JULI

 Minggu, 03 Juli 2016

“Sukses jika kita berhasil melakukan kehendak Allah” 

Puji Tuhan! Kita sudah mempelajari bersama bahwa Yohanes psl 13 s/d psl 17 menjelas-kan tentang perbincangan antara Yesus dengan murid-murid-Nya sebelum Ia ditangkap. Sebab pada psl 18 Yudas Iskariot salah seorang dari murid sudah datang membawa sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh imam-imam kepala untuk menangkap Yesus. Maka sebelum Yesus ditangkap, Ia mempergunakan waktu dan kesempatan itu untuk membawa murid-murid-Nya menuju taman Getsemani setelah menyeberangi sungai Kidron. Di atas gunung Getsemani itu Yesus bercakap-cakap dengan murid-murid-Nya untuk memberitahukan hal-hal yang penting untuk dilakukan oleh murid-murid tersebut. Dan inti dari perbincangan Yesus dengan murid-murid itu adalah : supaya murid-murid itu tetap memiliki ketergantungan atau keterikatan dengan Yesus. - psl 15 berbicara ketergantungan dengan Yesus dalam kuasa firman-Nya - psl 16 berbicara ketergantungan dengan Yesus dalam kuasa Roh Kudus-Nya - psl 17 berbicara ketergantungan dengan Yesus dalam doa syafaat sebagai Imam Besar Ketergantungan atau keterikatan dengan Yesus dalam kuasa firman-Nya itu diumpamakan seperti pokok anggur dengan ranting-rantingnya. 

Yesus adalah pokok anggur yang benar dan murid-murid itu adalah ranting-rantingnya. Karena itu sama seperti ranting-ranting yang tetap melekat pada pokok demikianlah murid-murid dengan Yesus.Tuhan Yesus tahu kekuatan atau kemampuan murid-murid-Nya itu sangat terbatas dan tidak dapat berbuat apa-apa kalau Tuhan tidak mengaruniakannya kepadanya. Karena itu Yesus mengajak murid-murid supaya tetap memiliki ketergantungan dengan Yesus. Dalam Yohanes 16 : 1 - 4a Yesus sudah memberitahukan kepada murid-murid apa yang akan terjadi dan yang akan mereka alami sesudah Yesus mati dan terangkat ke Sorga. Yesus berkata : “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.” Yesus mengatakan hal ini sebab akan datang saatnya murid-murid akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh mereka menyangka bahwa ia sedang berbuat bakti bagi Allah. Padahal mereka berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Yesus. Tetapi hal ini sangat penting diberitahukan kepada murid-murid supaya apabila hal itu terjadi mereka ingat bahwa Yesus telah mengatakannya. Dengan demikian mereka tetap bertahan dan tetap memiliki ketergantungan dengan Tuhan Yesus. 

 Demikianlah kita sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita juga harus tetap memiliki ketergantungan dengan Tuhan. Sama seperti ranting-ranting yang melekat kepada pokok, demikian juga kita harus tetap terikat kepada Tuhan. Tujuannya supaya hidup kita dibela, dipelihara, dilindungi, dan diberkati. Bahkan lebih dari pada itu, kita akan dibentuk dan dipersiapkan menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan.Yohanes psl 17 Tuhan Yesus mengajak supaya kita memiliki ketergantungan dengan Tuhan dalam doa dan penyembahan yang benar. Sebab dalam psl 17 ini Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Agung sedang berdoa syafaat kepada semua orang yang mau percaya kepada-Nya. Pertama-tama kepada kesebelas murid yang tetap setia mengikut Yesus setelah Yudas Iskariot pergi meninggalkan Yesus. - Kepada murid-murid, Yesus berdoa supaya mereka tetap tinggal dalam kebenaran dan supaya murid-murid itu bertahan walaupun akan mengalami banyak sengsara karena memberitakan Injil. Yesus berdoa syafaat supaya murid-murid dipelihara oleh Bapa dalam nama Yesus dan supaya murid-murid itu menjadi satu sama seperti Bapa dan Yesus adalah satu. - Kemudian Yesus juga berdoa untuk orang-orang yang percaya kepada Yesus oleh pemberitaan Injil. Yaitu orang-orang kafir yang membuka hatinya dan mau menerima Yesus di dalam hidupnya sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Semua orang yang mau percaya kepada Yesus dan yang menerima Yesus sebagai Juruselamat baik orang-orang dahulu yang sudah mati, yang sekarang maupun yang dikemudian hari, asal mereka percaya kepada pemberitaan Injil maka mereka juga sudah masuk ke dalam doa syafaat Yesus. Karena itu kalau Yesus sudah berdoa syafaat untuk kita, gereja yang hidup di akhir zaman ini maka sudah sepatutnya kita bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab kalau Yesus yang berdoa untuk kita maka doa-Nya pastilah didengarkan dan dijawab. Sebab baik Bapa maupun Yesus adalah satu, maka doa syafaat yang dinaikkan Yesus itu pastilah dijawab. Maka dalam Yohanes 17 : 2 dalam dosa syafaat itu Yesus meminta supaya Bapa memberikan hidup yang kekal kepada semua orang yang telah diserahkan Bapa kepada Yesus. Sebab yang dimaksud devenisi “hidup yang kekal” adalah apabila kita dapat mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus. Yesus Kristus itu adalah Juruselamat yang diutus oleh Bapa pertama-tama untuk melepaskan dan menyelamat-kan orang dari perbudakan dosa. Tetapi selanjutnya adalah untuk menjadikan kita sebagai jemaat Tuhan yang layak dan berkenan kepada Tuhan Yesus.Yohanes 17 : 4 dalam doa Tuhan Yesus, Ia sendiri yang mengatakan bahwa Ia datang ke dalam dunia adalah untuk melaksanakan Tuhan yang diberikan Bapa kepada-Nya. Dan tugas Yesus sebagai Anak adalah untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan Bapa kepada-Nya. Dan untuk menyelesaikan dan melakukan tugas yang telah diberikan Bapa, Yesus menyelesaikannya di tempat yang telah ditentukan oleh Bapa sendiri dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh Bapa sendiri. Dan tempatnya adalah di Yerusalem sesuai dengan firman Tuhan yang telah dikatakan dalam Lukas 13 : 34. 

Di sanalah Yesus ditangkap, diadili, dianiaya dan dibunuh atau disalibkan. Yohanes 17 : 14 karena begitu pentingnya murid-murid itu bagi Yesus, maka Yesus pun memberikan atau mempercayakan firman-Nya kepada mereka. Sebab di dalam firman Tuhan ada kuasa yang besar, yaitu kuasa yang dapat menciptakan segala sesuatu. Terlebih supaya semua orang yang telah menerima firman itu mengalami tanda keubahan hidup, dibaharui dari sehari ke sehari sampai menjadi tubuh Kristus. Semua orang yang selalu terbuka hati untuk menerima firman Tuhan, kepada merekalah Tuhan bukakan rahasia firman Tuhan. Dan kalau Tuhan sudah mempercaya-kan firman-Nya maka Tuhan Yesus akan menjadikan kita sebagai umat kepunyaan-Nya sendiri yang dipersiapkan untuk menerima hidup yang kekal bersama dengan Yesus Kristus dalam kerajaan-Nya. Namun demikian kalau Tuhan sudah memberikan atau mempercayakan firman-Nya, ada resiko yang harus kita bayar, yaitu dunia akan membenci kita sebab oleh kuasa firman itu kita sudah dilepaskan dari maut. Yohanes 17 : 17 - 23 Tuhan Yesus menguduskan kita dengan kebenaran tujuannya adalah supaya kita bisa dipakai untuk melakukan misi Tuhan. Dan misi Tuhan itu adalah supaya kita juga memberitakan firman-Nya kepada banyak orang, supaya semua orang yang percaya kepada Yesus itu dibangun dan dibentuk menjadi tubuh Kristus. Selanjutnya Tuhan Yesus juga akan memberikan kemuliaan-Nya kepada semua orang yang telah dikuduskan dalam kebenaran. Yaitu Tuhan Yesus mau menjadikan kita semua supaya menjadi sempurna. Sama seperti Yesus dan Bapa adalah satu, demikian juga Tuhan menjadikan kita menjadi satu untuk menerima kemuliaan-Nya.



Minggu, 17 Juli 2016
 
“MEMILIKI KETERGANTUNGAN DENGAN TUHAN” 

Saudara-saudara, firman Tuhan sudah menjelaskan kepada kita bahwa akan terjadi peperangan di sorga sebab Iblis akan menyerang dengan segala kekuatannya untuk yang terakhir kalinya. Maka dalam peperangan yang terakhir ini Iblis akan berperang bukan saja melawan orang-orang kudus tetapi ia dan dibantu oleh malaikat-malaikatnya juga akan naik ke sorga berperang melawan Tuhan Allah. Tetapi Iblis tidak akan berhasil sebab Tuhan Allah akan mengalahkan Iblis dan semua malaikat-malaikat yang mengikutinya dan akan memasukkan mereka ke dalam api neraka. Karena akan terjadi peperangan yang terakhir ini maka kita sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan harus memperhatikan apa yang harus kita lakukan supaya kita juga menang bersama dengan Kristus. Tidak ada seorang pun yang bisa selamat apabila hidupnya tidak memiliki ketergantungan dengan Tuhan. Karena itu kalau kita mempelajari firman Tuhan dalam kitab Zefanya, kita akan menemukan penghukuman demi penghukuman yang terjadi menimpa semua orang yang tidak tinggal di dalam kebenaran. Kitab Zefanya ini berbicara tentang peringatan dari penghukuman yang akan menimpa orang-orang yang tidak di dalam kebenaran. Dan pertama-tama yang diperingatkan oleh Tuhan adalah raja Yehuda dan juga raja Israel dan tentunya juga menyangkut seluruh bangsa Israel. Raja Yehuda dan raja Israel diperingatkan oleh Tuhan sebab pada zaman nabi Zefanya ini orang Israel sudah jauh dari yang diinginkan oleh Tuhan.Sebab baik raja Yehuda maupun raja Israel sudah menyimpang dari kebenaran, sudah membelakangi Tuhan dan tidak lagi hidup sesuai dengan firman Tuhan. Maka firman Tuhan datang memperingat-kan mereka tentang malapetaka demi malapetaka yang akan menimpa mereka, yaitu bahwa mereka akan dibuang ke Babel. 

Demikian juga dalam Yeremia 2 : 1 - 3 firman Tuhan juga menjelaskan kondisi atau keadaan rohani bangsa Israel pada waktu mereka masih rohani. Pada waktu itu bangsa Israel selalu bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak menuruti kehendak mereka sendiri tetapi selalu bertanya kepada. Maka tidak heran Tuhan Allah juga begitu pemperhati-kan mereka sehingga Allah sendiri mengakui bangsa Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah bungaran dari hasil tanahnya. Tetapi tidak lam kemudian dalam Yeremia 2 : 4 - 8 firman Tuhan datang kepada mereka sebagai teguran sebab pada saat itu keadaan rohani bangsa Israel sudah berubah. Mereka tidak lagi mengasihi Allah, tidak lagi bertanya kepada Tuhan, para gembala mendurhaka bahkan para nabi bernubuat demi Baal bukan demi nama Tuhan. Inilah yang menjadi penyebab mengapa bangsa Israel diserahkan ke tangan Babel bahkan yang mendatangkan malapetaka demi malapetaka terhadap bangsa Israel. Sekalipun bangsa Israel itu sudah diakui sebagai umat Allah atau sebagai bangsa yang kudus, tetapi karena ketidaktaatan membuat mereka diijinkan Allah dibuang ke Babel.Firman Tuhan begitu jelas menghimbau supaya kita semua sama-sama memiliki ketergantungan atau keterikatan dengan Tuhan. 

Sebab jika kita tetap terikat kepada Tuhan maka kita akan mendapatkan perlindungan dan akan dilepaskan dari malapetaka. Zefanya artinya yang dilindungi atau yang diselamatkan oleh Tuhan. Dalam kitab Zefanya ini firman Tuhan menjelaskan kita perlu dilindungi dari penghukuman yang akan datang atas umat Tuhan dan bagaimana syarat-syarat supaya terlindungi dari penghukuman tersebut. Yaitu kita harus tetap berada di dalam kebenaran, kita harus tetap memiliki ketergantungan atau keterikatan dengan Tuhan. Tuhan Yesus menghendaki supaya kita tetap terikat kepada Tuhan bagaikan ranting-ranting dengan pokoknya, supaya kita dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus dan supaya kita tetap masuk ke dalam doa syafaat Yesus sebagai Imam Besar. Maka dalam Yohanes 16 : 16 Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.” Yesus mengatakan hal ini sebab Yesus sangat mengerti arti waktu sebab itu Yesus menekankan kepada murid-murid supaya mereka juga mengerti dan menghargai waktu yang ada. 

Sesingkat apaun waktu yang Tuhan berikan itu sangat berarti sebab yang waktu yang singkat itu juga sangat menentukan. Kalau kita perhatikan perkataan Yesus ini apa pentingnya Tuhan Yesus menekankan “tinggal sesaat” kepada murid-murid-Nya? Sebab Yesus sendiri tahu bahwa sebentar lagi Ia akan ditangkap kemudian akan diadili, disiksa dan dianiaya kemudian akan disalibkan. Maka Tuhan Yesus memberitahukan kepada murid-murid supaya mengerti dan memperhatikan waktu-waktu yang Tuhan berikan. Supaya waktu yang ada diperguna-kan dengan sebaik-baiknya untuk memperhatikan firman Tuhan. Sehingga apabila hal itu tergenapi mereka mengerti bahwa Yesus sudah lebih dahulu mengatakannya. Dalam waktu sesaat lagi Yesus akan ditangkap dan akan mati di atas kayu salib, tetapi dalam waktu yang sesaat kemudian Yesus akan bangkit pula dan akan kembali bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Kemudian Ia akan naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi semua orang yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya.Maka dalam Yohanes psl 14 s/d psl 17 Tuhan Yesus begitu menekankan kepada murid-murid supaya mereka semua memiliki keterikatan atau ketergantu-ngan dengan Tuhan. Sebab kalau sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan: orang sakitpun bisa mendapatkan pertolongan dan kesembuhan dari Tuhan, demikian juga setiap persoalan dan penderitaan pasti akan mendapat jawaban dari Tuhan. Dalam Injil Yohanes 16 : 20 - 21 Yesus memang mengatakan bahwa sukacita akan berubah menjadi dukacita, namun demikian dukacita ini pun bisa berubah menjadi sukacita. Sama seperti seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan anaknya karena mengalami sakit bersalin. 

Tetapi sesaat kemudian ia tidak ingat lagi akan penderitaannya karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah lahir. Penderitaan yang baru saja dialami akan terbayar-kan dengan kegembiraan setelah melahirkan, demikian juga dukacita akan berubah menjadi sukacita karena Tuhan mengerjakan sesuatu yang mendatang-kan kebahagiaan. Yohanes 17 : 14 Yesus telah memberikan firman-Nya kepada kita semua supaya kita bisa mengasihi Tuhan dengan benar. Dan kalau Tuhan telah memberikan firman-Nya, di dalam firman itu ada kuasa yang besar yang dapat menciptakan segala sesuatu. Semua orang yang telah menerima firman Tuhan inilah yang akan mengalamitanda keubahan dan yang akan dipersiap-kan untuk menerima hidup yang kekal. Dan karena Tuhan telah memberikan firman-Nya, firman Tuhan inilah yang akan terus membawa dan menuntun kita supaya tetap hidup dalam kehendak Tuhan. Seperti yang telah dikatakan Yesus dalam Yohanes 17 : 17 - 20 Tuhan menguduskan kita dalam kebenaran sebab ada maksud dan tujuan Tuhan, yaitu : Tuhan mau memakai dan mempergunakan kita melakukan visi-Nya untuk memberitakan berita Injil keselamatan ini kepada semua orang dan semua bangsa. Dan selanjutnya Tuhan Yesus juga mau memberikan kemuliaan-Nya kepada setiap orang yang telah dikuduskan dalam kebenaran. Tuhan Yesus akan terus bekerja bukan saja untuk menyelamatkan kita dari maut, tetapi Tuhan Yesus mau menjadikan kita sebagai umat yang telah dikuduskan dan disempurnakan. Tuhan Yesus mau supaya kita menjadi satu sama seperti Bapa dan Yesus adalah satu, kita juga menjadi satu dengan Yesus.



Minggu, 24 Juli 2016 
“MEMILIKI KETERGANTUNGAN DENGAN TUHAN” 

 Firman Tuhan telah menjelaskan kepada kita bahwa kunci keberhasilan kita supaya menjadi jemaat yang berkenan kepada Tuhan : kita harus memiliki ketergantungan dengan Tuhan, kita harus tetap terikat dengan Tuhan. Sebab jika kita sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan dalam firman-Nya, maka kita akan ditempatkan bagaikan pohon anggur dengan ranting-rantingnya. Yohanes 15 : 1, 5 Yesus adalah pokok anggur yang benar dan jemaat adalah rantingnya. Jika kita tetap terikat dengan Tuhan bagaikan ranting yang tetap melekat pada pokoknya, maka Tuhan sendiri yang akan mengusahakan supaya kita bisa menghasilkan buah yang banyak. Yaitu hidup yang berkenan kepada Tuhan, yang ditandai dengan taat dan dengar-dengaran akan firman Tuhan. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, sebenarnya hidup manusia itu sudah di luar Tuhan. Dan setiap orang yang tetap berada dalam dosa bukan saja kehilangan kemuliaan Allah, tetapi dosa itu membuat hidup manusia di luar Tuhan dan menjadi sia-sia. Sekalipun manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dan ditempatkan Allah di taman Eden, tetapi karena adanya dosa maka dosa itu menjadi pemisah antara Allah dengan manusia. Yeremia 2 : 5 firman Tuhan menjelaskan tentang kehidupan bangsa Israel khususnya suku Yehuda telah menjauh dari Allah. 

Dan mereka jauh dari Allah karena mereka telah mengikuti dewa kesia-siaan, mengikuti keinginan diri sendiri dan mengakibatkan hidup mereka menjadi sia-sia di hadapan Tuhan.Apalagi bangsa kafir yang dahulu tidak diterima di hadapan Allah dan yang tidak diakui sebagai umat Tuhan, sebenarnya hidup mereka sia-sia saja. Tetapi syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia dan yang telah menyerahkan diri-Nya mati di atas kayu salib. Lewat kematian Yesus Kristus, Ia telah menyedia-kan diri-Nya sebagai Pengantara supaya lewat kepercayaan kepada Yesus Kristus hidup kita diterima di hadapan Allah. Yang selama ini hidup yang sia-sia saja sekarang telah diselamatkan dan telah beroleh kesempatan masuh ke dalam Kerajaan Sorga. Hidup yang dahulu sia-sia telah mengalami tanda keubahan hidup bahkan telah menerima kesempatan menjadi sama dengan Kristus. Salomo adalah raja Israel, seorang yang sangat kaya dan mempunyai banyak dayang-dayang untuk menghibur. Salomo juga seorang yang penuh hikmat sehingga ia menjadi raja yang sangat penuh wibawa baik di Israel maupun di antara bangsa-bangsa lain. Sampai-sampai ratu Syeba pun datang ke istana Salomo untuk melihat secara langsung tentang hikmat yang diberikan Tuhan kepada Salomo. Namun demikian dalam kitab Pengkhotbah dicatat bahwa Salomo sendiri membuat pengakuan yang begitu jelas dan banyak mengatakan: “sia-sia” karena banyak yang dikerjakannya tidak menyang-kut kepada hidup yang kekal. Sekalipun limpah dengan harta dan sekalipun diberi hikmat yang luar biasa, tetapi semua itu bisa menjadi sia-sia saja.Misalnya Pengkhotbah 2 : 18 - 19 dalam pengakuannya Salomo sangat membenci hidupnya karena menganggap menyusahkan saja apapun yang telah dilakukannya di bawah matahari. 

Bahkan raja Salomo sampai berkata: membenci segala usaha yang telah dilakukannya dengan berjerih payah sebab kalau sudah tiba waktunya ia harus meninggalkannya juga kepada orang yang datang kemudian. Pada akhirnya raja Salomo sadar bahwa semua yang dilakukannya di bawah matahari hanyalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Angin itu tidak dapat dilihat dan tidak ada seorang pun yang bisa menahannya sebab ia akan bergerak ke manapun sesuai dengan gerak angin. Karena itu kalau kita sudah menyadari bahwa hidup di luar Tuhan itu adalah sia-sia saja, maka kita harus mengikatkan diri kita kepada Tuhan. Sebab jika kita sudah memiliki keterikatan atau ketergantungan dengan Tuhan, maka Tuhan akan membuat hidup kita menjadi berarti dan mempunyai tujuan yang pasti. Setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan dan yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan, pertama-tama ia sudah mempunyai tujuan yang pasti. Yaitu masuk ke dalam rencana Tuhan dan yang diberi kesempatan untuk beroleh hidup yang kekal. Ulangan 1 : 6 - 8 dalam khotbahnya kepada bangsa Israel, Musa mengajak kalau sudah tiba di tanah Kanaan supaya mereka tetap mengasihi Allah dan melakukan dengan sungguh-sungguh segala perintah Allah. Dan kalau mereka sudah masuk ke tanah Kanaan dan melakukan perintah Allah dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan Allah akan memberkati mereka dan menambahi mereka seribu kali dari jumlah yang sekarang. Tanah Kanaan = adalah berbicara hidup di dalam Kristus, hidup dalam tanda pendamaian, yaitu hidup yang sudah memiliki ketergantungan dengan Yesus Kristus. Menambahi seribu kali lipat = Tuhan mau membawa orang-orang yang hidup dalam kebenaran itu kepada kesempurnaan. Kalau kita mau percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Ia akan menjadikan kita sebagai jemaat-Nya. Dan Tuhan Yesus juga akan membaharui kita dari sehari ke sehari supaya kita disebut sebagai jemaat yang kudus. Dan tidak cukup sampai dikuduskan, Tuhan juga akan membentuk kita menjadi jemaat yang disempurnakan.Mazmur 33 : 12 - 14 firman Tuhan mengatakan: ”berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!” Artinya kalau kita membuat Allah sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita akan disebut sebagai bangsa pilihan Allah dan yang mendapat perhatian dari Allah. Sama seperti Abraham setelah dipanggil Allah dan diperintahkan supaya keluar dari Ur-Kasdim ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya, Abraham taat dan melakukan seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. 

Dan karena Abraham melakukan seperti perintah Allah maka Allah berjanji memberkati Abraham dan akan membuat Abraham menjadi berkat kepada bangsa-bangsa. Demikian juga Ishak dan Yakub dan keturunannya yang disebut sebagai bangsa Israel menjadi bangsa pilihan Allah karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar percaya kepada Allah. Amsal 11 : 11 berkat bagi orang yang jujur: dapat memperkembangkan kota, artinya Tuhan menyedia-kan sesuatu yang lebih baik dan yang lebih berharga dari segala yang ada di dalam dunia ini. Sebab Tuhan sedang menyediakan satu kota yaitu Yerusalem yang baru Kalau kita sudah hidup di dalam Kristus dan tetap memiliki ketergantungan dengan Kristus, maka berkat Abraham ini juga akan turun kepada kita. Apa yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham juga akan kita alami dan Allah akan membuat kita sebagai milik kepunyaan Tuhan sendiri. Yaitu menjadi jemaat yang dikuduskan dan disempurnakan supaya menjadi orrang yang layak di hadapan Allah. Kolose 2 : 6 - 7 menjelaskan bagaimana sikap dan cara hidup orang yang sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan : - berakar di dalam Kristus - dibangun di atas Kristus - bertambah teguh dalam iman - hatinya melimpah dengan syukur Setelah kita menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan, hidup kita harus tetap di dalam Dia. Kita harus tetap bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang supaya jangan sampai ada yang menggeser pengharapan kita dari Injil keselamatan. Dengan demikian maka Yesus Kristus akan selalu ada di tengah-tengah kita dan kita di dalam Yesus Kristus. Dialah yang selalu menyertai kita, memberkati kita, dan memelihara hidup kita dengan sempurna.




Minggu, 31 Juli 2016


“MEMILIKI KETERGANTUNGAN DENGAN TUHAN” 


 Saudara-saudara, tanah Kanaan adalah berbicara hidup di dalam Kristus, hidup dalam kebenaran, hidup yang sudah diselamatkan oleh Tuhan dari dosa dan maut. Sama seperti bangsa Israel dalam pimpinan Musa dan Yosua setelah keluar dari Mesir, mereka berjalan menuju tanah Kanaan. Tanah Kanaan ini adalah tanah yang telah dijanjikan Allah kepada nenek moyang bangsa Israel, yaitu kepada Abraham, ishak dan Yakub. Maka setelah Allah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, dalam pimpinan Musa mereka dibawa ke tanah Kanaan melalui padang gurun. Perjalanan bangsa Israel ini juga menggambarkan perjalan gereja Tuhan di akahir zaman, setelah kita dilepaskan Tuhan dari dosa dan maut, selanjutnya Tuhan mau membawa kita masuk ke dalam rencana Tuhan. Bagi kita sekarang Kanaan itu adalah berbicara hidup di dalam Kristus, hidup yang sudah mengalami tanda kelepasan dari dosa. Dan Tuhan Allah sedang mengajak kita semua supaya memiliki ketergantungan dengan Tuhan, Tuhan mau supaya kita hidup dalam pimpinan Tuhan. Yohanes 15 : 5 ketergantungan dengan Tuhan itu digambarkan seperti ranting-ranting yang tetap melekat pada pokoknya. 

Yesus adalah pokok anggur yang benar, maka Ia mengajak supaya kita tetap melekat pada-Nya sama seperti ranting-ranting yang tidak bisa hidup dari dirinya sendiri. Kalau kita sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan seperti ranting yang tetap melekat pada pokok, maka kita akan dapat menghasilkan buah yang banyak dan buah itu tetap.Artinya kalau kita sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan, maka kita akan diberi kesempatan untuk melakukan banyak hal. Tentunya bukan dari diri kita sendiri melainkan dari Tuhan Yesus sendiri yang mau memberikan kuasa-Nya kepada kita. Kalau kita sudah melekat kepada Tuhan bagaikan ranting yang melekat pada pokoknya, maka Yesus sendiri sebagai pokok anggur yang benar akan menunjukkan penyertaan-Nya yang luar biasa untuk memelihara hidup kita. Tidak cukup dijadikan sebagai umat Tuhan saja, tetapi Tuhan juga akan terus menyucikan hidup kita dan membawa kita kepada kesempurnaan. Sama seperti Bapa di sorga adalah sempurna, demikian juga hendaknya kita harus sempurna seperti Bapa di sorga adalah sempurna. Dan kalau kita sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan, selanjutnya kita harus bisa menjadi berkat kepada orang lain. Sama seperti Abraham setelah dipanggil Allah keluar dari Ur-Kasdim, salah satu yang ditekankan Tuhan kepadanya adalah menjadi berkat kepada semua bangsa (Kejadian 12 : 1 - 3). Kolose 2 : 6 - 7 sikap hidup orang yang sudah memiliki ketergantungan dengan Tuhan ditandai dengan sikap : - berakar di dalam Kristus - dibangun di atas Kristus bertambah teguh dalam iman - hatinya limpah dengan syukur Kalau hidup kita sudah di dalam Kristus maka sepenuhnya hidup kita dalam perlindungan Tuhan.Kalau kita perhatikan firman Tuhan ini, yang sudah di dalam Kristus pun masih diajak supaya tetap memeliki ketergantungan di dalam Kristus. 

Sebab dengan memiliki ketergantunganlah yang membuat hidup sepenuhnya dibela, dipelihara dan diberkati oleh Tuhan. Bukan saja secara lahiriah atau jasmani, tetapi juga menyangkut kerohanian kita sepenuhnya berada dalam perhatian Tuhan. Tujuannya supaya jangan ada seorang pun yang gugur imannya, supaya jangan ada seorang pun yang meninggalkan kebenaran oleh sesuatu yang menjerat hati dan pikiran. Sebab ada tiga musuh yang sering membuat orang-orang percaya itu jatuh ke dalam dosa, yaitu : Iblis, perkara-perkara yang duniawi dan juga keinginan-keinginan atau tabiat yang duniawi. Bisa saja nampaknya rohani, sepertinya baik untuk dilakukan tetapi ternyata ada Iblis yang mengendali-kan supaya manusia itu terikat atau tertawan. Dan Tuhan sendiri tahu tidak seorang pun manusia yang mampu hidup tanpa pertolongan Tuhan, tidak seorang pun yang mampu menghadapi musuh-musuh yang selalu ingin menyeret orang ke dalam dosa. Sekalipun kita sudah percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi Tuhan menghimbau supaya kita hati-hati terhadap hal-hal yang menjadi kebiasaan manusia itu sendiri. Maka selanjutnya dalam Kolose 2 : 8 dengan begitu tegas firman Tuhan menasihatkan supaya semua orang yang sudah di dalam Kristus itu memiliki sikap hati-hati. Sebab sekalipun sudah percaya kepada Tuhan dan sudah disebut orang Kristen, ternyata masih ada hal yang sangat penting kita perhatikan, yaitu kita harus hati-hati supaya jangan ada yang menawan kita dengan dengan filsafat manusia yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia. Semua ini nampaknya memang baik untuk dilakukan, tetapi kalau tidak hati-hati semua perbuatan ini akan menawan atau mengikat atau menguasai orang supaya jangan menuruti firman Tuhan. 

Semua ini adalah menyangkut tradisi atau adat istiadat nenek moyang, yaitu kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sejak dari nenek moyang. Maka sekalipun sepertinya baik untuk dilakukan, tetapi firman Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa setiap orang melakukan hal-hal tersebut tidak menurut Kristus.Tradisi atau adat istiadat itu lahir dari gagasan atau pikiran manusia sehingga mereka melakukannya menjadi suatu kebiasaan. Bahkan kebanyakan orang sampai sekarang ini membuat adat istiadat itu menjadi suatu kepercayaan. Itu sebabnya setiap orang yang sedang ditawan atau terikat dengan adat istiadat, sebenarnya mereka sedang ditawan oleh filsafat kosong manusia. Dan mereka tidak sadar bahwa mereka sedang melakukan perintah manusia sehingga mereka membuatnya menjadi suatu kepercayaan. Setiap orang yang masih diikat atau ditawan oleh tradisi atau adat istiadat nenek moyang, sesungguhnya mereka belum di dalam Tuhan. Contoh dalam Kejadian 11 : 31 sebenarnya sebelum Allah memanggil Abram keluar dari Ur-Kasdim, Abram sudah dibawah Terah, ayahnya berjalan menuju tanah Kanaan. Hanya sebelum mereka tiba di Kanaan, Terah singgah dan menetap di Haran. Lalu pada psl 12 barulah Allah memanggil Abram dan memberi perintah supaya pergi ke tempat yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Haran artinya tempat yang tinggi, sedangkan Kanaan artinya tempat yang rendah. 

Dari Haran tempat yang tinggi, Tuhan Allah memanggil Abram supaya pergi ke Kanaan sebagai tempat yang rendah. Kalau Tuhan Allah membawa Abraham dari tempat yang tinggi dan membawanya ke tempat yang rendah, menurut pemikiran manusia sepertinya Abraham akan merosot, tetapi tidaklah demikian. Sebab sekalipun secara lahiriah atau jasmani sepertinya merosot, sebenarnya Tuhan Allah sedang membawa Abraham untuk menikmati indah dan bahagianya hidup di dalam Tuhan. Itu sebabnya Kanaan artinya adalah hidup di dalam Kristus, hidup dalam kebenaran, hidup yang sudah memiliki ketergantungan dengan Allah. Terlebih pada akhir zaman ini, kita harus tetap melekat kepada Tuhan supaya keselamatan yang Tuhan berikan itu tidak menjadi sia-sia. Kita harus lebih setia beribadah dan digembalakan dalam firman pengajaran dan menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Kalau kebanyakan orang lebih mementingkan kepentingan-nya sendiri, lebih menuruti keinginannya sendiri dan hidup jauh dari Tuhan. Tetapi kita yang telah menerima terang firman pengajaran mempelai yang Alkitabiah, kita harus mempergunakan waktu-waktu yang ada ini untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar