan yang mereka lakukan. Tuhan sendiri akan meremukkan pinggang orang-orang yang melawan mereka dan yang membenci mereka, sehingga orang-orang yang membenci suku Lewi itu tidak dapat bangkit lagi.
Demikian juga akan dilakukan oleh Tuhan kepada semua orang yang setia beribadah dan melayani Tuhan. Kalau kita mau menjadi umat gembalaan Tuhan, tetap tekun dan setia memelihara perjanjian Tuhan, maka Tuhan juga akan membuat kita menjadi orang-orang yang istimewa. Asal kita mau digembalakan dan melayani Tuhan, seperti yang dilakukan Tuhan kepada suku Lewi demikian juga akan dilakukan Tuhan kepada kita. Kehidupan dan sejahtera akan diberikan Tuhan kepada orang-orang yang mau digembalakan. Bahkan Tuhan akan memberikan hidup yang kekal bersama dengan Yesus Kristus dalam kerajaan-Nya.
Saul contoh orang yang tidak taat dan dengar-dengaran akan perintah Tuhan sehingga ia disingkir kan oleh Allah. Memang Saul itu seorang yang gagah dan perawakannya yang tinggi lalu diangkat menjadi raja untuk memerintah di Israel.Memang Saul itu juga adalah seorang yang cinta Tuhan tetapi yang tidak memelihara ibadah dan persekutuannya dengan Tuhan. Dan karena ketidak-taatannya kepada perintah Tuhan, maka Tuhan pun tidak berkenan lagi kepada Saul lalu menggantikannya dengan orang yang benar-benar berkenan kepada-Nya, yaitu Daud. Karena Saul tidak taat kepada perintah Tuhan maka Roh Tuhan pun undur dari padanya yang membuat Saul depresi, stress, penuh dengan iri hati dan kebencian sehingga ia ingin membunuh orang yang setia melayaninya. Dan karena Saul tidak pernah menyadari hal ini maka Saul pun akhirnya mengakhiri hidupnya dengan yang tidak wajar, yaitu ia membunuh dirinya sendiri.

Akhir hidup orang-orang yang tidak mau dijadikan sebagai umat gembalaan Tuhan akan berakhir dengan kebinasaan. Seperti telah dikatakan di atas bahwa setiap orang yang lebih menuruti keinginannya sendiri akan jatuh ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan bahkan yang akan menenggelam-kan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Tetapi Daud, karena ia mau setia kepada Tuhan, mau digembalakan oleh Tuhan dan melakukan perintah-Nya dengan setia, menjadi orang yang sangat dikenan oleh Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel menggantikan Saul yang tidak taat dan membuat namanya istimewa di hadapan Tuhan.
Kalau kita mau menjadi umat gembalaan Tuhan seperti domba yang mendengar suara gembalanya dan mengikut, maka Tuhan juga akan membuat kita menjadi orang-orang yang teristimewa di hadapan-Nya. Kita akan dikuduskan dan disucikan oleh firman dan Roh Kudus-Nya supaya layak dan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Sebab yang disebut sidang mempelai perempuan Kristus itu adalah orang-orang yang mau setia digembalakan, yang disucikan dan akan disempurnakan supaya menjadi sama seperti Kristus. Tuhan Allah pun akan mencurahkan Roh Kudus-Nya dengan tidak terbatas supaya menjadi penolong dan penghibur. Khususnya pada akhir zaman ini Roh Kudus itu akan dicurahkan dengan tidak terbatas supaya semua orang yang digembalakan itu berhasil dibentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Karena itu kita harus tetap setia beribadah dan melayani Tuhan dan jadilah sebagai domba-domba yang digembalakan Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar