September

Minggu, 04 September 2016

“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN 
MISI TUHAN”


Mengerti kehendak Tuhan, mengerti rencana Tuhan dan mengerti firman Tuhan merupakan kunci supaya kita bisa berhasil mengenal Tuhan. Sebab pengenalan itu datang apabila kita benar-benar mengerti kehendak Tuhan. Demikian juga supaya kita bisa menjadi pelaku kehendak Tuhan dan melaksanakan misi-Nya Tuhan, lebih dahulu kita harus mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Sebab dengan mengerti kehendak Tuhan, maka kita akan mengetahui untuk apa kita dipanggil dan diselamatkan Tuhan. 
Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan, banyak orang rajin datang ke gereja untuk beribadah bahkan banyak orang punya profesi sebagai pelayan Tuhan, tetapi belum tentu semua bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Bahkan banyak orang tidak mengerti apa tujuan hidupnya dan kemana ia kalau sudah mati nanti. Setiap orang yang tidak mengerti panggilan dan pilihan Tuhan tentu ia tidak akan tahu kemana tujuan hidupnya. Sebab pandangan rohaninya tidak bisa memandang kepada pengharapan yang rohani. Maka orang-orang seperti ini tidak mungkin bisa diajak melayani Tuhan apalagi dipakai Tuhan untuk melakukan misi-Nya.
1 Korintus 15 : 45 Adam sebagai manusia pertama menjadi makhluk yang hidup dan telah jatuh ke dalam dosa. Sebenarnya ketika Allah menciptakan manusia di taman Eden segambar dan serupa dengan Allah. Dan kepada manusia itu telah diberi perintah untuk memenuhi bumi dengan keturunan-nya dan supaya mereka berkuasa atas bumi ini.Dari firman Tuhan ini jelas kita ketahui bahwa sebenarnya sejak manusia pertama diciptakan di taman Eden, Allah menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya itu melakukan misi-Nya Tuhan. Dan misi Tuhan untuk dilakukan itu adalah supaya mereka memenuhi bumi ini dengan keturunannya. Bahkan supaya mereka bisa melakukan misi-Nya Tuhan, Tuhan sendiri yang berkenan memberi kuasa-Nya supaya manusia itu benar-benar bisa melakukan misi-Nya Tuhan di bumi ini. Tetapi karena manusia itu telah jatuh ke dalam dosa maka termasuk keturunannya pun sudah mewarisi dosa juga. Dan karena manusia pertama itu telah jatuh ke dalam dosa maka mereka pun juga kehilangan kuasa yang telah diberikan Allah kepada mereka. 
Tetapi Yesus Kristus sebagai Adam yang akhir dikatakan menjadi roh yang menghidupkan, jauh berbeda dengan manusia pertama yang telah jatuh ke dalam dosa disebut hanya makhluk yang hidup. Maka Yesus Kristus sebagai Adam yang akhir ini telah diutus oleh Bapa turun ke dalam dunia untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Karena manusia pertama telah jatuh ke dalam dosa, maka Allah merencanakan membuat keturunan yang baru yang mau mengerti kehendak dan rencana Tuhan. Dan dengan keturunan yang baru ini, Allah mau melanjutkan kembali rencana-Nya yang dahulu pernah gagal. Maka Tuhan Allah memanggil dan memilih Abraham sebagai saluran berkat untuk memulai rencana Tuhan kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Kejadian 12 : 1 - 3 ketika Allah memanggil dan memilih Abraham untuk memulai panggilan dan pilihan-Nya terhadap Abraham :
- Allah mau membuat Abraham menjadi bangsa 
 yang besar
- Allah akan memberkati dan membuat nama
 Abraham menjadi masyur
- Allah akan membuat Abraham menjadi berkat
Semua yang dijanjikan Allah kepada Abraham ini juga akan dinikmati semua orang yang mau percaya kepada Yesus Kristus. Sebab ketika Allah memanggil dan memilih Abraham, Allah sudah mempunyai rencana membuat Abraham untuk melakukan misi-Nya. Dan misi Allah itu ialah untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa, Allah mau melepaskan dan membebaskan manusia itu dari maut. Ketika Allah memanggil dan memilih Abraham, Allah sedang memulai rencana penyelamatan-Nya kepada semua orang dan semua bangsa yang mau percaya kepada Yesus. Allah sendiri yang akan membuat Abraham supaya menjadi berkat kepada semua orang dan kepada semua bangsa. Caranya : percaya kepada Yesus, percaya bahwa Allah telah menunjuk-kan kasih-Nya yang besar kepada semua orang. Galatia 3 : 29 menjelaskan bahwa semua orang yang mau percaya kepada Yesus Kristus adalah milik Kristus, yang juga disebut sebagai “keturunan Abraham” yang berhak menerima janji-janji Allah. Artinya bahwa lewat Abraham semua orang dan semua bangsa  telah menerima janji-janji Allah, yaitu penyelamatan.
Karena itu sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ada tiga (3) poin penting yang perlu kita ketahui tentang keadaan rohani kita : 
- keadaan rohani kita harus bertumbuh dengan
 baik supaya mantap
- pelayanan yang kita capai harus maksimal
- buah pelayanan kita harus bisa dinikati orang
 lain terutama oleh Yesus Kristus.
Kejadian 13 : 9 - 11 menceritakan tentang perpisahan Abraham dengan Lot karena gembala-gembala kambing domba mereka yang suka bertengkar. Yang menjadi perbedaan Abraham dengan Lot sebelum mereka berpisah adalah dalam hal pandangan. 
LOT pandangan matanya hanya tertuju kepada perkara yang lahiriah atau yang jasmaniah saja.Karena ia menggunakan pandangannya yang lahiriah maka Lot melayangkan padangannya dan dilihatnyalah bahwa seluruh lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan dan seperti tanah Mesir. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh lembah Yordan lalu tinggal di Sodom dan Gomora dan orang-orang yang tinggal di sana sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan.
Tetapi Abraham karena pandangannya selalu tertuju kepada Tuhan maka pandangannya selalu mengarah kepada perkara yang rohani. Allah sendiri yang berfirman kepada Abraham supaya memandang ke kiri dan ke kanan, ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Khusus kepada Abraham seluruh negeri yang bisa dilihat matanya akan diberikan Allah kepadanya dan juga kepada keturunannya untuk selama-lamanya. Ibrani 11 : 8 - 11 tidak heran Abraham punya pandangan yang begitu mantap sebab sekalipun masih di bumi tetapi ia sudah berhasil memandang kepada sorga. Abraham sedang menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. 

Demikian juga kepada kita sekarang setelah dipanggil dan dipilih Allah, kita juga harus memiliki pandangan rohani yang mantap. Sebab kepada kita sedang diper-hadapkan perlombaan iman maka kita harus berlomba dengan tekun. Ibrani 12 : 1 - 2 firman Tuhan memberi nasihat supaya kita bisa bertekun dalam iman, maka kita harus memiliki pandangan yang tertuju kepada Yesus Kristus dan membuat iman itu sebagai kendaraan untuk merebut kemenangan. Sekalipun dalam perlombaan iman ini kepada kita diperhadapkan banyak saksi bagaikan awan yang menglilingi kita, tetapi kita tidak perlu takut sebab dengan iman kita dapat mengatasi semua persoalan tersebut. Hanya dalam perlombaan iman yang diwajibkan kepada kita, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa sebab inilah yang menjadi rintangan yang menghalangi perjalanan rohani kita. Kita harus berlomba dengan tekun tanpa melihat kepada kemampuan kita sendiri, tetapi mari kita melihat kepada Tuhan yang bersedia memberikan kuasa-Nya kepada kita. Sama seperti Abraham yang selalu dikuatkan Allah dengan firman-Nya, demikian juga Ia akan selalu memberikan firman dan Roh Kudus-Nya. Supaya kita semua benar-benar berhasil menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan dan juga melakukan misi-Nya di tengah-tengah dunia ini.


Minggu, 11 September 2016

“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN 
MISI TUHAN”


Saudara-saudara, manusia memang tidak yang baik, tidak seorang pun yang benar sebab semua orang sudah berdosa. Roma 3 : 23 dengan begitu tegas firman Tuhan mengatakan bahwa semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Setelah manusia pertama jatuh ke dalam dosa, mereka telah kehilangan kemuliaan Allah dan diusir dari taman Eden. Dan dosa ini telah menjalar dari keturunan kepada keturunan sampai kepada semua orang sampai kepada akhir zaman ini. Namun demikian Tuhan Allah masih terus bekerja untuk memulihkan manusia yang telah berdosa itu. Dari satu orang berlanjut kepada satu keluarga, berlanjut kepada satu bangsa dan akhirnya kepada semua bangsa di dunia ini telah mendapat perhatian dari Tuhan.
Efesus 2 : 11 - 12 keadaan bangsa-bangsa kafir sebelum menerima pendamaian oleh darah Kristus dikatakan: tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah. Tetapi oleh kematian dan darah Kristus, sekarang yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat”. Oleh kuasa korban Kristus, kita telah diperdamaikan dengan Allah dan dijadikan sebabai umat kepunyaan-Nya yang layak menerima hidup kekal bersama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya. Jadi sekalipun dahulu kita tidak disebut umat Allah, tidak diakui sebagai anak-anak Allah, sekarang oleh korban Kristus telah diterima di hadapan Allah. Dengan syarat : setelah dipanggil kita harus mau melakukan firman Tuhan.Kalau kita mempelajari tentang jemaat di Korintus dari semua jemaat yang dilayani oleh rasul Paulus sebenarnya jemaat di Korintus ini adalah jemaat yang paling banyak mengalami masalah. Jemaat di Korintus ini adalah termasuk jemaat yang tidak bertumbuh rohaninya maupun pengenalannya kepada Tuhan. Namun demikian jemaat di Korintus ini masih mendapat perhatian dari Tuhan dan Tuhan mau memulihkan mereka kembali asal mereka mau memperhatikan dan melakukan firman Tuhan. Dengan hikmat yang dari Tuhan, rasul Paulus menasihatkan mereka dan memberi jalan keluar supaya mereka bisa dipulihkan kembali. Mereka harus berlari kepada Kristus yang telah mereka tinggalkan dan kembali dengan segenap hati, mereka harus berlari dari hukuman yang akan ditimpakan Tuhan ke atas dunia ini.

Pada hari-hari yang lalu kita sudah mempelajari tentang perbedaan Abraham dengan Lot dan kita sudah mengetahui iman Abraham yang begitu mantap. Abraham setelah dipanggil langsung meresponi firman Tuhan dan melakukannya dengan sepenuh hati. Dengan iman ia pergi ke tempat yang diperintahkan Allah sekalipun ia belum pernah melihatnya. Sedangkan Lot ketika diperintahkan supaya lari ke atas gunung supaya selamat dari api dan belerang yang ditimpakan Allah ke atas Sodom dan Gomora, tidak meresponi firman Tuhan. Terbukti Lot tidak lari ke atas gunung yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya tetapi ia berlambat-lambat.Namun demikian Tuhan Allah masih berkemurahan sebab malaikat Allah memegang dan menarik tangan Lot, tangan istrinya dan tangan kedua anaknya. Dan selanjutnya malaikat Tuhan itu melepaskan tangan mereka supaya mereka lari dan pergi ke atas gunung yang telah ditentukan Tuhan. Langkah pertama memang malaikat Tuhan memegang dan menarik tangan mereka, tetapi kemudian setelah dilepaskan sebenarnya diperlukan tindakan Lot supaya mereka selamat dari murka Allah. Tetapi ternyata setelah malaikat Tuhan melepaskan tangan mereka, istri Lot langsung menoleh ke belakang lalu menjadi tiang garam. Selanjutnya Lot memilih lembah Zoar sebagai tempat tinggal mereka. Jadi Lot tidak memperhatikan firman Tuhan sebab pandangannya hanya tertuju kepada perkara yang lahiriah saja. Jadi pandangan Abraham begitu berbeda dengan padangan Lot. Dan pandangan ini merupakan penentu berhasil atau tidaknya seseorang menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan.
Abraham merupakan contoh orang yang harus kita teladani, baik dalam hal pandangan rohaninya, dalam hal iman maupun dalam kepercayaannya kepada firman Tuhan. Pandangan rohani yang baik sangat menentukan keberhasilan kita menjadi umat Allah. Dalam Ibrani 12 : 1 - 2 ada tiga poin penting yang perlu ketahui supaya kita berhasil melakukan segala kehendak Tuhan :
- Miliki pandangan mata yang tertutu kepada 
 Tuhan Yesus Kristus.
- Berikan hidupmu dipimpin dalam iman yang
 membawa kepada kesempurnaan.
- Tekunlah memikul salib.
Jika kita berhasil melakukan ketiga poin penting tersebut di atas maka sekalipun kepada kita sedang diperhadapkan perlombaan iman, tetapi kita bisa berlomba dengan tekun. Dan percaya bahwa dalam pertandingan iman yang diwajibkan kepada kita ini dapat kita menangkan dengan baik. Kita tidak menjadi lemah, tidak undur dari Tuhan dan iman kita tidak akan kandas di tangah jalan. Karena itu kalau kita mau memenangkan pertandingan iman ini, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa. Sebab dosa ini akan menjadi rintangan yang menghalangi perjalan kerohanian kita. Kita harus berlomba dengan tekus sampai berhasil merebut kemenangan. Galatia 3 : 29 menjelaskan bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah milik Kristus, yang juga disebut sebagai anak-anak Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah. Artinya bahwa lewat iman dan ketaatan Abraham yang berhasil melakukan misi Allah, semua orang dan semua bangsa yang mau percaya kepada Yesus Kristus berhak menerima janji-janji Allah, terutama dalam hal keselamatan. Karena itu sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, keadaan rohani kita harus tetap mantap, pelayanan yang kita capai harus maksimal sampai bisa dinikmati oleh Tuhan.

Dalam Alkitab ada tiga kota yang sering disebut sebagai tempat yang paling dominan, yaitu Hebron, Silo dan juga Sion atau Yerusalem. Khusus Hebron merupakan tempat yang paling sering dijadikan sebagai tempat yang strategis, baik sebagai tempat persinggahan maupun sebagai tempat persembunyian. Dan banyak orang yang sering membuat Hebron ini sebagai tempat khusus, misalnya Abraham, Sarah, Ishak, Yakub, Kaleb, Akhsa bahkan Daud. Hebron ini merupakan tempat spesial yang banyak mengalami perbuatan-perbuatan dari Tuhan. Hebron juga merupakan tempat persembunyian khusus bagi pembunuh. Supaya setiap orang yang terlanjur membunuh seseorang apabila pergi ke Hebron tidak jadi dihukum mati. Jadi Hebron adalah berbicara hidup di dalam Tuhan, hidup yang berkemenangan setelah berada di dalam Yesus Kristus. Bahwa setiap orang yang telah mengalami penebusan dalam darah Kristus telah dilepaskan dan dibebaskan dari hukuman kematian dan selanjutnya diberi keselamatan. Sama seperti Hebron yang dijadikan sebagai kota perlindungan bagi seorang pembunuh supaya dilepas-kan dari hukuman kematian, demikian juga jika kita sudah hidup di dalam Kristus, kita juga telah dilepaskan dari hukuman kematian. Sekalipun upah dosa adalah maut, tetapi oleh pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, Ia telah membatalkan hukuman tersebut dan memberikan kepada kita suatu kepastian akan hidup. Yesus Kristus sebagai Adam yang akhir telah menjadi roh yang menghidupkan supaya kita yang dahulu mati karena pelanggaran dan dosa, dihidupkan dalam hidup yang baru. Kita telah dihidupkan untuk menerima hidup yang kekal bersama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya.


Minggu, 18 September 2016

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”

Puji Tuhan! Segala puji syukur dan terima-kasih layak kita naikkan kepada Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah menunjukkan kasih dan perhatian Nya kepada kita semua. Sebab dengan kasih-Nya yang besar, Ia telah memelihara hidup kita dari hari ke hari, telah melindungi dan menjaga hidup kita dari hari ke hari. Dan oleh kasih karunia-Nya, Ia telah memberikan kepada kita firman-Nya yang menguat-kan dan yang membuka mata rohani kita supaya dapat mengenal pribadi-Nya dengan tepat dan benar. Sekarang Tuhan telah memberikan tema yang baru “KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA” sebagai perkembangan firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah. Dan kita percaya lewat tema yang baru ini ada berkat Tuhan yang besar yang akan kita nikmati dan tentunya yang menguatkan kita semua. Tema ini diambil dari kitab Mazmur 95 : 7 “Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!” Sejak dalam kitab perjanjian lama Tuhan itu sudah ditampilkan sebagai gembala untuk memimpin dan mengatur hidup manusia.
Penggembalaan adalah berbocara tentang pemamahan ditujukan kepada hewan herbivora, binatang yang tidak haram yang sifatnya memamah biak. Misalnya domba, kambing, lembu atau sapi yang memamah biak. Dan kelebihan hewan yang memamah biak ini akan nampak lewat bulunya, dagingnya yang sehat, susunya, yang kesemuanya ini sangat berharga dan berguna untuk dipakai dalam penggembalaan.Dan kalau kita lihat cara memelihara hewan herbivora ini sangat berbeda dengan karnivora apalagi dengan binatang-binatang liar. Misalnya cara memelihara domba atau sapi berbeda dengan cara memelihara babi, anjing, harimau, serigala, binatang-binatang yang sulit digembalakan. Sebab kebiasaan binatang-binatang yang tidak memamah biak ini cenderung mengikuti keinginannya sendiri, sulit diatur dan cenderung suka melawan, suka menyakiti satu sama lain. Sangat jauh perbedaan-nya dengan kawanan domba yang digembalakan, suka menurut dan mengikuti gembala yang berjalan di depan.

Kemudian kalau domba-domba sudah masuk ke dalam penggembalaan, maka gembala yang menjaga kawanan domba itu bertanggung jawab menuntun domba-domba itu supaya mendapatkan rumput yang hijau dan air yang tenang. Domba-domba yang sudah masuk kedalam penggembalaan akan mendapatkan makanan khusus yang disediakan oleh gembala. Makanan ini menjadi penentu sehat atau tidaknya kawanan domba yang digembalakan. Kalau domba-domba itu sudah sehat maka sangat berguna sebab bulunya yang putih bersih akan digunakan dan susunya sangat berguna untuk kesehatan. Karena itu berbicara domba-domba yang digembalakan ini adalah menunjuk kepada kehidupan jemaat-jemaat Tuhan yang sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Jemaat yang sudah diakui dan diteriman di hadapan Tuhan. Demikian juga dalam kehidupan berjemaat, setiap orang yang sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, maka mereka akan mendapatkan makanan rohani yang terbaik dengan mutu yang dijamin oleh Tuhan. Sebagai gembala yang baik, Tuhan Yesus Kristus akan selalu menyediakan makanan rohani bagi kita, yaitu firman Tuhan, tujuannya :
- Supaya jemaat-jemaat bisa mengalami kemena-
 ngan terhadap segala pekerjaan Iblis
Karena itu kalau ada orang yang bertanya: “Mengapa kita harus digembalakan?” tujuan Tuhan menjadikan kita sebagai kawanan domba tuntunan tangan-Nya adalah supaya kita bisa datang ke dalam rumah Tuhan beribadah, untuk memuji dan menyembah Tuhan. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas dalam Mazmur 95 : 6 supaya kita bisa masuk ke dalam Bait Tuhan, sujud menyembah dan berlutut di hadapan-Nya yang kudus. Demikian juga dalam Mazmur 100 : 1 - 3 Tuhan mau membawa kita masuk ke dalam bait-Nya untuk menikmati hadirat-Nya, supaya kita bisa bersorak-sorak bagi Tuhan dan beribadah dengan ditandai dengan sukacita. Artinya kalau kita sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, maka kepada kita diberi keberanian untuk datang ke dalam rumah Tuhan untuk memuji dan menyembah-Nya.
Yeremia 24 : 7 berkat penggembalaan :
- Tuhan mau memberi hati untuk mengenal-Nya,
   yaitu hati yang telah diubahkan, hati yang telah
 dikuduskan oleh Tuhan.
- Yesus sebagai gembala yang baik sajalah yang
 mampu memelihara jiwa kita.
1 Petrus 2 : 25 sebelum kita masuk ke dalam penggembalaan yang benar sebenarnya kita sesat seperti domba yang mengambil jalannya sendiri. Untuk itulah Tuhan Yesus datang dan ditampilkan sebagai gembala yang baik yang mengambil kita dan menjadikan kita sebagai umat gembalaan-Nya. Sebenarnya kalau dilihat dari latar belakang kita tidak layak disebut sebagai umat Tuhan, tidak layak mendapat keselamatan. Sebab dalam Efesus 2 : 11 - 12 firman Tuhan menyatakan keadaan bangsa-bangsa kafir sebelum menerima Kristus: tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah. Tetapi oleh karena kasih Allah yang begitu besar, Ia telah memperdamaikan kita oleh darah salib Kristus dan menerima kita sebagai umat-Nya. Sekalipun dahulu kita telah berdosa dan sesat seperti domba tetapi Tuhan Yesus telah datang ke dalam dunia untuk mengambil kita dan menebus kita. Kita telah dilepas-kan oleh Tuhan dari dosa dan hukum maut dan dimasukkan ke dalam satu kawanan domba gembalaan-Nya. Yesaya 51 : 11; 35 : 9 - 10 menjelaskan bahwa orang-orang yang digembalakan itu adalah orang-orang yang telah dibebaskan dari kuasa maut dan pulang ke rumah Bapa sehingga kita masuk ke Sion dengan sorak sorai.

Di Sion tidak ada lagi singa, binatang buas pun tidak akan menjalaninya sebab di Sion ada Yesus Gembala yang baik yang telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Di Sion hanya ada orang-orang yang telah diselamatkan dan orang-orang yang telah dibebaskan oleh Tuhan sehingga sukacita abadi dan kegirangan akan memenuhi mereka. Dan di Sion tidak ada lagi kedukaan  keluh kesah akan menjauh sebab Tuhan Yesus gembala yang baik ada di sana.
Yeremia 31 : 10 - 14 hal-hal akan dilakukan Tuhan kalau kita sudah masuk ke dalam satu kawanan penggembalaan :
- Tuhan mau mengumpulkan orang-orang yang mau
 mendengar suara gembala
- Tuhan mau menjaga umat-Nya itu seperti gembala
 terhadap kawanan dombanya
- Tuhan akan membebaskan dan menebus umat-
 Nya dari tangan yang lebih kuat dari padanya
Dan kalau kita sudah masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar muka akan berseri-seri karena kebajikna Tuhan. Sebab ada gandum, anggur dan minyak, sebab Tuhan membuat hidup kita bagaikan taman yang diari baik-baik. Yesus sebagai gembala yang baik akan mengubah perkabungan menjadi kegirangan, Tuhan sendiri yang akan memuaskan jiwa kita dengan kelimpahan. Bahkan Tuhan akan menjadikan kita sebagai umat-Nya yang diakui sebagai kawanan domba gembalaan-Nya. Maka sebagai gembala yang baik, Tuhan Yesus akan menuntun kita supaya mendapatkan padang rumput yang hijau. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik menjamin hidup kita selamat dari maut dan akan membawa kita kepada hidup yang kekal.


Minggu, 25 September 2016

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA”

Saudara-saudara, pada akhir zaman ini Tuhan Allah sedang menunjukkan kemurahan hati-Nya untuk melepaskan orang-orang dari perbuda-kan dosa. Sebab setiap orang yang masih diperbudak oleh dosa berarti hidupnya masih di tangan Iblis baik tubuhnya maupun jiwanya sebenarnya masih dalam kuasa Iblis. Itu sebabnya setiap orang yang masih tetap dalam dosa sesungguhnya ia masih berada di tangan Iblis.
Untuk itulah Tuhan Yesus menampilkan diri-Nya sebagai Anak Domba Allah yang menyediakan diri-Nya sebagai korban penebusan. Sebab pada akhir zaman yaitu diakhir dari akhir zaman ini, kebanyakan orang sedang menutup hatinya dan dirinya terhadap Tuhan, menutup telinga supaya jangan mendengar firman Tuhan. Kebanyakan orang tidak bersedia masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar. Padahal Tuhan Allah menghendaki supaya orang-orang yang percaya itu mau masuk ke dalam ibadah dan penggembalaan yang benar supaya masuk menjadi kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Satu kawanan domba dengan satu gembala, yaitu Yesus Kristus sebagai gembala yang baik. Yang dimaksud satu kawanan dengan satu gembala di sini bukan menunjuk kepada penggembalaan manusia, bukan kepada satu organisasi tertentu. Sekalipun ada banyak hamba Tuhan yang menjadi pemimpin jemaat tetapi mereka bukanlah pemilih kawanan domba tersebut. Bahkan sekalipun banyak hamba Tuhan yang dipakai dengan luar biasa melakukan banyak mujizat, tetapi mereka hanyalah alat Tuhan.Karena itu ibadah dan penggembalaan yang benar sepenuhnya dipimpin dan diatur oleh Tuhan, diatur oleh kebenaran firman Tuhan supaya jangan menyimpang. Seorang hamba Tuhan yang memimpin jemaat harus dengan rendah hati memimpin dan membawa jemaat ke arah Kristus sebagai Kepala. Tidak boleh menarik jemaat-jemaat kepada dirinya sendiri dan jangan mengang-gap sebabai pemilik jemaat-jemaat tersebut. Harus dengan rendah hati membawa jemaat-jemaat itu kepada kebenaran supaya Yesus yang adalah gembala jemaat berkenan kepada hidupnya.

Tetapi menjadi satu kawanan domba tuntunan tangan-Nya merupakan kehendak Tuhan supaya Tuhan Yesus sendiri yang menggembalakan dan memelihara hidup kita. Yeremia 31 : 10 - 11 menjelaskan sekalipun bangsa Israel telah terserak-serak tetapi Tuhan Allah akan mengumpulkan kembali dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya. Jadi menurut firman Tuhan ini sistem Tuhan menyelamatkan umat-Nya adalah dengan cara :
- mengumpulkan yang telah terserak dan mema-
 sukkannya ke dalam kandang.
- menjaganya seperti gembala terhadap kawanan
 dombanya.
- membebaskan dan menebusnya dari tangan
 yang lebih kuat dari padanya.
Jadi jelas kalau bukan Tuhan yang melepaskan tidak seorang pun yang bisa bebas dari perbudakan dosa dan tidak seorang pun datang kepada Tuhan.Yohanes 10 : 4, 27 Tuhan Yesus sendiri sebagai gembala yang baik menyatakan kepada kita tentang kehidupan domba-domba yang sudah tergembala dengan baik. Sifat domba yang benar :
- mendengar suara gembala
- mengikut gembala dari belakang 
Karena itu supaya kita bisa masuk menjadi satu kawanan dan menjadi umat gembalaan-Nya kita harus mendengar dan menerima firman Tuhan, kita harus mengikut Tuhan dengan setia.
Tetapi kalau kita lihat dalam Keluaran 20 : 19 konsep atau tindakan bangsa Israel yang salah: mereka mau mendengar suara Musa (=suara manusia) dan tidak mau mendengar suara Tuhan (=firman Tuhan). Pada saat itu bangsa Israel mempunyai prinsip atau pendapat demikian sebab mereka takut kepada Tuhan sehingga menganggap mereka akan mati kalau mendengar suara Tuhan. Padahal tidaklah demikian adanya. Sebenarnya kalau mereka mendengar dan menerima suara Tuhan justru mereka akan hidup, tidak akan mati. Demikian juga kepada kita sekarang, sekalipun firman Tuhan yang datang itu mengoreksi atau menegor atau bahkan menemplak dosa kita, tidak perlu takut. Tetap buka saja telinga untuk mendengar dan hati untuk menerima maka firman Tuhan itu akan bekerja untuk memberi kehidupan. Tidak perlu takut kalau mendengar suara Tuhan dan sekali-kali jangan menganggap firman Tuhan itu akan mematikan. Kalau kita mau mendengar dan menerima firman Tuhan, di dalam firman Tuhan itu ada kehidupan.
* Mazmur 29 : 3 - 9 firman Tuhan menjelas-kan kalau suara Tuhan diperdengarkan sanggup dan berkuasa melakukan perbuatan-perbuatan yang besar. Sebab kalau Tuhan memperdengarkan suara-Nya di dalamnya penuh kekuatan, penuh semarak dan mampu mematahkan pohon aras. Artinya kalau suara Tuhan atau firman Tuhan itu mampu mematah kan kekuatan atau kesombongan yang ada di dalam hati manusia.
** Yeremia 51 : 16 kalau Tuhan memperde-ngarkan suara-Nya menderulah bunyi air di langit, artinya Tuhan sanggup melakukan banyak perbuatan besar yang ajaib dan mulia. Di dalam firman Tuhan itu ada kuasa yang besar untuk melakukan keajaiban di tengah-tengah hidup kita.
*** Yohanes 5 : 25 lebih dahsyat lagi kalau Tuhan memperdengarkan suara-Nya atau kalau Tuhan sudah berfirman maka orang-orang matipun akan dihidupkan oleh Tuhan. Tetapi yang dimaksud “orang-orang mati” di sini bukanlah orang-orang mati secara hurufiah yang telah berada dalam kuburan. Tetapi orang mati yang dimaksud adalah orang-orang yang yang telah mati rohaninya oleh karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya. Juga menunjuk kepada orang-orang yang telah putus hubungannya dengan Tuhan Allah karena telah mengikuti keinginan hatinya sendiri. Tetapi kalau Tuhan memperdengarkan suara-Nya atau kalau Tuhan memberikan firman-Nya, maka kalau ada orang yang mau mendengar dan menerimanya akan menjadi hidup kembali.

Sekalipun dahulu sudah mati oleh kerena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya, akan dihidupkan kembali. Sama seperti yang telah dikatakan dalam Yeremia 31 : 10 - 11 tadi bahwa Tuhan Allah mau mengumpulkan kita, Dia mau memasukkan kita ke dalam satu kawanan supaya dijaga dari binatang buas, Tuhan mau membebaskan dan menebus kita dari tangan yang lebih kuat. Di dalam suara atau firman Tuhan itu ada hidup maka roh dan jiwa kita akan dihidupkan oleh Tuhan. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 6 : 63 “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Artinya bahwa di dalam firman Tuhan itu ada roh yang menghidupkan sehingga rohani kita bisa bertumbuh dan pengenalan kita kepada Tuhan pun semakin benar.
Karena itu dalam Yohanes 10 Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai pintu dan gembala yang baik sebab setiap orang yang masuk melalui pintu dijamin selamat, akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Sebagai gembala yang baik Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya supaya domba-domba itu mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Sebagai gembala yang baik Mazmur 95 : 3 dikatakan Di adalah Allah yang besar dan Raja yang besar. Artinya bahwa Yesus sebagai gembala yang baik mengatasi segala allah dan segala kuasa telah ditaklukkan oleh Yesus. Dialah yang punya laut, Dialah yang menjadikan darat, puncak gunung-gunung pun kepunyaan Tuhan. Karena itu betapa besar berkat yang disediakan Tuhan bagi setiap orang yang mau beribadah dan digembalakan Tuhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar