Agustus

Minggu, 07 Agustus 2016

“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN MISI TUHAN” 

 Saudara-saudara, sebenarnya sebelum Allah memanggil Abraham, ia sudah dibawa oleh ayahnya Terah berjalan dari Ur-Kasdim menuju Kanaan. Hal ini bisa kita lihat dalam Kejadian 11 : 31 Terah membawa Abram dan Sara menantunya, juga Lot cucunya, mereka berangkat bersama-sama dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan. Hanya ketika mereka masih dalam perjalanan sampailah mereka ke Haran dan menetap di sana. Jadi Terah tidak berhasil membawa Abaraham sampai memasuki tanah Kanaan. Tetapi kemudian dalam Kejadian 12 : 1 - 3 barulah Allah berfirman kepada Abraham supaya pergi dari negerinya, dari sanak saudaranya dan dari rumah bapanya ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Jadi ketika itu Allah memanggil Abraham dari Haran supaya pergi ke negeri yang sudah disediakan Allah bagi Abraham dan keturunannya. Haran artinya tempat yang tinggi atau pegunungan, sedangkan Kanaan artinya tempat yang rendah. Jadi kalau Allah membawa Abraham dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah sepertinya Abraham akan merosot. 

Namun tidaklah demikian sebab sesungguhnya Allah sedang membawa Abraham untuk menikmati indah dan bahagianya hidup di dalam Tuhan. Sebab ketika Allah memanggil Abraham meninggalkan Haran, Allah sedang membuat Abraham melakukan misi Tuhan. Tuhan Allah mau membuat Abraham sebagai bapa orang beriman atau bapa orang percaya, supaya lewat Abraham berkat Allah dinikmati semua bangsa.Galatia 3 : 14, 29 firman Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa Yesus Kristus telah membuat supaya di dalam Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain. Dan jikalau kita adalah milik Kristus maka kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. Mengapa Abraham harus dipanggil keluar dari Haran? Yosua 24 : 2 karena selama mereka tinggal di Haran, Abraham masih menyembah kepada allah lain dan masih terikat kepada tradisi atau adat istiadat nenek moyangnya. Itu sebabnya Allah memanggil Abraham supaya keluar dari Haran untuk melakukan misi atau kehendak Tuhan. Tuhan Allah tahu tidak mungkin Abraham berhasil melakukan misi Allah dan tidak mungkin Abraham bisa beribadah kepada Allah yang benar kalau Abraham sendiri masih tinggal di Haran. Tradisi atau adat istiadat ini merupakan berhala keluarga yang bisa mengikat seseorang sehingga tidak sungguh-sungguh mengasihi Allah. Jadi supaya Abraham bisa melakukan misi atau kehendak Allah, ia harus keluar dulu dari berhala keluarga yang ada di Haran. Demikian juga kepada kita sekarang, Allah telah memanggil kita dan telah membuat kita sebagai umat Tuhan. Sebagaimana dikatakan dalam 1 Petrus 2 : firman Tuhan menjelaskan bahwa devinisi atau arti “gereja” adalah dipanggil keluar dari kegelapan supaya masuk kepada terang-Nya yang ajaib. 

Dan setelah kita dipanggil keluar dari kegelapan, selanjutnya Tuhan Allah juga mau menjadikan kita melakukan misi-Nya di tengah kegelapan dunia.Karena itu Yesus Kristus telah meninggalkan teladan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya, yaitu untuk melakukan seperti yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana Abraham dipanggil untuk melakukan misi-Nya Tuhan demikian juga gereja Tuhan diakhir zaman ini dipanggil juga supaya menjadi pelaku-pelaku misi-Nya Tuhan. Yaitu supaya seluruh kehendak Tuhan tergenapi di dalam hidup kita. Iblis tidak begitu keberatan orang masuk Kristen, tidak begitu keberatan masuk ke dalam gereja, tetapi Iblis paling keberatan apabila orang Kristen itu melakukan dan melaksanakan kehendak Tuhan. Terah membawa Abraham menuju Kanaan tetapi singgah di Haran dan menetap di sana. Ini adalah menunjuk kepada orang Kristen atau yang percaya kepada Allah tetapi belum digerakkan oleh firman Tuhan. Atau yang sering disebut Kristen keturunan karena nenek moyangnya Kristen tetapi belum berhasil menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Abraham dipanggil keluar ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya menunjuk kepada orang Kristen yang telah digerakkan firman Tuhan selanjutnya dipakai untuk melakukan misi-Nya. Salomo adalah raja Israel yang mendapat warisan yang begitu besar dari ayahnya Daud, baik jasmani atau rohani. Tetapi diakhir hidupnya Salomo diseret oleh berhala-berhala yang dibawa istri-istrinya ke dalam istananya. Maka tidak heran Salomo menjelaskan dalam tulisannya di kitan Pengkhotbah tentang penyesalannya yang begitu dalam. 

Pada akhirnya raja Salomo mengakui juga bahwa segala sesuatu adalah sia-sia saja, harta yang melimpah dan jabatannya sebagai raja ternyata tidak menjadi kebahagiaan. Pada akhirnya Salomo membenci segala usaha yang telah dilakukannya dengan segala jerih payahnya, sebab semu aitu akan ditinggalkan juga dan diberikan kepada orang lain (Pengkhotbah 2 : 18 - 20). Bahkan Salomo mengaku mulai putus asa terhadap segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payahnya dibawah matahari. Mengapa demikian? Karena semua yang dilakukan Salomo pada masa jayanya sebagai raja di Israel tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan. Gereja Tuhan diakhir zaman ini juga mendapat nasihat yang begitu tegas supaya kita berhasil menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Kolose 2 : 8 firman Tuhan menasitkan supaya kita hati-hati terhadap segala bentuk berhala yang sifatnya menawan. Tradisi atau adat istiadat itu berasal dari pemikiran manusia bukan dari Allah, karena itu kita harus hati-hati supaya jangan sampai ditawan. Sebab sekalipun sepertinya baik menurut pemikiran manusia tetapi sesungguhnya tidak baik untuk dilakukan dan Tuhan tidak akan berkenan kepada kehidupan orang-orang yang masih melakukan tradisi atau adat istiadat nenek moyang. Dengan tegas Tuhan Yesus pernah mengatakan dalam Matius 15 : 9 “Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” Jadi tradisi atau adat istiadat itu adalah ajaran atau perintah yang diturunkan sejak dari nenek moyang. 

Maka setiap orang yang sudah dipanggil Tuhan keluar dari kegelapan pertama-tama mereka sudah seharusnya meninggalkan tradisi atau adat istiadat nenek moyangnya. Selanjutnya masuk kepada terang-Nya yang ajaib, yaitu masuk ke dalam rencana Tuhan untuk mendapatkan keselamatan. Jadi sama seperti Abrahan dipanggil Allah supaya meninggalkan Haran dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan, demikian juga kita sekarang telah dipanggil supaya keluar dari segala bentuk berhala keluarga. Kita dipanggil Allah supaya kita bisa seperti Abraham berhasil merebut berkat inti. Dan yang dimaksud berkat inti itu adalah berkat keselamatan. Ibrani 11 : 8 - 10 menjelaskan tentang Abraham sebagai bapa orang percaya atau bapa orang beriman. Karena iman dan kepercayaannya kepada firman Tuhan, Abraham taat sebab ia sedang menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar yang direncakan dan dibangun oleh Allah. Dan kota yang dimaksud adalah kota Yerusalem baru, kota yang menjadi pusat atau inti kehendak Tuhan. Dan Abraham berhasil menunjuk-kan suatu contoh atau teladan supaya kita juga meneladani Abraham, meneladani imannya, penghadapannya kepada Allah. Abraham berjalan dan bertindak karena ia percaya kepada firman Allah, Abraham sepenuhnya digerakkan oleh Allah yang memberi perintah kepadanya. Demikian juga kita sekarang, sebagai orang Kristen yang telah diselamat-kan Tuhan, kita harus mau dijadikan untuk melakukan atau melaksanakan misi Tuhan. Kita dipanggil dan dipilih Tuhan menjadi umat kepunyaan-Nya adalah untuk menyatakan kehendak Tuhan di bumi ini.



Minggu, 14 Agustus 2016

“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN MISI TUHAN”

 Saudara-saudara, pada minggu yang lalu kita sudah mempelajari tentang iman dan perbuatan Abraham yang taat melakukan perintah Allah. Ketika Allah memanggil dan memberi perintah supaya Abraham pergi dari negerinya, dari sanak saudaranya dan dari sumah bapanya ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Dan Allah berjanji akan membuat Abraham menjadi bangsa yang besar dan memberkatinya serta membuat namanya masyhur. Lalu Abraham pergi seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, ia pergi ke negeri yang dijanjikan Tuhan sekalipun ia belum tahu di mana tempat itu. Dalam cetita tentang Abraham ini firman Tuhan sedang mengajarkan kepada kita bahwa Allah memanggil Abraham tujuannya adalah supaya Abraham melakukan misi-Nya Tuhan. Maka Ibrani 11 : 8 - 10 menjelaskan tentang Abraham sebagai bapa orang percaya atau bapa orang beriman yang berhasil melakukan misi-Nya Tuhan. Karena iman dan kepercayaannya kepada Allah, Abraham taat lalu berangkat ke negeri yang akan diterimanya sebagai milik pusakanya. Sekalipun Abraham belum tahu tempat itu tetapi ia berangkat sebab ia percaya bahwa Allah akan menepati janji-Nya. 

Dan Abraham berhasil menunjukkan suatu contoh atau teladan bagi kita supaya kita pun melakukan seperti yang telah dilakukan Abraham. Sebagai bapa orang percaya, Abraham sedang menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah, yaitu Yerusalem Baru yang menjadi pusat atau inti kehendak Tuhan sendiri.Abraham pergi ke negeri yang ditunjukkan Tuhan kepadanya karena telah digerakkan oleh firman Tuhan untuk melaksanakan misi-Nya Tuhan. Ulangan 1 : 11; 11 : 24 janji Allah kepada bangsa Israel akan menambahi mereka seibu kali lagi dari jumlah mereka dan akan memberikati mereka seperti yang telah dijanjikan Allah kepada nenek moyang merek. Bahwa setiap tempat yang diinjak oleh telapak kaki mereka akan menjadi milik mereka. Ini merupakan janji Tuhan kepada bangsa Israel apabila mereka tetap dalam kebenaran, apabila mereka tetap melakukan segala perintah Tuhan. Tuhan berjanji akan menambahi mereka seribu kali dari jumlah mereka yang sekarang, artinya Tuhan mau melipatgandakan mereka dan Tuhan mau memakai mereka untuk menjadi alat dalam melakukan misi-Nya Tuhan di atas bumi. Maka dalam Ulangan 12 : 1 - 5 Tuhan Allah memberi ketetapan & peraturan yang harus mereka lakukan dengan setia selama mereka hidup di muka bumi. Tuhan Allah menghendaki supaya bangsa Israel yang telah dilepaskan dari Mesir itu menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Dan lewat bangsa Israel supaya nama Tuhan dimasyurkan di muka bumi ini. 

Dengan demikian bangsa Israel pun telah dipilih dan ditugaskan Allah untuk melakukan misi-Nya Tuhan. Sekarang kita adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus, kita juga sudah disebut sebagai anak-anak Abraham yang percaya dan beriman kepada Allah dalan Yesus Kristus.Hal ini bisa kita lihat dalam 1 Petrus 2 : 9; 21 sebagai jemaat Tuhan, kita telah dipanggil keluar dari kegelapan dan masuk kepada terang-Nya yang ajaib supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah. Kita dipanggil karena Kristus telah menderita dan telah meninggalkan teladan supaya kita mengikuti jejak-Nya. Dan karena Kristus telah meninggalkan teladan, maka kita telah ditentukan untuk melakukan dan melaksana-kan misi-Nya di atas bumi. Mazmur 23 : 1 - 6 menjelaskan tentang pengalaman Daud dalam mengikut Tuhan dan bagaimana ketergantungannya yang begitu kuat kepada Tuhan. Di hadapan Tuhan Allah Daud menempat-kan dirinya sebagai domba dan Tuhan Allah sebagai Gembala. Daud menempatkan dirinya sebagai domba karena ia sangat mengerti arti hidup yang digembalakan, Daud sangat mengerti bahwa Allah adalah pemimpin kepada hidup. Karena Daud menempatkan Tuhan sebagai gembala maka domba-domba pasti bisa hidup dengan aman dan bahagia. Dan biasanya dimba-domba itu tipikal atau karakternya sangat ditentukan lewat gembala sebab domba itu suka meniru gembalanya. 

Domba itu sejenis binatang yang lemah dan tidak punya tanduk untuk melawan musuh-musuhnya. Tetapi kalau domba-domba itu sudah dekat dengan gembala, maka Tuhan sebagai gembala yang baik tugas utamanya adalah bertanggung jawab memberi rasa aman kepada domba-dombanya. Kalau datang binatang buas yang akan menerkam salah seekor dari domba, maka gembala itulah yang tampil menghada-pinya, mengusirnya bahkan membunuh binatang buas tersebut. Dengan demikian mendatangkan rasa aman, ada ketenangan, ada kebahagiaan sehingga domba-domba itu bisa bertumbuh dengan baik. Sebagai gembala yang baik : 
- membaringkan domba-domba di padang yang berumput hijau 
- membimbing ke air yang tenang 
- menyegarkan jiwa dan menuntun domba-domba ke jalan yang benar. 
Jika kita sudah hidup dalam ibadah dan penggemba-laan yang benar, maka Tuhan sebagai gembala yang baik yang akan memberi rasa aman dan tenang sehingga rohani kita bertumbuh dengan baik. Seorang gembala biasanya tahu pada dasarnya domba itu punya sifat yang sangat mudah takut dan mudah lemah. Maka sebagai seorang gembala tugas utamanya adalah memberi rasa aman dan membebaskan domba-domba dari rasa takut. - harus bebas dari pertikaian sesama domba sebab sifat domba tidak suka dengan pertikaian - harus bebas dari parasit yaitu dari binatang kecil yang suka menghisap darahnya atau yang menempel pada bulunya seperti ulat, lalat, kutu, dll. - harus tetap kenyang dan sehat supaya bisa ber- tumbuh dengan baik. Karena itu kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memanggil dan memilih kita dan menjadikan kita sebagai umat kepunyaan-Nya sendiri. Efesus 1 : 3 - 8 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang kekayaan orang-orang yang terpilih, yaitu orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih untuk melakukan atau melaksanakan misi-Nya Tuhan. 

Sebab di dalam Kristus, Allah telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Inilah berkat inti yang dahulu dinanti-nantikan oleh Abraham. Menurut firman Tuhan, di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan dan Ia mau menjadikan kita supaya kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dan dalam kasih-Nya yang begitu besar, Allah telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya seseuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Artinya : kita dipanggil dan dipilih Allah ada maksud dan tujuannya, yaitu Tuhan mau menjadikan kita sama seperti Abraham untuk melaksanakan misi dan visi-Nya di dalam dunia sekarang ini. Supaya lewat kepercayaan kita kepada Allah dan oleh ketaatan kita kepada firman Allah, orang lain melihat dan menyaksikan kasih Allah yang besar telah dicurahkan ke atas bumi. Jika kita sudah hidup di dalam Kristus : 
 - kita telah beroleh penebusan yaitu pengampunan akan segala dosa-dosa kita (ayat 7) 
- kita mendapat bagian yang dijanjikan Allah atas orang-orang pilihan-Nya (ayat 11) Karena itu kita harus tetap tinggal di dalam kebenaran dan memiliki keterantungan dengan Tuhan dalam beribadah, dalam melayani Tuhan maupun dalam melakukan firman Tuhan, maka kita pun hidup.



Minggu, 21 Agustus 2016
“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN MISI TUHAN” 

 Abraham dipanggil dan diperintahkan supaya pergi dari negerinya, dari sanak saudaranya dan dari rumah bapanya ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Dan Abraham mau melakukan tepat seperti yang diperintahkan Allah dan Allah pun memperhitungkan perbuatan Abraham ini sebagai kebenaran. Allah sedang membuat Abraham sebagai contoh atau teladan supaya kita juga mau melakukan seperti yang telah dilakukan Abraham. Untuk melakukan misi-Nya Tuhan, Abraham diperintahkan supaya supaya pergi ke negeri yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Abraham pergi meningggalkan Haran untuk memulai perjalanan baru dalam hidupnya dan tentunya dalam penyertaan Tuhan. Kejadian 15 : 1 - 6 untuk menguatkan atau meyakinkan Abraham, Tuhan Allah datang kembali dan berfirman supaya jangan takut. Allah kembali datang memberi firman untuk menguatkan Abraham bahwa Allah sendiri yang menjadi perisai baginya dan yang menyediakan upah yang sangat besar. Sebab pada saat itu Abraham sedang kuatir karena ia belum mempunyai keturunan dan dalam pikirannya Eliezer orang Damsyik yang adalah hambanya sendiri yang akan menjadi ahli warisnya. 

Pada saat itulah Allah datang dan berfirman bahwa yang menjadi ahli warisnya adalah anak kandungnya sendiri bukan hambanya. Allah berkata kepada Abraham supaya melihat ke langit dan menghitung bintang-bintang, jika Abraham dapat menghitung bintang-bintang itu maka demikianlah banyaknya nanti keturunannya. Dan setelah berfirman lalu percayalah Abraham kepada Tuhan maka Tuhan pun memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi Abraham dipanggil Allah : 
 - untuk melakukan misi Tuhan - supaya Abraham menjadi contoh atau teladan bagi banyak orang percaya 1 Petrus 3 : 8 - 12 setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan juga sudah dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan misi-Nya Tuhan, yaitu supaya kita semua hidup dalam kasih dan damai. Semua orang yang dipanggil Tuhan harus mau memperhatikan beberapa hal yang sangat penting : 
 - jangan membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki dengan caci maki supaya saling memngasihi dan memberkati sehingga bisa menjadi berkat bagi orang lain 
 - harus mencari perdamaian dan berusaha untuk mendapatkannya Sebab untuk mendapatkan berkat yang dari Tuhan atau supaya bisa menjadi berkat kepada orang lain ada syarat yang harus perlu kita perhatikan : kita harus taat. Sebab sekalipun Abraham belum mengetahui tempat yang ia tujui tetapi Abraham taat melakukan perintah Allah tersebut. Inilah yang dikatakan bertindak dengan iman sehingga sekalipun belum melihat tetapi bertidak sebab percaya bahwa tempat itu benar-benar ada. 

Demikian juga berlaku kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan, untuk mendapatkan berkat dari Tuhan kita harus belajar taat kepada Tuhan.Kita harus percaya kepada Tuhan, percaya kepada firman-Nya dan juga kepada janji-janji-Nya. Sebab ketaatan itu bisa terjadi apabila kita mengerjakan atau melakukan firman Tuhan itu dengan percaya. Banyak orang percaya kepada Tuhan tetapi kalau tidak dibarengi dengan percaya kepada firman atau janji-Nya, percaya yang demikian sia-sia saja. Sebab kalau tidak percaya kepada firman Tuhan maka sulit orang bisa menjadi taat kepada Tuhan. Jadi kalau kita percaya kepada Tuhan kita juga harus percaya kepada firman Tuhan maupun kepada janji-janji-Nya. Maka kepercayaan itu akan membuat kita menjadi sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan. Sama seperti Abraham percaya kepada Tuhan dan juga percaya kepada firman-Nya, maka semua janji-janji Tuhan itu digenapi di dalam hidupnya. Sebaliknya kalau tidak belajar taat, tidak seorang pun yang berhasil mendapatkan berkat dari Tuhan dan tidak seorang pun yang bisa berkenan kepada Tuhan. Karena itu sebagai orang Kristen yang benar tidak cukup hanya percaya begitu saja, tidak cukup hanya dengan iman, tetapi harus ditunjukkan dengan sikap taat kepada Tuhan dan juga kepada perintah-Nya. Kalau sudah menjadi orang yang taat kepada Tuhan, tentu Tuhan tidak akan terlalu lama menjawab doa kita. Ibrani 10 : 5 - 10 firman Tuhan menjelaskan kepada kita tentang pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus. Ketika Yesus masuk ke dunia ini sudah dinubuatkan oleh firman Tuhan bahwa dalam gulungan kita sudah ada tertulis tentang Dia. 

Dan ketika Yesus datang ke dalam dunia ini adalah untuk melakukan misi Bapa, yaitu untuk melakukan kehendak Allah Bapa. Itu sebabnya ketika Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa korban dan persemba-han, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak lagi dikehendaki sebab Bapa sendiri telah menyediakan tubu bagi-Nya. Artinya lewat kedata-ngan Yesus ke dalam dunia ini, Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa supaya oleh kepercayaan kepada Yesus Kristus terjadi keselamatan, terjadi kelepasan maut, ada pengampunan dari dosa dan kita telah diperdamaikan dengan Allah oleh darah-Nya. Yesus telah membuktikan keberhasilan-Nya melakukan kehendak Bapa di sorga. Jadi ketika Yesus datang ke dalam dunia ini tujuannya adalah untuk menegerjakan misi Bapa, yaitu untuk menyelamatkan orang-orang yang selama ini terikat kepada dosa atau yang masih diperbudak oleh Iblis. Maka ketika Yesus datang ke dalam dunia ini Allah sudah menyediakan tubuh Yesus supaya oleh korban Kristus kita diselamatkan. Ibrani 5 : 8 - 9 lebih jelas lagi dikatakan bahwa ketika Yesus datang ke dalam dunia ini sebagai Anak, Ia datang untuk mengerjakan kehendak Bapa-Nya. Sebab sekalipun Ia adalah anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang harus diderita-Nya. Bahkan sekalipun Yesus harus mati di atas kayu salib, Yesus rela sebab Ia tahu bahwa kedata-ngan-Nya ke dalam dunia ini adalah untuk menyelamat kan dan melepaskan manusia dari perbudakan dosa. Supaya oleh kematian-Nya di atas kayu salib, Ia mencapai kesempurnaan-Nya dan berhasil menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya. 

Walaupun Yesus itu adalah Tuhan dan penuh kuasa tetapi ketika Ia datang ke dalam dunia dan menjadi manusia, Yesus telah menunjukkan ketaatan-Nya. Sebagai seorang Anak, Yesus telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, Ia tidak mengelak sekalipun Ia harus mati di atas kayu salib. Yesus taat bukan saja ketika ia dipuji, bukan saja ketika sedang diberkati, tetapi Ia menunjukkan ketaan-Nya saat Ia menderita. Demikian juga kalau kita mau melakukan kehendak Tuhan atau melakukan misi-Nya Tuhan, kita juga harus belajar menjadi taat sekalipun harus di perhadapkan kepada berbagai-bagai penderitaan. Ketika ujian datang, ketika persoalan datang, ketika penderitaan atau penganiayaan datang, ketika itulah perlu kita tunjukkan ketaatan kita kepada Tuhan. Sebab kadang-kadang dengan seijin Tuhan penderitaan atau ujian itu datang, Tuhan sedang menguji kita dan mau melihat apakah kita mau taat kepada Tuhan. Apakah kita masih bisa taat dan setia kepada Tuhan sekalipun sedang dalam penderitaan. Matius 6 : 33 Yesus sendiri yang memerintahkan supaya kita mencari lebih dahulu kerajaan sorga maka Tuhan akan menambahkan semuanya. Artinya dalam segala perkara yang sedang kita hadapi kita harus percaya kepada Tuhan, kita harus mengutamakan perkara rohani. Dengan demikian kita akan dibuatnya menjadi lebih giat dan taat dan berhasil melakukan misi Tuhan.



Minggu, 28 Agustus 2016

“DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN MISI TUHAN”

Puji Tuhan! Saudara-saudara, sejak dalam kebaktian-kebaktian yang lalu kita sudah mendengar dan menikmati firman Tuhan yang bertemakan: “Dipanggil untuk melakukan misi Tuhan.” Tema firman Tuhan ini sungguh-sungguh sudah memberkati kita semua. Sebab di dalamnya nyata kita lihat rencana Tuhan dan tujuan Tuhan memanggil kita. Tuhan Allah telah memanggil dan memilih kita dan menjadikan kita sebagai umat kepunyaan-Nya sendiri.  Maka sebagai jemaat kita harus mengerti untuk apa kita dipanggil Tuhan, untuk apa kita dipilih dan untuk apa Tuhan Yesus harus mati di atas kayu salib. Tujuan Tuhan memanggil dan memilih kita supaya kita semua bisa memuji dan memuliakan nama Tuhan. Sama seperti Abraham dipanggil dan dipilih Allah untuk melakukan misi-Nya Tuhan, demikian juga sekarang kita telah dipanggil dan dipilih Tuhan juga ada maksud dan tujuannya. Yaitu supaya kita melakukan misi-Nya Tuhan, melakukan segala kehendak Tuhan.
Dan kalau kita lihat ketika Tuhan Yesus diutus ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, jelas sekali bahwa Yesus berhasil melakukan misi-Nya Bapa tersebut. Bapa rela mengutus Anak-Nya sebagai misi untuk melakukan kehendak Bapa. Dan sekarang Yesus Kristus telah memanggil kita untuk melakukan misi-Nya di dunia supaya semua orang datang kepada Tuhan untuk memuji dan menyembah-Nya. 

Jadi gereja Tuhan yang telah dipanggil keluar dari kegelapan, Tuhan mau pakai untuk melakukan misi-Nya di dunia ini.Kita dipanggil menjadi jemaat Tuhan bukan untuk membangun monumen, bukan untuk meninggikan organisasi segakalipun organisasi itu perlu. Jadi kalau ada gereja yang mau menjadi misioner atau visioner untuk memberitakan Injil keselamatan kepada semua orang dan semua bangsa, mereka ini adalah orang-orang yang benar-benar mengerti kehendak Tuhan. Gereja Tuhan yang benar harus memahami apa kehendak Tuhan memanggil dan memilih hidupnya. Harus mengerti bahwa gereja Tuhan adalah yang diutus Tuhan untuk melakukan segala kehendak-Nya. Dalam Wahyu 4 : 11 firman Tuhan menjelaskan kepada kita apa yang akan kita lakukan atau kerjakan setelah dipanggil dan dipilih Tuhan : untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, memberi hormat dan puji-pujian kepada Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu. 
Maka dalam konsep misi ada tiga bagian penting yang perlu kita ketahui :
- ada badannya, artinya ada sipengutus
- ada orang yang diutus, inilah yang disebut
 utusan misi
- ladang misi, atau kemana harus diutus
Jadi jelas gereja Tuhan adalah orang-orang yang diutus untuk mengerjakan misi-Nya Tuhan dan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Hanya sering sekali banyak orang tidak menyadari ia telah dipanggil dan dipilih untuk mengerjakan misi-Nya Tuhan. Kebanyakan orang lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. Maka kalau kita lihat dalam Mazmur 39 : 5 pemazmur berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberitahu-kan kepadanya ajalnya dan apa batas umurnya. Pemazmur berdoa demikian sebab ia menyadari bahwa hidup ini sementara saja dan semua sudah ada batasnya. 

Pemazmur sangat sadar hidup ini terbatas dan bahwa hidup ini fana, maka ia berdoa kepada Tuhan supaya ia jangan terlambat melakukan kehendak Tuhan. Pemazmur berdoa dan meminta kepada Tuhan supaya ia diberi kesempatan untuk melakukan misi-Nya Tuhan. Memang kita tidak tahu kapan kita akan mati, kita tidak tahu kapan semuanya akan berlalu, tetapi kita harus meminta kepada Tuhan supaya dalam hidup ini kita diberi kesempatan untuk melakukan kehendak Tuhan. Ketika Musa berdoa kepada Tuhan, ia tahu umur manusia itu terbatas hanya tujuh puluh tahun dan kalau kuat delapan puluh tahun. Tetapi Musa meminta supaya Tuhan memberi hikmat supaya mengerti kehendak Tuhan. Dengan demikian Musa mengetahui apa-apa saja yang akan dikerjakan atau dilakukannya. Banyak orang Kristen zaman sekarang ingin bahagia, ingin berhasil, tetapi tidak mengerti rahasia keberhasilan itu. Banyak pemuda-pemudi ingin menjadi orang yang diberkati, tetapi tidak pernah menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya rahasia kebehasilan, rahasia supaya diberkati, rahasia supaya keluarga dibela dan dipelihara hanya apabila kita mau dipakai dan digunakan Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya.

Dalam perjalanan bangsa Israel ada tiga (3) ibu kota yang dominan dan yang sangat terkenal, yaitu : Silo, Hebron dan Sion atau Yerusalem. Bangsa Israel dalam perjalanannya menuju tanah Kanaan tidak langsung sampai ke Sion atau ke Yerusalem, tetapi mereka harus lebih dahulu melewati Silo, kemudian Hebron dan kemudian barulah ke Yerusalem atau ke gunung Sion. Setelah umat Tuhan masuk ke Kanaan, pertama-tema tempat untuk meletakkan tabernakel adalah Silo, tetapi kemudian seiring berjalannya waktu Silo ini tidak dikenan Tuhan. Sebab Silo ini adalah menggambarkan tempat yang dipilih untuk meletakkan Tabernakel secara alami. Mengapa? karena pada waktu itu pemimpin adalah Yosua dan memang wajar kalau Yosua melakukan demikian.Tetapi Tuhan mau supaya terus berkembang, dari hal-hal yang alami harus meningkat terus sampai mengalami hal-hal yang rohani. Dan dari hal-hal yang rohani harus terus meningkat sampai mengalami kepada puncaknya menikmati kemuliaan Tuhan. Itu sebabnya kalau orang-orang Kristen zaman sekarang masuk ke dalam gereja itu wajar, tetapi sudahkah semua orang Kristen itu berhasil melakukan kehendak Allah? Sebab seiring dengan waktu Tuhan akan menggiring semua orang yang mau dipanggil dan dipilih untuk melakukan kehendak-Nya ke dalam suatu kumpulan yang benar. 

Maka dalam kitab Mazmur 78 : 60 firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan pernah membuang kediaman-Nya di Silo, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan dan membiarkan umat-Nya dimakan pedang. Hal ini terjadi karena bangsa Israel sebagai umat Tuhan tidak mengerti kehendak Tuhan, karena mereka tidak memiliki peningkatan rohani. Maka sekalipun dahulu Silo pernah dibuat Tuhan sebagai tempat kediaman-Nya, tetapi karena tidak mengerti kehendak Tuhan kemudian dibuang atau dicampakkan Tuhan. Dan Tuhan membuatnya menjadi tempat yang tidak berguna lagi.
Itu sebabnya sebagai jemaat Tuhan, kita harus mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita harus mengerti apa misi-Nya Tuhan. Kita harus terus mendukung gerak firman pengajaran ini, kita harus mendukung misi dan visi Tuhan yang telah diberikan untuk kita kerjakan bersama. Matius 28 : 19 perintah agung yang telah diperintahkan Yesus untuk dikerja-kan : “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan kalau kita mau dipakai Tuhan untuk melakukan misi dan visi-Nya di muka bumi ini, maka Ia sendiri yang menjamin hidup kita akan selalu diberkati oleh Tuhan. Yakobus 1 : 25 firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak cukup hanya menjadi pendengar kemudian melupakannya. Tetapi Tuhan menghendaki supaya kita sungguh-sungguh melakukan setiap firman Tuhan yang telah kita terima. Dengan menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan, maka kita akan dibuatnya berbahagia sebab oleh perbuatan itu iman kita akan bertumbuh, akan berbuah dan akan semakin giat menjelang kedatangan Tuhan Yesus. Kita dipanggil dan dipilih untuk melakukan misi Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar