JAN 2017

Minggu, 01 Januari 2017

“KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA” 


 Salam damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus buat kita semua yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita. Dan segala pujian syukur dan terimakasih patut kita naikkan kepada Dia, Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia sebagai manusia. Dalam ibadah NATAL kita sudah menik-mati bersama-sama tema firman Tuhan yang mengatakan: “Kitalah umat gembalaan-Nya” yang dikaitkan dengan kelahiran Yesus ke dalam dunia. Sebab ketika Yesus datang ke dalam dunia dan menjelma menjadi manusia, Ia datang ke dalam dunia sebagai Juruselamat manusia. Sebab untuk mendatangkan keselamatan bagi manusia harus ada yang dikorbankan untuk memperdamaikan manusia yang telah berdosa dengan Allah. Maka ketika Yesus datang menjadi manusia merupakan sarana yang disediakan Allah untuk menyelamatkan manusia. Dalam ibadah NATAL yang lalu kita sudah melihat ada dua (2) pekerjaan Yesus Kristus Ibrani 2 : 14 - 15: - Ibrani 2 : 14 untuk memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut - Ibrani 2 : 15 untuk membebaskan manusia yang berada dalam perhambaan ketakutan Dan untuk mengerjakan keselamatan itu Allah sendiri yang menyediakan tubuh sebagai sarana supaya ada jalan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Hal ini disimpulkan dalam Ibrani 10 : 5 - 9 bahwa kedatangan Yesus ke dalam dunia dan tentang kelahiran-Nya sebagai manusia sudah ada tertulis bahwa Ia datang ke dalam dunia adalah untuk melakukan kehendak Bapa-Nya.

Jadi ketika Yesus masuk ke dalam dunia adalah untuk menyediakan tubuh bagi-Nya, supaya dengan kedatangan-Nya sebagai manusia ada tubuh yang dipesembahkan dengan kematian-Nya di atas kayu salib. Maka dalam Natal yang pertama Matius 1 : 18 - 25 ketika firman Tuhan menceritakan kelahiran Yesus Kristus, Ia dikandung oleh Roh Kudus. Untuk melahirkan Yesus ke dalam dunia ini ada dua nama atau dua pribadi yang dipakai untuk mewujudkan Yesus menjadi manusia yaitu Yusuf dan Maria. Tidak mudah mendapatkan orang seperti Yusuf dan Maria, yang takut akan Tuhan dan yang menjaga kekudusan hidupnya. Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan nama istrinya. Kemudian untuk mendapatkan Maria yang akan dipakai untuk mengandung Yesus yang dari Roh Kudus, ia memiliki kelebihan yaitu hati yang percaya dan taat. Dalam Lukas 1 : 26 - 38 pada mulanya memang Maria bertanya bagaimana mungkin ia bisa mengandung sebab ia belum melakukan hubungan suami istri. Namun demikian, karena Maria ini seorang yang percaya dan taat bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Maria percaya kalau Tuhan sudah berfirman maka Tuhan akan melaksanakannya tidak bagi Tuhan tidak ada kata kegagalan. Sikap yang dimiliki Maria ini merupakan modal bagi kita untuk mendapatkan seluruh janji-janji Tuhan. Kita harus mau percaya kepada Tuhan dan menampung firman Tuhan itu di dalam hati kita.

Percaya dan taat adalah modal hati kita untuk meraih janji-janji Tuhan, untuk meraih kuasa Tuhan, atau mujizat-mujizat dari Tuhan. Tidak seorang pun yang bisa meraih keberhasilan kalau ia tidak percaya dan taat kepada firman Tuhan. Sebab ketidakpercayaan dan ketidaktaatan ini merupakan penghambat kuasa Tuhan turun ke atas hidupnya. Bahkan ketidakpercayaan dan ketidaktaatan ini akan mendatangkan hukuman. Dan kita sudah melihat Efraim dan kota kerajaan di sebelah utara yang kena celaka oleh karena mereka tidak percaya kepada Tuhan. Bahkan kalau kita lihat Yesaya 29 : 1- 2 celaka yang kedua ditujukan oleh Tuhan ke kota Daud, yaitu Yerusalem. Padahal di Yerusalem ada ibadah dan mezbah, ada banyak orang-orang yang percaya kepada Allah, ada perayaan-perayaan yang silih berganti tetapi masih kena celaka dari Tuhan. Maka kalau kita lihat 1 Samuel 15 : 22 - 23 firman Tuhan datang kepada nabi Samuel sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan dan memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Dari ayat firman Tuhan ini bisa kita lihat berarti bagi Tuhan mendengar dan memperhatikan firman Tuhan itu lebih baik dari pada segala korban-korban yang dipersembahkan kepada Tuhan. Maka kalau orang-orang yang tidak beribadah dan yang tidak taat kena celaka dari Tuhan itu wajar dan memang pantas mereka terima. Tetapi kalau Yerusalem kena celaka, kalau orang-orang yang selalu mengadakan perayaan-perayaan silih berganti masih kena celaka dari Tuhan, ini suatu hal yang tidak wajar. Maka sekalipun orang mengaku percaya kepada Tuhan bahkan mengaku sebagai orang yang beribadah, tetapi kalau tidak punya sikap seperti Maria yang taat dan percaya, ia tidak akan mengalami perbuatan baik dari Tuhan. 

Maka di Natal yang pertama Tuhan Allah menemukan Maria yang percaya dan taat sebagai sarana untuk melahirkan Yesus ke dalam dunia ini. Yesus lahir bukan karena hasil perkawinan antara laki-laki dengan perempuan, sebab manusia sudah diwarisi oleh dosa. Tetapi Yesus lahir karena dikandung oleh Roh Kudus dan orang dipakai untuk mengandung Yesus pun bukan orang yang biasa. Maria itu seorang perempuan yang punya kelebihan dari perempuan yang lain: percaya dan taat.Yohanes 1 : 11 - 13 menjelaskan kepada kita sebenarnya Yesus itu pertama-tama datang kepada milik kepunyaan-Nya yaitu Israel, tetapi orang-orang kepercayaan-Nya ini tidak menerima-Nya. Artinya mereka tidak percaya bahwa Yesus telah datang untuk menyelamatkan mereka dan mereka tidak mau taat kepada firman-Nya. Tetapi semua orang yang mau menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Semua orang dan semua bangsa di dunia ini kalau mau percaya kepad Yesus dan taat kepada firman-Nya akan dijadikan sebagai anak-anak-Nya dan akan menemima kuasa dari Tuhan. Kemudian nama kedua yang perlu kita teladani adalah Yusuf, seorang suami yang tulus hati dan yang tidak mencemarkan istrinya di depan umum (Matius 1 : 19). Setelah kita menjadi orang yang percaya dan mau taat kepada firman Tuhan, selanjutnya kita juga harus punya hati yang tulus. Sebab dengan hati yang tulus maka terlaksanalah maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Setelah kita menjadi orang yang percaya dan taat harus dilanjutkan dengan ketulusan. Sebab tanpa ketulusan, hati kita tidak dapat konsisten dalam perjuangan iman kita. 

Orang percaya pun masih bisa undur dari Tuhan, orang yang taat pun bisa menjadi tidak taat. Sebab kalau tidak dilengkapi dengan ketulusan orang tidak bisa konsisten, tetapi ketulusan itulah yang akan menolong kita berjuang konsisten sampai berhasil mendapat sesuatu dari Tuhan. Sama seperti bangsa Israel, mereka adalah orang yang percaya kepada Tuhan dan taat, tetapi mereka tidak konsisten. Di padang gurun banyak dari antara mereka yang ditewaskan karena bersungut-sungut, mereka suka mempersalahkan Musa maupun Tuhan. Jadi karena bangsa Israel belum mempunyai hati yang tulus, maka mereka tidak bisa konsisten dalam perjalanan. Maka dalam Kisah Rasul 13 : 22 Tuhan menemukan seorang yang berkenan di hati Tuhan karena ia seorang yang melakukan segala kehendak Tuhan. Dan Daud bisa melakukan segala kehendak Tuhan karena ia seorang yang memiliki hati yang tulus. Kalau Saul membuat hati Tuhan sedih, tetapi Daud membuat hati Tuhan senang. Karena itu dalam Natal ini mari kita semua berusaha menyenang-kan hati Tuhan, jadilah orang yang percaya dan taat kepada firman Tuhan dan miliki hati yang tulus.


Minggu, 08 Januari 2017


“DIBERKATI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN”

Segala puji syukur dan terimakasih patut kita panjatkan kepada Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah menyertai dan memelihara kita sepanjang tahun 2017. Dan sekarang kita sudah memasuki tahun 2017, tahun yang baru saja kita jalani dan tentunya juga tetap dalam perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Berkat firman pengajaran yang besar ini kiranya terus berakar, bertumbuh dan berbuah-buah dalam hidup kita sampai kita mencapai kesempurnaan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. 
Di tahun 2017 ini mari kita terus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan terus mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Kita harus terus setia dalam beribadah supaya kita tetap berada dalam penggembalaan Tuhan. Sebab dengan beribadah dan melayani Tuhan, itu berarti kita sedang menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, kepada tuntunan Tuhan dan ke dalam perlindungan-Nya. Yeremia 17 : 7 - 8 firman Tuhan mengajak kita semua supaya mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan. Firman Tuhan ini mengingatkan kita dan mengajak supaya tetap mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan hanya pada Tuhan. Dan orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu digambarkan seperi pohon yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air. Sehingga kehidupan orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu:
- tidak mengalami datangnya panas terik
- daunnya tetap hijau
- tidak kuatir dalam tahun kering
- tidak berhenti menghasilkan buah
Saudara-saudara kalau kita lihat ayat firman Tuhan ini memang dibutuhkan perjuangan dan juga pengorbanan sampai kita bisa seperti pohon yang ditanam ditepi air. Namun kalau kita tetap tekun mengandung arti dan berkat yang begitu besar, sebab berkat bagi orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu begitu besar. Sampai dikatakan tidak akan kuatir sekalipun mengalami tahun kering dan tidak akan berhenti menghasilkan buah.
Namun sebaliknya kalau kita lihat Yeremia 17 : 5 - 6 orang-orang yang tidak mengandalkan Tuhan itu akan mengalami hal-hal yang sangat berat. Setiap orang yang tidak mau digembalakan itu sebaliknya akan mengandalkan manusia, mengandalkan kekuatannya sendiri dan hatinya menjauh dari pada Tuhan. Kalau orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu digambarkan seperti pohon yang ditanam ditepi air, sebaliknya orang-orang yang tidak mengandalkan Tuhan itu digambarkan seperti semak bulus di padang belantara. Dan firman Tuhan mengatakan bahwa orang-orang yang seperti ini akan mengalami kutuk, yaitu :
- tidak mengalami datangnya keadaan baik
- ia tinggal di tanah angus di padang gurun

Resiko yang paling berat kalau tidak mengandalkan Tuhan adalah tidak akan mengalami datangnya keadaan baik. Maka sia-sialah segala sesuatu yang dikerjakan, sia-sia semua usaha yang dilakukan, sia-sia semua yang dimiliki, sebab pada akhirnya semua itu tidak akan mendatangkan kebaikan.Dan kalau kita kaitkan kembali dengan kitab Yudas yang sudah kita pelajari pada hari-hari yang lalu, dalam kitab Yudas ini mengandung dua arti besar : bahwa orang yang mengandalkan Tuhan itu akan ditudungi dengan naungan kasih Bapa sebaliknya orang-orang yang tidak mengandalkan Tuhan itu akan kena hukum
 Kolose 1 : 23 sama seperti pohon yang ditanam ditepi air, orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu punya pendirian yang teguh, tidak akan kokoh. Sebab seperti pohon yang merambatkan akarnya ke tepi batang air, demikian juga hidup kita akan teguh berdiri dalam iman, dan tidak tergoyahkan oleh apapun. Sama seperti nasihat yang dikatakan rasul Paulus kepada jemaat di Kolose supaya bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang. Dan orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu tidak akan mau digeser dari pengharapan Injil sekalipun banyak perkara diperhadapkan kepadanya.
Dan pengharapan akan Injil yang paling tinggi itu adalah percaya bahwa Yesus itu adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, yang lebih utama dari segala sesuatu. Pengharapan Injil yang diberikan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang mengandal-kan Tuhan: diperdamaikan dengan diri-Nya di dalam tubuh jasmani Kristus.
Mengapa kita perlu diperdamaikan di dalam tubuh jasmani Kristus? sebab manusia itu terlalu sering memusuhi Allah dalam hati dan pikirannya seperti yang nyata dalam perbuatannya. Kebanyakan orang Kristen dalam suasana seperti tahun baru ini tidak cenderung melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Memanfaatkan moment tahun baru untuk melakukan pesta pora, kemabukan, bahkan kesempatan untuk melakukan tradisi-tradisi yang sebenarnya tidak penting. menempatkan jemaat supaya kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Pengharapan akan Injil membuat kita menjadi jemaat yang kudus di hadapan Tuhan, setelah diperdamaikan selanjutnya kita juga akan dikudus-kan supaya bisa ditempatkan di hadapan Tuhan. Sekalipun dahulu kita sering memusuhi Tuhan dalam hati dan pikiran, tetapi oleh darah salib Kristus kita akan dikuduskan supaya tak bercacat cela.Yang dimaksud berkat pengharapan akan Injil bukan diukur dengan berkat jasmani dengan harta kekayaan, tetapi menyangkut keselamatan dari dosa. Sebab kalau berkat pengharapan itu diukur dengat berkat jasmani, maka sesungguhnya mereka dengan mudah akan ditipu oleh Iblis. Bayangkan Yesus saja dicoba oleh Iblis dengan hal-hal yang jasmani supaya mau menuruti perkataan Iblis. Tetapi Yesus tidak mengindahkan perkataan Iblis sebab Ia tahu bahwa pengharapan itu bukan kepada perkara-perkara yang duniawi. Pada zaman sekarang ini banyak orang tidak sadar bahwa mereka sedang ditipu oleh Iblis yaitu mereka yang menonjolkan perkara yang jasmani. 
Karena itu kalau lihat Yesaya 31 : 1 - 3 firman Tuhan memberi koreksi ketika manusia tidak lagi mengandalkan Tuhan. Apabila mereka pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak. Ketika mereka mengandalkan manusia dan kuda-kuda maka Tuhan akan mendatangkan celaka dan malapetaka, Tuhan sendiri akan bangkit melawan mereka. Begitu tegas firman Tuhan mengatakan bahwa Mesir adalah manusia bukan Allah, kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Dan Tuhan akan mengacungkan tangan-Nya sehingga tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu. Hal ini akan menimpa orang-orang yang tidak mengandalkan Tuhan dan yang hatinya jauh dari pada Tuhan.

Tetapi orang-orang yang mengandalkan Tuhan dan yang percaya kepada firman-Nya, akan tetap dibela dan dipelihara oleh Tuhan. Tuhan akan membuat mereka seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang terus mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Tuhan. Mazmur 121 : 1 - 2 orang-orang yang mengan-dalkan Tuhan itu akan mendapatkan pertolongan dari Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi dengan firman-Nya. Sekalipun mengalami banyak penderitaan bahkan sekalipun dunia ini diperhadap-kan kepada banyak malapetaka, tetapi orang-orang yang mengandalkan Tuhan itu akan terus mendapat-kan pertolongan dari Tuhan. Tuhan itu adalah penjaga yang tidak akan terlelap dan tidak tertidur, Tuhanlah naungan di sebelah tangan kanan kita. Karena itu tetaplah andalkan Tuhan dan jangan takut sebab Dialah satu-satunya penolong hidupmu. Haleluya...!!



Minggu, 15 Januari 2017

“DIBERKATI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN”

Puji Tuhan!
Tuhan adalah gembala yang baik, yang menuntun domba-domba-Nya ke padang rumput yang hijau dan yang membimbing ke mata air yang tenang. Sebagai gembala yang baik Yesus telah menyediakan tubu-Nya untuk dipersembahkan sebagai korban penghapus dosa dan sebagai korban pendamaian supaya orang-orang berdosa bisa diterima di hadapan-Nya. Yeremia 3 : 15 Tuhan sebagai gembala yang baik juga telah mengangkat gembala-gembala sesuai dengan hati Tuhan yang ditugaskan untuk menggembalakan jemaat-jemaat dengan pengetahuan dan pengertian. Maksudnya hamba-hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan sebagai gembala jemaat yang mengerti tentang segala rencana Tuhan dan yang mengerti jalan-jalan Tuhan. Dengan demikian gembala-gembala yang telah diangkat Tuhan ini akan menuntun dan membawa kita sebagai jemaat-jemaat Tuhan berhasil menjadi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan.
Maka supaya kita bisa masuk menjadi umat gembalaan Tuhan, Yeremia 3 : 13 hal yang perlu kita lakukan: mengaku kesalahan dan dosa-dosa yang telah dilakukan. Sebab sebelum kita ditebus oleh Tuhan, sesungguhnya keadaan kita sama seperti orang yang telah mendurhaka, yaitu suatu pemberontakan atau perlawanan yang telah kita lakukan kepada Tuhan. Kemudian telah melampiaskan cinta birahi kepada orang asing, yang sama artinya dengan penyembahan berhala. Yang disebut penyembahan berhala itu bukan saja karena menyembah patung buatan.Tetapi sesuatu yang menjadi idola itupun sudah menjadi berhala dalam dirinya, misalnya kalau manusia membuat usaha atau pekerjaannya lebih penting dari pada beribadah kepada Tuhan, itu sudah sama dengan penyembahan berhala. Bahkan hobi atau kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya sama dengan penyembahan berhala sebab ketika seseorang membuat sesuatu lebih penting dan lebih berharga dari pada Tuhan, berarti hatinya dan pikirannya sudah tertuju kesana. Inilah yang disebut penyembahan berhala.

Tetapi firman Tuhan telah datang mengingatkan dan menasihati kita semua supaya dengan sungguh-sungguh datang kepada Tuhan dengan cara mengakui kesalahan dan dosanya kepada Tuhan. Ibrani 8 : 10 firman Tuhan datang menasihat kan kita bagaimana cara menuntaskan yang namanya penyembahan berhala, yaitu taruh hukum atau firman Tuhan itu dalam akal budi dan tuliskan dalam hatimu. Inilah yang sedang dikerjakan Tuhan dalam hidup kita supaya firman-Nya itu benar-benar tertanam dalam hati dan pikiran kita. Tuhan mau supaya hidup kita baik hati dan pikiran benar-benar tertuju kepada kasih karunia Tuhan. Ia yang telah datang sebagai manusia mau menyelamatkan kita dan melepaskan kita dari maut lewat kepercayaan kita kepada-Nya. Dan sebagai bukti kita telah diselamatkan: kita harus tetap setia beribadah dan digembalakan dalam terang firman. Dalam ibadah dan penggembalaan inilah dari hari kehari kita dibaharui sampai berkenan kepada-Nya.Musa sebagai hamba Tuhan dan sebagai pemimpin bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah Kanaan sangat mengerti akan pentingnya penyertaan Tuhan. Maka dalam Keluaran 33 : 15 - 16 ketika bangsa Israel masih dalam perjalan di padang gurun, Musa berkata dan meminta kepada Tuhan supaya jangan menyuruh bangsa Israel berjalan tanpa penyertaan Tuhan. Sekalipun Tuhan Allah telah mengutus malaikat-Nya, tetapi Musa sangat mengerti bahwa tanpa penyertaan Tuhan perjalanan mereka akan sia-sia saja. Sekalipun ada malaikat Tuhan, tetapi malaikat itu tidak cukup kuat untuk menyertai perjalanan bangsa Israel. Maka Musa meminta supaya Tuhan Allah yang tetap menyertai mereka dan yang menjadi pemimpin yang membawa mereka masuk ke tanah Kanaan. Bangsa Israel bisa dibedakan dengan bangsa-bangsa lain bukan karena kehebatan atau kekuatan mereka, bukan karena bangsa Israel bangsa yang besar. Tetapi bangsa Israel bisa dibedakan dengan bangsa-bangsa lain karena Tuhan Allah berjalan bersama-sama dengan mereka sebagai pemimpin yang penuh dengan kuasa. Allah yang sanggup memelihara bangsa Israel di padang gurun dengan memberi makan manna, Allah yang sanggup membelah laut dan sungai Yordan supaya mereka bisa menyeberang dan memasuki tanah Kanaan. 

Musa sebagai hamba Tuhan sangat mengerti akan hal ini.
Bilangan 6 : 22 - 26 ketika Tuhan Allah hendak memberkati bangsa Israel, Ia berfirman kepada Musa dan Harun menyampaikan berkat kepada bangsa Israel:
- Tuhan memberkati engkau dan melindungi
 engkau.
- Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya
 dan memberi engkau kasih karunia.
- Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu
 dan memberi engkau damai sejahtera.
Kalau kita lihat isi atau inti dari ucapan berkat ini tidak menonjolkan berkat jasmani atau hal-hal yang lahiriah, tidak mengutamakan hal-hal yang duniawi, tetapi lebih menonjolkan kepada perkara-perkara yang rohani. Sebab bagi kita yang mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan apalah arti sebuah perjalanan, apalah arti sebuah keberhasilan kalau tanpa penyertaan Tuhan.Setinggi apapun pangkat atau jabatan, sebanyak apapun harta kekayaan atau sehebat apapun kemewahan yang ada padamu tetapi kalau tanpa penyertaan Tuhan semua itu akan menjadi sia-sia saja. Sebab semua keberhasilan itu tidak bisa menjamin kebahagiaan apalagi keselamatan. Karena itu sebagai umat yang telah digembalakan oleh Tuhan, hal yang harus kita lakukan untuk mendapat ucapan berkat tersebut adalah : kita harus mempunyai pandangan yang positif 
jangan yang negatif.

Sebab kita memandang sesuatu dengan positif maka hidup kita akan dibuat menjadi indah, bagaikan sebuah bingkai pada fhoto maka hiasan itu akan nampak indah. Demikian juga kalau kita membuat bingkai hidup kita dengan hal-hal yang positif, maka berkat-berkat Tuhan akan turun kepada kita.
Tetapi sebaliknya seseorang itu pandangannya selalu negatif, maka bingkai hidupnya akan menjadi negatif dan tidak baik dipandang mata. Sebab dalam pandangannya segala sesuatu akan menjadi jelek sebab baik pikirannya maupun hatinya selalu negatif. Misalnya: seseorang yang pikirannya selalu negatif kepada saudaranya kapanpun dan di manapun kalau bertemu pandangannya pasti selalu negatif sekalipun maksud kedatangan saudaranya itu sebenarnya baik. Karena hati dan pikirannya selalu negatif maka akan mempenga-ruhi pandangannya, maka bingkai hidupnya akan menjadi jelek.
Mazmur 73 : 21 - 28 pemazmur sangat menyadari hidupnya tidak berarti dan tidak berguna tanpa Tuhan maka ia berusaha mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Pemazmur menyadari hidupnya banyak mengalami pergumulan sebab itu hatinya terasa pahit, buah pinggangnya menusuk-nusuk bagaikan orang dungu dan merasa seperti hewan di dekat Tuhan.
Dari cerita ini yang perlu kita pelajari adalah kalau di hadapan Tuhan, kita harus belajar menjadi orang bodoh, jangan merasa mampu hidup tanpa Tuhan dan jangan sampai hati kita jauh dari pada Tuhan. Sebab kalau kita menempatkan diri sebagai orang bodoh atau orang lemah, maka Tuhan sebagai gembala yang baik akan menunjukkan penyertaan-Nya dan Ia akan mengangkat kita kepada kemuliaan-Nya. Semua orang yang mau menjadi umat gembalaan Tuhan maka ia pasti selalu mendapat kasih karunia Tuhan.



Minggu, 29 Januari 2017

“DIBERKATI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN”

Puji Tuhan!
Saudara-saudara, kita patut bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, Kepala jemaat dan Mempelai Pria Sorga yang telah menyertai dan memelihara hidup kita sampai dengan hari ini. KKR & Fellowship Hamba-hamba Tuhan baru saja berlalu dan semua korban yang telah kita berikan kepada Tuhan sudah sampai dan tentunya juga sudah menjadi berkat bagi hamba-hamba Tuhan yang hadir. Baik korban tenaga, korban materi, korban waktu dan semua korban yang telah kita perbuat selama KKR & Fellowship berlangsung Tuhan Yesuslah yang membalaskannya kepada kita semua. Kiranya Tuhan Yesus lebih lagi memberkati setiap usaha, pekerjaan dan pelayanan kita supaya di tahun-tahun yang akan datang kita bisa melakukan yang lebih baik lagi untuk kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus Kristus.
Pada hari-hari yang lalu kita sudah mempelajari dan menikmati berkat firman Tuhan bagaimana bangsa Israel dibedakan dari semua bangsa yang ada di dunia ini. Bangsa Israel dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi karena Tuhan Allah yang selalu berjalan bersama-sama dengan bangsa Israel. Keluaran 33 : 15 - 16 Musa sebagai pemimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan sangat menyadari akan hal ini sehingga dalam doanya Musa meminta kepada Tuhan supaya jangan menyuruh bangsa Israel berangkat. Musa menyadari tanpa penyertaan dari Tuhan dan kalau Tuhan tidak membimbing bangsa Israel, perjalanan mereka akan menjadi sia-sia saja.

Sekalipun sebenarnya Tuhan Allah sudah mengutus malaikat-Nya untuk menyertai bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, tetapi Musa tetap tidak mau. Musa berkata kepada Tuhan: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.” 
Kalau Tuhan tidak menyertai dan kalau Tuhan tidak membimbing sia-sialah segala sesuatu yang dilakukan manusia sebab semua akan berlalu. Sebagai jemaat Tuhan, kita juga harus menyadari bahwa tanpa penyertaan dari Tuhan semua adalah sia-sia belaka. Sebanyak apapun yang dimiliki manusia sehebat atau sekuat apapun seseorang pada akhirnya akan menjadi sia-sia tanpa Tuhan. Tetapi kalau Tuhan ada dalam hidup kita, Ia akan membimbing dan memelihara hidup kita, Ia akan membuat hidup kita menjadi berarti dan berguna. Bahkan sekalipun kita hanyalah orang yang paling lemah, yang paling hina atau yang paling miskin, tetapi kalau disertai Tuhan, Ia sanggup mengubah segala sesuatunya.
Demikian juga dalam Bilangan 6 : 24 - 26 kita bisa melihat ketika ucapan berkat Tuhan diberikan lewat imam, inti berkat Tuhan itu tidak memusat-kan kepada berkat-berkat yang lahiriah. Tetapi inti dari berkat Tuhan itu ialah mengarah kepada perkara-perkara yang rohani.
- Tuhan Allah yang memberkati dan yang memberi perlindungan
- Tuhan Allah yang menyinari wajah-Nya dan memberi kasih karunia - Tuhan Allah yang menghadapkan wajah-Nya dan yang memberi damai sejahtera
Tiga poin penting berkat Tuhan yang diucapkan imam ini menitikberatkan kepada berkat-berkat rohani atau perkara-perkara yang rohani. Ucapan berkat ini tidak menonjolkan berkat-berkat lahiriah dan tidak mengutamakan hal-hal yang duniawi. Sebab apalah arti sebuah keberhasilan, apalah arti sebuah perjalanan kalau tanpa penyertaan Tuhan.

Maka untuk mendapatkan berkat Tuan yang diucapkan imam ini kita harus mempunyai pandangan rohani yang positif, jangan yang negatif. Misalnya mengikut Tuhan itu bukan hanya supaya diberkati, menjadi orang Kristen yang benar itu bukan supaya dikenal orang atau menjadi kaya. Sehingga kalau miskin dan penuh pergumulan dianggap sebagai orang yang terkutuk. Ini adalah pandangan yang negatif, pandangan yang harus dibuang supaya kita bisa mengikut Tuhan dengan benar. Kita harus mempunyai pandangan yang positif sebab jika kita memandang sesuatu dengan positif maka hidup kita akan dibuat menjadi indah. Dengan pandangan yang positif maka kita sedang membuat bingkai hidup kita menjadi indah.
Saudara-saudara, kita sudah mempelajari kitab Yudas dan inti kitab Yudas ini adalah supaya kita berjuang untuk keselamatan bersama da supaya kita tetap berjuang untuk mempertahankan iman. Kitab Yudas ini sangat erat kaitannya dengan situasi dan keadaan manusia pada akhir zaman, di dalamnya firman Tuhan begitu mengingatkan supaya kita memperhatikan keadaan manusia pada akhir zaman ini. Maka firman Tuhan begitu menekankan supaya kita “waspada” dan memperhatikan “tanda-tanda akhir zaman.” Tujuannya supaya kita jangan seperti orang fasik yang menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka yang akhirnya menyangkal satu-satunya Penguasa, yaitu menyangkal Yesus Kristus.
Dan di dalam kitab Yudas ini firman Tuhan juga menekankan tentang pentingnya membangun diri sendiri di atas iman yang paling murni dan berdoa dalam Roh Kudus. Sebab dengan membangun diri di atas iman yang paling suci, kita dapat memelihara diri dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita untuk hidup yang kekal.

Berdoa dalam Roh Kudus itu sangat penting sebab menjadi penentu untuk mendapatkan kekuatan dan kuasa dari Tuhan. Yesaya 11 : 2 kita membutuhkan Roh Tuhan supaya kita punya hikmat, supaya kita bisa mengerti kehendak Tuhan. Sebab jika Roh Tuhan sudan ada pada kita, maka kita akan dibuat Tuhan memiliki roh hikmat dan pengetahuan dan dengan Roh Tuhan itu maka kita akan dimampukan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada semua orang. Kisah Para Rasul 10 : 37 - 38 kita memerlukan urapan Roh Kudus:
- supaya kita dimampukan berjalan keliling sambil
 berbuat baik kepada semua orang.
- supaya kita diberi kuasa untuk menyembuhkan
 orang sakit dan mengusir setan-setan
Kemudian dalam Ibrani 9 : 14 kita memerlukan urapan Roh Kudus supaya kita dimampukan menuju salib, menuju pengorbanan, menuju ibadah yang benar dan hidup. Bahkan urapan Roh Kudus itu akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia supaya kita dijadikan menjadi sidang mempelai perempuan-Nya.
Daud adalah seorang yang begitu berkenan kepada Tuhan, seorang yang berhasil menjadi raja dan pemimpin di Israel. Sebab Daud itu adalah seorang yang berhasil melakukan segala kehendak Tuhan. Kisah Para Rasul 13 : 22 - 23, 2 Samuel 7 : 18 - 29 hal-hal yang membuat Daud begitu bergairah mengasihi Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan: karena Daud itu seorang yang begitu mengasihi Tuhan. Dalam terjemahan lain arti mengasihi Tuhan itu sama dengan memburu Tuhan. Jadi Daud ini adalah seorang yang sangat mengasihi Tuhan, seorang yang sangat suka beribadah dan melayani Tuhan.
Dalam Mazmur 84 : 11 - 12 orang-orang yang mengasihi Tuhan itu punya perbandingan membuat satu hari di rumah Tuhan lebih baik dari pada seribu hari di tempat lain. Menganggap lebih baik di ambang pintu rumah Tuhan dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Bahkan tidak cukup sampai di situ, juga menempatkan Tuhan seperti matahari dan perisai dan Tuhan pun akan mengaruniakan kasih dan kemuliaan. Hidup yang tergembala itu membuat hidup kita dipelihara dengan baik dan Tuhan sebagai gembala yang baik akan membimbing kita ke jalan yang benar untuk mendapatkan keselamatan.



Minggu, 05 Februari 2017

“KRISTUS DAN GEREJA DALAM KEMENANGANNYA”

Saudara-saudara, telah kita pelajari bahwa inti dari kitab Wahyu adalah firman Tuhan yang menyatakan tentang kemenangan Kristus dan gereja-Nya. Segala bentuk kefasikan dan pekerjaan Iblis telah dikalahkan dan Tuhan akan memberikan kemenangan itu kepada gereja-Nya. Inilah orang-orang yang mau mendengar dan melakukan firman Tuhan, orang-orang yang mau mengikuti gerak Tuhan. 
Maka kalau kita lihat Wahyu 19 : 1 - 5 ketika suatu nyanyian dinyanyikan untuk menyatakan kemenangan. Ketika itu ada suara yang nyaring dan himpunan besar orang banyak di sorga mengatakan: “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita.” Jadi arti kata “Haleluya” di sini bukan sekedar pujilah Tuhan, tetapi kata “Haleluya”  merupakan suara sorak sorai sebagai “tanda” telah memperoleh kemenangan. Seruan haleluya sebagai tanda kemenangan:
- untuk memproklamirkan keselamatan dan
 kemuliaan yang ada pada Tuhan
- untuk menyatakan tentang kekuasaan yang ada
 pada Tuhan kita Yesus Kristus.
Jadi semua orang, semua hamba-hamba Tuhan, baik kecil maupun besar, dan semua orang yang takut akan Tuhan, sama-sama menaikkan puji-pujian kepada Tuhan dengan suara sorak sorai. Dalam Wahyu psl 19 ini firman Tuhan benar-benar memproklamirkan tentang kemenangan Kristus sebagai Kepala dan juga kemenangan gereja-Nya yang telah dikuduskan menjadi sama seperti Kristus.Kemenangan Kristus dan gereja-Nya ini diproklamirkan tentunya setelah Iblis dan antikristus terlebih dahulu dikalahkan pada pasal 18. Dan kalau Iblis sudah dikalahkan barulah gereja Tuhan mengalami kemenangan demi kemenangan bersama dengan Kristus.
Maka dalam Wahyu pasal 2 & pasal 3 kepada ketujuh jemaat Tuhan menampilkan diri-Nya untuk mengoreksi dan menasihati mereka. Misalnya dalam Wahyu 2 : 1 - 11 kepada jemaat di Efesus Tuhan menampilkan dan menyatakan kehadiran Tuhan:
- yang memegang ketujuh bintang
- yang berjalan di antara ketujuh kaki dian
 emas
Mengapa jemaat di Efesus yang pertama-tama ditegor oleh Tuhan? sebab jemaat di Efesus ini telah meninggalkan kasih yang mula-mula, sama artinya dengan murtad atau mengundurkan diri dari kasih karunia Tuhan. Dan bagi Tuhan meninggalkan kasih yang mula-mula ini bukan dosa yang biasa, bukan kesalahan yang biasa-biasa. Sebab bagi Tuhan kalau ada orang yang rela meninggalkan kasih yang mula-mula kejatuhannya begitu dalam dan begitu fatal. 
Sebenarnya kalau kita lihat Efesus 2 : 2 - 3 ada beberapa hal-hal yang baik yang dilakukan jemaat di Efesus seperti halnya jerih payah dan ketekunan, tidak sabar terhadap orang-orang jahat, mereka bisa membedakan rasul-rasul yang palsu, mereka tetap sabar dan tidak mengenal lelah.Jadi kalau dilihat dari pekerjaan dan yang telah dilakukan jemaat di Efesus ini, sebenarnya mereka termasuk jemaat yang begitu mantap dalam beribadah maupun melayani Tuhan. Sebab Tuhan sendiri yang mengakui bahwa sebenarnya mereka adalah jemaat yang tekun, tetap sabar oleh karena nama Tuhan dan yang tidak kenal lelah. Jarang kita melihat seperti yang telah dilakukan oleh jemaat di Efesus ini, ada orang yang tekun beribadah tetapi mudah lemah, ada orang yang sabar tetap tidak bertahan. Tetapi dalam hal pekerjaan dan perbuatan sebenarnya jemaat di Efesus ini termasuk jemaat yang sukses. 

Di mata Tuhan ternyata kesuksesan itu tidak diukur dari ketekunan saja, tidak diukur dari pekerjaannya saja, tidak diukur dari pelayanannya saja, tetapi Tuhan melihat apakah kasih akan Tuhan masih ada padanya. Bagi Tuhan ukuran kesuksesan itu adalah apabila kita tetap mengasihi Tuhan, apabila kita bisa mempertahankan kasih yang mula-mula. Jadi jemaat di Efesus ini sekalipun memiliki kegiatan rohani yang begitu mantap, tetapi mereka tidak berhasil menikmati kahdiran Tuhan. Terbukti dalam ayat 1 Tuhan menampilkan diri-Nya “yang memegang ketujuh bintang dan yang berjalan di antara ketujuh kaki dian emas”
Tuhan Allah berkata demikian karena Tuhan sudah melihat bahwa jemaat di Efesus ini tidak lagi melihat atau merasakan kehadiran Tuhan. Tuhan sendiri melihat bahwa semua pekerjaan atau pelayanan jemaat di Efesus ini hanyalah rutinitas saja, mereka melakukan semua itu tidak berdasarkan kasih akan Tuhan. Itu sebabnya begitu dalamnya Tuhan menegor dan mengoreksi jemaat di Efesus dengan mengatakan: ”Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Bagi Tuhan ”meninggalkan kasih yang semula” sama dengan dingin rohani, murtad atau sudah mundur rohaninya dari kebenaran. 
Dalam Matius 24 : 12 Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan salah satu tanda-tanda akhir zaman atau tanda-tanda kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat adalah karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Jadi dingin rohani ini merupakan penyakit rohani yang perlu kita ketahui supaya kita bisa mengetahui bahwa dingin rohani itu tanda-tanda kemurtatan.Dan kalau kita sudah mengetahui dingin rohani akan membawa orang kepada kemurtatan, maka kita akan lebih sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan melakukan segala kehendak-Nya. Dalam Matius 13 : 23 Yesus menjelaskan benih itu bisa berbuah seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh kali lipat karena ada sikap yang benar: mendengar firman Tuhan dan mengerti dengan benar. Benih yang ditaburkan di tanah yang baik menunjuk kepada sikap kita dalam mendengar dan memperhatikan firman Tuhan. Tanah yang baik itu juga menunjuk hati kita yang siap menerima firman Tuhan bagaikan tanah yang subur kalau benih ditaburkan maka akan bertumbuh dengan baik sampai menghasilkan buah. Pertumbuhan rohani itu ada tiga tingkatan, mulai dari tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat dan puncaknya seratus kali lipat. 

Memang tiga puluh kali lipat sudah baik tetapi jangan puas sampai di situ, tetap harus terus tingkatkan sampai menjadi enam puluh kali lipat dan puncaknya sampai seratus kali lipat. 
Matius 13 : 19 ada orang yang mendengar firman Tuhan tetapi tidak mengertinya maka diumpamakan seperti benih yang jatuh di pinggir jalan sehingga sijahat datang dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu. Sebenarnya Iblis tidaklah berkuasa atas hidup seseorang tanpa seijin Tuhan, Iblis hanya berusaha mengganggu supaya manusia itu jangan sungguh-sungguh mendengar dan memperhatikan firman Tuhan. Sebab kalau kita sungguh-sungguh mendengar dan memperhatikan firman Tuhan, maka kepada kita akan dikaruniakan Tuhan pengertian, inilah yang tidak dikehendaki Iblis. Iblis mau supaya manusia itu jangan mengerti firman Tuhan.
Tetapi Tuhan Allah tidak berhenti bekerja, sekalipun ketujuh jemaat yang ada dalam kitab Wahyu punya kelemahan masing-masing, firman Tuhan datang untuk mengoreksi dan memperbaiki sikap hidup mereka. Mulai jemaat di Efesus yang telah meninggal-kan kasih yang semula sampai kepada jemaat di Laodikia yang terjebak dengan harta yang duniawi sama-sama dikoreksi oleh Tuhan. Dan tujuan Tuhan adalah supaya jemaat-jemaat itu mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dan jangan terus terjebak dengan keadaannya. Tuhan mau supaya semua jemaat-jemaat itu jangan ada yang gugur tetapi supaya semua mengalami kemenangan bersama dengan Kristus.


Minggu, 12 Februari 2017

“KRISTUS DAN GEREJA DALAM KEMENANGANNYA”


Puji Tuhan!
Kita patut bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang karena rahmat-Nya yang besar telah memberi kesempatan kepada untuk menikmati hidup. Berkat 3K ada kesehatan, ada kemauan dan ada kesempatan merupakan berkat yang telah dikerjakan Tuhan dalam hidup kita untuk memperoleh keselamatan. Dengan berkat 3K ini Tuhan memberikan kesehatan, kemauan dan kesempatan untuk beribadah, untuk berkorban dan melayani Tuhan. Ada orang yang sehat tetapi tidak ada kemauan untuk beribadah, ada orang punya kemauan tetapi tidak ada kesempatan karena kesibukannnya, bahkan ada orang punya kemauan dan kesempatan tetapi tidak punya kesehatan sehingga tidak bisa beribadah atau melayani Tuhan. Itu sebabnya kalau Tuhan memberikan berkat 3K ini patut kita syukuri sebab sepenuhnya dikerjakan oleh Tuhan dalam hidup kita. Tuhanlah yang mengatur hidup kita, Tuhanlah yang memberi waktu dan kesempatan untuk menikmati kemurahan-Nya, Tuhanlah yang menolong dan yang memelihara hidup kita dengan sempurna sampai kepada akhirnya Ia datang kembali.
Saudara-saudara bagi Tuhan yang disebut sukses itu bukan karena kekuatan atau kehebatan seseorang, bukan karena kekayaan atau tinggi jabatannya. Tetapi bagi Tuhan yang disebut sukses itu ialah seberapa besar kita mengerti dan memahami maksud dan rencana Tuhan sehingga kita tahu bahwa rencana Tuhan itu kepastian yang tidak perlu diragukan.Kalau mengikut Tuhan ada jaminan akan keselamatan untuk memperoleh hidup kekal dalam Kerajaan Sorga. Matius 13 : 23 supaya kita bisa menghasilkan buah-buah yang baik hal yang harus kita lakukan: mendengar dan mengerti setiap firman Tuhan yang telah kita terima. Sebab kalau ada kemauan atau usaha untuk mengerti firman Tuhan maka Tuhan sendiri akan turut bekerja untuk memberi pengertian itu kepada kita. Seperti benih kalau sudah jatuh di tanah yang baik maka benih itu akan bertumbuh dengan baik sampai menghasilkan buah.

Tanah yang baik ini menunjuk sikap hati yang baik seseorang dalam mendengar dan menerima firman Tuhan. Karena sikap hatinya baik, tulus dan bersedia menerima firman Tuhan maka firman itu akan bertumbuh bagaikan benih sampai menghasil kan buah-buah dalam kebenaran. Buahnya ada yang sampai tiga puluh kali lipat, ada sampai enam puluh kali lipat bahkan ada yang sampai mencapai seratus kali lipat. Kalau Tuhan tidak turut bekerja mustahil benih itu bisa menghasilkan sampai seratus kali lipat. Sebab dalam Matius 13 : 19 firman Tuhan juga menjelaskan ada orang yang dengan senang hati mendengar firman Tuhan tetapi tidak bisa mengerti dengan baik. Sebab sikap hatinya seperti tanah di pinggir jalan sehingga sijahat datang dan merampas benih yang baik itu. Sijahat ini adalah menunjuk pribadi dan pekerjaan Iblis yang selalu berusaha menghalang-halangi supaya orang jangan mengerti kehendak Tuhan.Sebernya Iblis tidak berkuasa meniadakan firman atau menggagalkan kehendak Tuhan, tetapi yang diusahakan Iblis adalah supaya orang tidak serius dan tidak mengerti kehendak Tuhan. Sebab kalau seseorang tidak mengerti kehendak Tuhan, tidak mengerti arti keselamatan, tidak mengerti firman Tuhan, maka ketidakmengertian itu akan menghalangi sehingga tidak mengerti kehendak Tuhan. Maka kalau kita lihat dalam Wahyu 2 : 1 - 7 kesalahan jemaat di Efesus: mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya Tuhan memegang ketujuh jemaat itu ditangan-Nya dan bahwa Tuhan berjalan di tengah-tengah mereka.

Karena mereka tidak menyadari bahwa Tuhan ada di tengah-tengah mereka, maka sekalipun mereka mempunyai aktifitas rohani yang begitu baik tetapi mereka tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau seseorang tidak menyadari bahwa Tuhan selalu memegang hidupnya maka ia tidak akan menyadari akan kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Akibatnya jemaat di Efesus ini sangat dicela oleh Tuhan karena mereka telah meninggalkan kasihnya yang semula. Dan kalau jemaat di Efesus tidak bertobat maka Tuhan akan mengambil kaki diam mereka dari tempatnya.
Keadaan jemaat di Efesus ini sangat berbeda dengan keadaan rohani jemaat di Smirna yang sangat dipuji oleh Tuhan. Wahyu 2 : 8 - 11 kepada jemaat di Smirna firman Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali. Dan kalau kita lihat inti atau isi pemberitaan firman Tuhan kepada jemaat di Smirna ini, Tuhan tidak memberi jalan pintas tetapi jalan yang penuh dengan proses. Sekalipun jalan yang diberikan Tuhan adalah jalan proses atau jalan yang penuh penderitaan atau pergumulan, tetapi jemaat di Smirna ini tetap kuat dan bertahan. Secara lahiriah jemaat di Smirna ini penuh dengan kesusahan dan miskin, tetapi kalau secara rohani mereka adalah jemaat kuat pendiriannya terhadap firman Tuhan. Tuhan memang mengijinkan mereka masuk ke dalam pencobaan dan kesusahan tetapi Tuhan memberi batasan hanya sepuluh hari saja. Namun apabila mereka tetap setia maka Tuhan akan mengaruniakan mahkota kehidupan. Jadi sekalipun berjalan dalam jalan proses tetapi jemaat di Smirna tidak takut dan tidak meninggalkan kebenaran.

Dalam kitab Ulangan ada poin-poin penting yang harus kita lakukan:
- Ulangan 8 : 1 kita harus belajar mengikuti perintah Tuhan dan mengerti apa yang dikehendaki
 atau yang diinginkan Tuhan dari kita.
Sebab kalau kita belajar mengikuti perintah Tuhan maka kita akan mengerti apa yang harus kita lakukan, Tuhan akan berjalan di depan dan kita tinggal mengikut dengan setia dari belakang. Rohani kita akan hidup dan akan bertumbuh terus sampai menjadi dewasa rohani.
- Ulangan 8 : 8 - 9 kita harus tetap berpegang pada
 seluruh perintah Tuhan yang disampaikan-Nya.
Kalau bangsa Israel tetap berpegang pada seluruh perintah Tuhan maka mereka akan menjadi kuat untuk memasuki serta menduduki negeri yang telah dijanjikan Tuhan. Dan supaya lanjut umurnya dan Tuhan akan memberi keturunan di negeri yang berlimpah-limpah susu dan medunya. Berpegang pada seluruh perintah Tuhan membuat hidup kita dibela dan dipelihara dan akan mendapat keamanan.
- Ulangan 27 : 1 - 3 berpegang teguh pada perintan Tuhan supaya bisa menyeberangi sungai Yordan dan memasuki negeri yang dijanjikan Tuhan yang berlimpah susu dan madunya. Sungai Yordan adalah batas terakhir untuk memasuki tanah Kanaan, jadi kunci utama supaya bisa menyeberangi sungai Yordan Tuhan menekankan supaya tetap berpegang teguh kepada segenap perintah Tuhan. Sama seperti proses yang dialami jemaat di Smirna, Tuhan memberi batas mereka akan diuji dan mengalami kesusahan hanya sepuluh hari saja. Kalau tetap setia dan berpegang kepada segenap perintah Tuhan, maka Tuhan akan mengaruniakan mahkota kehidupan.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap setia mengikut Tuhan, dengar-dengaran akan firman Tuhan supaya kita bisa mengikuti jalan Tuhan. Sekalipun Tuhan membawa kita melalui jalan proses tetapi kita harus tetap setia dan percaya kepada janji-janji Tuhan. Bahwa Ia akan selalu membela dan memelihara hidup kita, memberi pertolongan tepat pada waktunya dan tidak akan memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita. Terlebih dalam menantikan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat, kunci keberhasilan kita adalah apabila kita punya sikap dengar-dengaran akan firman maka Tuhan akan memberi kemenangan-Nya.


Minggu, 19 Februari 2017

“KRISTUS DAN GEREJA DALAM KEMENANGANNYA”

Wahyu 1 : 17 - 18 firman Tuhan menampil-kan pribadi Tuhan Yesus kepada ketujuh jemaat sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati namun hidup kembali. Ini menunjukkan tentang pribadi Tuhan Yesus yang penuh kuasa, yang layak dipuji dan disembah dan bahwa Ia adalah Raja di atas segala raja. Dan karena Yesus telah mati dan hidup kembali maka Ia memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Tujuan mengapa Yesus diperkenal-kan kembali sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati namun hidup kembali adalah supaya semua orang yang percaya kepada Yesus jangan goyah imannya, jangan takut menghadapi segala bentuk persoalan hidup, dan bahwa tidak ada kuasa lain yang dapat menandingi kuasa Yesus.
Maka dalam Wahyu pasal 2 & 3 ketujuh jemaat itu sama-sama mendapat perhatian khusus dari Tuhan, sama-sama dikasihi Tuhan dan sama-sama ditegor dan dinasihati oleh Tuhan. Sekalipun keadaan rohani ketujuh jemaat ini berbeda-beda, ada yang sudah baik rohaninya bahkan ada pula yang sangat bobrok, tetapi masih diperhatikan Tuhan. Dan bukti jemaat-jemaat itu mendapat perhatian: Tuhan memberi dan menyampaikan firman-Nya kepada mereka. Maka kepada ketujuh jemaat ini Tuhan menampilkan diri-Nya secara berbeda-beda dan tentunya sesuai dengan kebutuhan jemaat-jemaat itu supaya mereka selalu menyadari akan kehadiran Tuhan.
- Kepada jemaat di Efesus, Tuhan menampilkan diri-Nya yang memegang ketujuh bintang di
 tangan kanan-Nya - Kepada jemaat di Smirna, Tuhan menampilkan diri-Nya sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.
- Kepada jemaat di Pergamus, Tuhan menampilkan diri-Nya yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua.
- Kepada jemaat di Tiatira, Tuhan menampilkan diri-Nya yang mata-Nya bagaikan api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.
- Kepada hemaat di Pergamus, Tuhan menampilkan diri-Nya yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua
- Kepada jemaat di Tiatira, Tuhan menampilkan diri-Nya yang mata-Nya bagaikan api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.
- Kepada jemaat di Sardis, Tuhan menampilkan diri-Nya yang memiliki ketujuh Roh dan ketujuh bintang itu
- Kepada ketujuh jemaat di Filadelfia, Tuhan menampilkan diri-Nya Yang Kudus dan Yang Benar, yang memegang kunci Daud.
- Kepada Jemaat di Laodikia, Tuhan menampilkan diri-Nya Saksi yang setia dan benar.

Ketika Tuhan Yesus Kristus menampilkan diri-Nya kepada ketujuh jemaat dengan cara yang berbeda-beda, sebagai tanda bahwa semua jemaat itu bagai-manapun keadaan rohaninya, sama-sama mendapat perhatian khusus dari Tuhan. Baik jemaat yang sudah bertumbuh rohaninya diperhatikan dan dinasihati Tuhan supaya jangan lemah dan jangan takut menghadapi penderitaan.Demikian juga jemaat yang bobrok imannya atau bahkan yang sudah meninggalkan kasihnya yang semula, juga ditegor dan dinasihati oleh Tuhan supaya mereka sungguh-sungguh datang kepada kepada Tuhan, berbalik dan bertobat dan melakukan segala kehendak Tuhan. Tuhan tidak mau satupun dari ketujuh jemaat ini gagal masuk ke dalam kerajaan sorga, sebaliknya Tuhan menghendaki supaya ketujuh jemaat ini diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal.
Firman Tuhan mengatakan bahwa jemaat di Smirna adalah jemaat yang penuh dengan kesusahan dan miskin secara lahiriah namun di mata Tuhan mereka kaya. Penyebabnya karena jemaat di Smirna ini sudah mengenal pribadi Tuhan dengan tepat dan benar sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati namun hidup kembali.
Mengenal pribadi Tuhan sebagai Yang Awal dan Yang Akhir membuat kita mengerti akan kuasa Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi ini dengan kuasa firman-Nya. Bahwa Allah dapat menjadikan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Bahkan kalau kita mengenal pribadi Tuhan sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, kita akan dibuatnya mengerti maksud Tuhan yang sebenarnya. Yaitu sejak kita dipanggil dan dijadikan sebagai jemaat sampai kepada akhirnya beroleh hidup yang kekal bersama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya yang besar. 

Kita akan mengerti apa maksud Tuhan menyelamat-kan kita dari dosa dan maut, kita akan mengerti arah dan tujuan hidup kita. Maka seberat apapun beban penderitaan, kesudahan, kemiskinan yang kita alami tetapi kita akan tetap berdiri teguh dalam iman. Sama seperti jemaat di Smirna sekalipun di tengah-tengah kesusahan dan kemiskinan, tetapi mereka tetap percaya kepada Tuhan. Tuhan sendiri yang membuat batas penderitaan itu hanya sepuluh hari saja sebab Tuhan tahu keterbatasan mereka. 
Kemudian mengenal Tuhan Yesus Kristus yang telah mati namun hidup kembali berarti mengenal Yesus dalam kuasa-Nya yang telah mengalahkan maut. Karena Yesus telah mati dan bangkit dari antara orang mati berarti Ia yang berkuasa atas segala sesuatu dan yang akan memberikan kemenangan itu kepada orang-orang yang setia mengikut Tuhan.Berikut ini contoh orang-orang yang mengenal Tuhan dan yang mengerti akhir tujuan hidupnya:
- Daniel, seorang yang takut akan Tuhan dan yang tekun memelihara ibadah dan persekutannyanya dengan Tuhan difitnah sehingga dijatuhi hukuman dilemparkan ke dalam gua singa. Sekalipun dilempar-kan ke dalam gua singa tetapi Daniel tidak takut bahkan ia rela sebab ia percaya kepada Tuhan. Daniel tetap percaya dan tidak goyah imannya sekalipun hukuman yang begitu berat harus ditanggungnya. Daniel sudah tahu maksud dan rencana Tuhan sejak dari awal hingga akhir hidupnya maka ia pun rela menanggung hukuman yang begitu berat. 

Maka ketika Tuhan melihat iman Daniel dan keteguhan hatinya, maka Tuhan membuat mulut singa itu tertutup sehingga tidak memakan tubuh Daniel.
- Sadrakh, Mesakh dan Abednego juga orang-orang yang taat beribadah, yang tidak terpengaruh dengan kuatnya penyembahan berhala pada saat itu. Sebab pada saat itu ada perintah dari raja supaya semua orang menyembah kepada patung yang telah dibuat raja. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak mau menyembah patung itu sebab mereka mengenal mana Allah yang benar dan mana yang tidak benar. Maka sekalipun Sadrakh, Mesakh dan Abednego harus dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala mereka rela asal jangan menyembah patung berhala. 
Karena itu supaya kita bisa menang, kita harus tetap taat da setia, dengar-dengaran akan firman Tuhan dan mengerti maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Hal yang patut kita ketahui denga pasti bahwa rancangan Tuhan dalam hidup kita bukanlah rancangan kecelakaan. Tetapi Tuhan mau memberikan kepada kita rancangan damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan. Asal kita tetap berpegang teguh kepada firman-Nya maka Ia pasti akan menguat kan dan meneguhkan hati kita. Di tengah-tengah penderitaan yang begitu beratpun kita akan mendapat-kan kekuatan dari Tuhan. Kalau kita mendengar dan mengerti firman Tuhan, akan membuat rohani kita bertumbuh dan menjadi kuat sehingga tahan mengha-dapi segala bentuk penderitaan. Kita tidak tahu kapan penderitaan itu datang, tetapi yang kita tahu bahwa Kristus telah menang dan mengalahkan maut. Karena Kristus telah menang maka Ia juga akan memberikan kemenangan itu kepada kita supaya kita berbahagia.


Minggu, 26 Februari 2017


“KRISTUS DAN GEREJA DALAM KEMENANGANNYA”


Saudara-saudara, kita sudah mempelajari ketujuh jemaat yang ada dalam Wahyu pasal 2 & 3 dan keadaan ketujuh jemaat ini berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang sangat merosot imannya, ada yang penuh dengan penderitaan dan kemiskinan, ada yang telah meninggalkan kasih yang mula-mula, dll. Jadi ketujuh jemaat ini mempunyai ciri-ciri masing-masing, punya kelebihan dan juga kekurangan masing-masing. Namun yang terpenting kita ketahui bahwa ketujuh jemaat ini sama-sama diperhatikan oleh Tuhan, sama-sama ditegor dan dinasihati oleh Tuhan. Maksud Tuhan supaya ketujuh jemaat ini sama-sama berhasil dibentuk dan dijadikan sebagai tubuh Kristus. Maka kepada ketujuh jemaat itu Tuhan menampilkan diri-Nya secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan jemaat tersebut.
Jemaat di Smirna adalah jemaat yang penuh dengan kesusahan dan kemiskinan, namun di mata Tuhan mereka adalah jemaat yang kaya rohani. Dikatakan kaya karena mereka sudah mengenal pribadi Tuhan sebagai Yang Awal dan Yang Akhir. Artinya jemaat di Smirna ini adalah jemaat yang sudah mengerti maksud dan tujuan Tuhan, mengerti arti keselama-tan. Kalau kita sudah mengenal pribadi Tuhan Yesus sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, itu berarti kita sudah mengerti arti keselamatan dan tahu ke mana akhir hidup kita, yaitu untuk memperoleh hidup yang kekal di dalam Kerajaan Sorga. Dan kalau kita sudah mengerti arah dan tujuan dalam hidup, maka seberat apapun beban penderitaan atau kemiskinan akan tetap berdiri dalam kebenaran.Mengenal Yesus yang telah mati namun hidup kembali sama dengan mengenal Yesus yang penuh kuasa, yang sanggup mengalahkan kematian. Dan apabila kita sudah mengenal Yesus yang telah mati  namun hidup kembali, itu berarti kita sudah dibebaskan dari rasa ketakutan. 
Keluaran pasal 32 bangsa Israel pernah mendirikan patung lembu emas yang disembah sebagai Tuhan. Dan ketika bangsa Israel terjebak untuk mendirikan patung lembu emas tentu ada penyebabnya mengapa mereka mau menukarkan Allah yang benar dengan yang tidak benar. 
- Kecewa terhadap janji Tuhan karena tidak segera ditepati Tuhan, karena janji-janji Tuhan itu tidak cepat menjadi kenyataan - Keluaran 32 : 1
Padahal Tuhan Allah saat itu sedang mengajar bangsa Israel supaya mengerti apa arti jalan proses, supaya mereka sabar menunggu penggenapan janji Tuhan. Tetapi karena bangsa Israel tidak sabar menunggu janji Tuhan, maka mereka menyuruh supaya Harun membuat allah lain yaitu patung lembu emas.

Membuat berhala itu memang instan dan sangat cepat sebab mereka menyangka patung lembu emas lebih nyata dan tidak perlu menunggu lama. Maka mereka pun melepaskan anting-anting dari telinga mereka selanjutnya diberikan kepada Harun lalu dibuatlah patung lembu emas. Memang mereka bisa bersukacita, bisa bersorak sorai dan berpesta ria, tetapi mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu sudah salah dihadapan Tuhan.Karena itu supaya mengerti arti jalan proses kita harus tetap percaya kepada Tuhan dan jangan kecewa terhadap Tuhan. Sekalipun Tuhan tidak segera menggenapi janji-Nya dan sekalipun Tuhan sedang membawa kita melalui jalan proses yang penuh dengan pergumulan, ingat sebenarnya Tuhan sedang melatih kita supaya mengeri kehendak Tuhan. Membuat berhala itu memang instan tetapi di dalamnya tidak ada kehidupan, berhala itu dungu, tidak dapat berbicara sehingga tidak bisa memberi pertolongan kepada siapapun. Tetapi kalau kita sudah mengenal Yesus sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, mengenal Yesus yang telah mati namun hidup kembali, maka kita akan menjadi kuat dalam iman maupun dalam pengharapan.
- Fokuskan diri hanya kepada Tuhan sebab kalau Tuhan berfirman semua pasti jadi dan digenapi. 
Mazmur 33 : 8 - 9 firman Tuhan mengajak supaya kita takut kepada Tuhan dan memperhatikan firman-Nya dengan sungguh-sungguh. “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” Firman Tuhan ini mengajak kita semua supaya percaya kepada Tuhan dan kepada firman-Nya. Bahwa apapun yang telah difirmankan Tuhan itu pasti jadi dan tidak ada yang gagal bagi Tuhan. Dengan memfokuskan diri kepada Tuhan maka kita akan mempercayai setiap janji-janji Tuhan dan tidak ada kata mundur dari kebenaran.
Selanjutnya kepada jemaat di Pergamus firman Tuhan juga datang mengingatkan dan menasihati mereka. Dan kepada jemaat di Pergamus Tuhan menampilkan diri-Nya yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua. Ini berbicara hukuman yang akan diberikan Tuhan kepada orang-orang yang tidak mau bertobat atau yang tidak mau memperhati kan firman Tuhan. Memang jemaat di Pergamus ini diam di tempa tahta Iblis, namun mereka berpegang kepada nama Tuhan dan tidak menyangkal imannya. Tetapi ada keberatan Tuhan terhadap jemaat di Pergamus ini, yaitu di antara mereka beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak yang menyesatkan. Kemudian di antara mereka juga orang-orang yang berpegang kepada ajaran Nikolaus yang sangat dibenci oleh Tuhan. Maka Allah menampilkan diri-Nya yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua. 2 Timotius 2 : 1 - 13 hal-hal yang harus kita lakukan untuk mengikuti panggilan Kristus:
- Ikut menderita sebagai seorang prajurit yang baik yang sedang berjuang supaya berkenan kepada komandannya. Sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan dalan beribadah maupun dalam melakukan kehendak Tuhan, kita harus punya sikap seperti seorang prajurit yang sedang berjuang di medang perang tanpa memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupan-nya. Sebab komitmen seorang prajurit sejati bagaimana ia bisa menyenangkan peperangan dan menyenangkan hati komandannya. 

Kalau kita sudah mempunyai komitmen seperti ini maka sebesar apapun penderitaan, kita tetap setia mengikut Tuhan sampai Ia memandang kita layak dan berkenan kepada-Nya.
- Menjadi seorang olahragawan yang bertanding menurut peraturan-peraturan yang ada supaya dapat memperoleh mahkota sebagai seorang juara atau pemenang. Demikian juga kita sebagai jemaat maupun sebagai pelayan Tuhan, kita harus bersedia mengikuti semua peraturan dan perintah Tuhan supaya kita bisa menjadi pemenang. Seorang yang percaya kepada Tuhan tetapi kalau tidak mengikuti peraturan dan perintah Tuhan, maka sia-sia saja kepercayaannya sebab ia tidak akan berkenan kepada Tuhan.
- Menjadi seperti seorang petani yang bekerja keras supaya dapat menikmati hasil jerih lelahnya. Jika kita mau bekerja keras dan berjuang mengerjakan keselamatan maka keselamatan itu menjadi milik yang pasti. Bagaikan seorang petani yang pertama-tama menikmati hasil panen, demikian juga kita sendiri yang akan menikmati keselamatan itu sampai berhasil bertemu dengan Yesus Kristus dalam segala kemuliaan-Nya yang besar.
Jadi kalau jemaat di Pergamus diperhatikan dan dinasihati oleh Tuhan, tujuannya supaya mereka tetap bertekun di dalam Tuhan. Jangan mudah terpengaruh oleh ajakan yang seolah-olah baik padahal membawa kepada kematian. Jangan mudah terpengaruh dengan ajaran Bileam dan jangan coba-coba menjadi pengikut Nikolaus. Kuncinya: pasang telinga untuk mendengar dan memperhatikan apa yang dikatakan Roh yaitu firman Tuhan. Di dalam firman Tuhan itu ada kekuatan yang menjadikan kita sebagai pemenang yang tetap teguh berpegang kepada firman Tuhan.



Minggu, 05 Maret 2017

“BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN”


Saudara-saudara, perjalanan bangsa Israel merupakan gambaran perjalanan gereja Tuhan di akhir zaman. Sama seperti bangsa Israel setelah keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, demikian juga gereja Tuhan dibebaskan dari dosa supaya bisa berjalan menuju hidup yang kekal. Bangsa Israel dalam berjalan menuju tanah Kanaan tidak berjalan melalui jalan pintas sekalipun ada jalan yang paling dekat menuju tanah Kanaan. Tetapi Tuhan Allah membawa mereka berjalan melalui jalan yang lain yaitu jalan proses sekalipun jalan ini penuh dengan perjuangan. Demikian juga untuk mencapai hidup yang berkemenangan Tuhan Allah tidak membawa kita melalui jalan pintas tetapi melalui jalan proses. Jalan proses ini memang paling tidak disukai manusia sebab harus melalui berbagai-bagai rintangan atau perjuangan, bahkan harus melewati berbagai-bagai penderitaan.
Yeremia 10 : 23 firman Tuhan menjelaskan kepada kita bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. Firman Tuhan ini mengingat-kan dan menasihati supaya kita terus berjalan dalam jalan Tuhan dan jangan menyimpang sekalipun jalan itu penuh dengan rintangan. Tuhan sendiri telah mengatakan dengan begitu tegas bahwa manusia tidak ada seorang pun yang bisa menetapkan atau menentukan jalannya. Sekalipun manusia itu bisa melangkah atau berjalan tetapi sesungguhnya dia tidak bisa menetapkan langkahnya, sebab dia tidak tahu apa yang terjadi di depan.Ketika bangsa Israel sedang berjalan di padang gurun, Tuhan tahu bahwa di padang gurun itu tidak ada tetaburannya namun Tuhan tetap membawa mereka melalui jalan proses. Hal ini dilakukan Tuhan terhadap bangsa Israel untuk membuktikan bahwa Tuhan sanggup memelihara bangsa Israel dan memberi makan mereka dengan cara Tuhan sendiri. 

Tuhan Allah mau membuktikan baik kepada bangsa Israel maupun kepada kita zaman sekarang ini bahwa Ia senantiasa mau menyertai umat-Nya. Tidak pernah ada maksud Tuhan untuk membinasakan mereka di padang gurun bahkan tidak ada maksud untuk membiarkan mereka sengsara di padang gurun. Tetapi Tuhan sedang menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada setiap orang yang mau mengikut Tuhan.
Roma 4 : 19 - 20 Abraham menjadi contoh bagi kita sebagai orang percaya namun harus melewati berbagai-bagai ujian. Allah sudah berjanji memberkati dan membuat Abraham menjadi bangsa yang besar, namun Abraham harus melewati berbagai-bagai proses sebelun semua itu dinyatakan Tuhan kepadanya. Keberhasilah Abraham karena ia tetap percaya kepada Tuhan dan kepada janji-janji-Nya sekalipun usianya telah menjadi tua. Imannya tidak menjadi lemah walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Kalau kepada Tuhan dan terhadap janji-janji Tuhan Abraham tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya.Maka firman Tuhan dalam Yudas 1 : 3, 5 memperlihat kan kepada kita tentang orang-orang yang tidak percaya atau yang tidak mau melewati jalan proses. Sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampai-kan kepada kita untuk memperoleh keselamatan. Sebab kalau tidak percaya dan kalau tidak mau berjalan dalam jalan Tuhan, maka Tuhan akan membinasakan mereka yang tidak percaya. Bagi mereka yang lebih suka mengejar kepuasan yang tidak wajar akan menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. Mereka ini adalah orang fasik atau orang yang tidak percaya yang menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka.

Orang percaya yang benar menurut firman Tuhan tidak hanya melihat yang sudah kelihatan atau yang sudah nyata, tetapi sekalipun belum kelihatan kita harus percaya kepada janji-janji Tuhan dan kepada firman-Nya. Sama seperti ketika Yesus mengajar murid-murid, Yesus mengajak supaya mereka bisa melihat perkara-perkara yang sekalipun belum menjadi nyata. Artinya: Tuhan mau mengajak supaya kita mempercayai Tuhan bukan saja dalam kebutuhan kita sehari-hari, tetapi terlebih lagi  untuk hidup yang akan datang, yaitu masuk ke dalam kerajaan Sorga. Tuhan mau menjadikan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan bukan hanya dalam hidup di dalam dunia ini saja, tetapi terlebih pula untuk hidup yang kekal. Bahwa Tuhan selalu menjamin hidup kita untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.
Karena itu kalau kita tetap berjalan dalam pimpinan Tuhan, Keluaran 19 : 4 ada tiga poin penting yang akan dikerjakan Tuhan dalam hidup kita:
1. Tuhan yang mendukung kita.
Hal ini dikatakan Tuhan kepada bangsa Israel ketika mereka sedang dalam perjalan di padang gurun menuju tanah Kanaan. Bangsa Israel telah melihat apa yang telah dilakukan Allah kepada orang Mesir yaitu penghukuman demi penghukuman sampai orang Mesir mebiarkan orang Israel keluar dari Mesir. Dan bahwa Tuhan Allah telah mendukung mereka di atas sayap rajawali, Tuhan yang mengangkat dan membawa bangsa Israel kelur dari Mesir menuju tanah Kanaan.Kemudian dalam Bilangan 33 : 3 firman Tuhan menceritakan bahwa ketika bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan disaksikan oleh orang Mesir dengan terang-terangan. Jadi ketika bangsa Israel keluar dari Mesir tidak sembunyi-sembunyi sehingga semua orang Mesir dibuat Tuhan bermurah hati memberi apa yang diinginkan oleh orang Israel. Dan ketika bangsa Israel  keluar dari Mesir tepatnya setelah Paskah dan oleh tangan yang dinaikkan.
Tangan yang dinaikkan ini menunjuk kepada tangan Tuhan yang memakai hamba-hamba Tuhan untuk melayani atau menggembalakan umat-Nya. Dan tangan yang dinaikkan ini menunjuk kepada kuasa Tuhan yang diberikan untuk menyertai umat-Nya dalam perjalanan menuju hidup yang kekal. 

Dapat kita lihat dalam cerita ketika bangsa Israel berperang dalam pimpinan Yosua, bangsa Israel bisa menang kalau tangan Musa terangkat ke atas. Sebaliknya kalau tangan Musa penat lalu turun maka kalahlah bangsa Israel dalam perang. Lalu Harun dan Hur menopang tangan Musa tetapi mereka pun juga tidak kuat lalu merema membuat batu supaya tangan Musa bisa tetap terangkat. Batu ini adalah menunjuk pribadai Tuhan Yesus sebagai Batu Penjuru yang menyertai dalam setiap perjalanan hidup kita.
2. Tuhan membawa bangsa Israel kepada-Nya.
Setelah Tuhan Allah menghukum orang Mesir dan mendukung orang Israel di atas sayap rajawali, Tuhan tidak berhenti bekerja. Sebab setelah Ia mendukung orang Israel, Ia juga mau membawa mereka kepada Tuhan. Maksudnya supaya orang Israel berada dalam rencana Tuhan, dalam naungan dan dalam lindungan Tuhan. Dan bahwa Tuhan mau membawa orang-orang yang percaya kepada-Nya supaya berjalan dalam pimpinan-Nya.
Bagi kita sekarang, Tuhan mau supaya kita tetap menyadari bahwa kita membutuhkan tangan Tuhan yang selalu terangkat termasuk melalui tangan hamba-hamba Tuhan yang dipakai untuk menggembalakan umat-Nya. Maka dalam 2 Korintus 6 : 1 - 2 firman Tuhan menasihatkan kita semua supaya kita jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Kita harus terus berjuang untuk mengerjakan keselamatan ini sampai kepada akhirnya dan berhasil masuk ke dalam kerajaan sorga dengan cara kita harus tetap berjalan dalam pimpinan Tuhan.




Minggu, 12 Maret 2017

“BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN”

Puji Tuhan! Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan dan kesehatan, yang memberikan pengharapan kepada kita lewat firman-Nya. Kristus Yesus telah menunjukkan kemenangan-Nya supaya gereja Tuhan khususnya diakhir zaman ini juga mengalami kemenangan. Kemenangan atas dunia, kemenangan atas dosa dan atas maut. Sejak dalam kitab Kejadian Tuhan sudah berbicara tentang akhir zaman dan menunjukkan bahwa Ia akan menamatkan atau mengakhiri semua pekerjaan-Nya. Itu sebabnya disebut ada hari pertama, hari kedua, hari ketiga, hari keempat sampai hari yang ketujuh. Dan di zaman akhir ini firman Tuhan juga telah mengingatkan kita semua tentang akhir zaman dan tentang kesudahan dunia.

Maka pada zaman akhir ini Tuhan telah memberikan pengharapan itu kepada gereja-Nya, yaitu penghara-pan akan memperoleh hidup yang kekal. Dan Tuhan menghendaki supaya gereja Tuhan itu juga menjadi pemilik akan kemenangan itu. Maka Tuhan begitu peduli akan hidup kita sehingga Ia memberi nasihat supaya gereja itu memakai telinga, yaitu telinga yang telah bersunat atau telinga yang telah disucikan. Dan berbicara tentang telinga ini ada kaitannya dengan hati sebagai tempatnya firman Tuhan. Tuhan menghendaki supaya kita memilikihati dan telinga yang telah bersunat supaya bisa memperhatikan firman Tuhan. Sama seperti kepada ketujuh jemaat dalam kitab Wahyu selalu ditekankan: “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh.” Hati yang keras dalam menerima firman Tuhan akan membuat orang itu tidak akan mendengar dengan baik. Tetapi sebaliknya jika hati sudah disucikan dan telinganya sudah disunat maka dengan mudah ia akan mendengar dan menerima firman Tuhan bahkan akan mengerti dengan baik. Memiliki telinga yang mau mendengar dan memperhatikan firman Tuhan begitu ditekankan oleh Tuhan supaya gereja Tuhan mengalami kemenangan demi kemenangan. Sebab dengan memiliki telinga yang mau mendengar maka ia akan mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. 

Kalau kita lihat dalam kitab Yesaya psl 13 s/d psl 15 ada empat bangsa yang sangat ditegor oleh Tuhan, mulai dari Babel, Asyur, Filistea atau Filistin dan yang terakhir Moab. Keempat bangsa ini begitu ditegor oleh Tuhan dan yang akan mengalami kehancuran yang sangat dahsyat. Dalam kitab Yesaya ini sasaran kemarahan Tuhan itu akan diarahkan oleh Tuhan kepada keempat bangsa ini. Babel adalah berbicara dosa pemberontakan, orang-orang yang memberontak atau yang tidak memiliki pendundukan kepada Tuhan atau yang tidak mau tergembala dengan baik akan mengalami kehancuran. Asyur berbicara kesombongan dan yang membangun Asyur ini adalah keturunan Ham yaitu keturunan yang terkutuk dan beribukotakan Niniwe. Yang dimaksud orang sombong adalah orang-orang yang tidak mau dipimpin oleh Tuhan, orang-orang yang tidak punya belas kasihan, dan yang memiliki sikap yang sangat keras.Maka kalau kita lihat kembali cerita tentang Nuh yang diutus Tuhan untuk memperingatkan dan menyelamatkan orang-orang Niniwe, Yunus tidak mau maka ia lari ke Tarsus. Sebab Yunus tahu orang Asyur atau orang Niniwe ini adalah orang-orang yang sering memperlakukan orang Israel tidak baik, dan yang sering menghukum orang Israel dengan begitu sadisnya. Maka Yunus tidak suka dan tidak setuju kalau orang-orang Niniwe ini diselamatkan oleh Tuhan. Tetapi Tuhan Allah tidak berhenti sampai di situ sebab dengan seijin Tuhan Yunus harus dilemparkan ke dalam laut lalu dimakan oleh ikan yang besar. Pada mulanya Yunus tidak mengerti arti kasih Tuhan yang sanggup menerima dan memberi pengampunan kepada orang yang paling jahat sekalipun. Maka setelah orang-orang Niniwe mendengar peringatan dari Tuhan, rajanya, rakyatnya dan termasuk semua binatang merendah-kan diri lalu Tuhan menyesal lalu tidak jadi menghukum Niniwe.
Saudara-saudara, Iblis paling suka membuat manusia menderita, baik dalam hal ekonomi maupun dalam hal penyakit. Tetapi Tuhan bertanggung jawab terhadap gereja-Nya asal tetap percaya dan beriman kepada Tuhan maka segala penyakit apapun bentuknya bisa disembuhkan. Hal ini dilakukan oleh Tuhan untuk menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada umat-Nya yang sanggup memulihkan segala sesuatu. Karena itu jangan pernah terintimidasi oleh penyakitmu atau oleh penderitaan yang sedang engkau alami. Kalau Tuhan dipihak kita, Ia sanggup melakukan perkara yang besar dan memulihkan segala sesuatu. Dan kalaupun ada yang mati dalam Tuhan, mereka juga berbahagia sebab akan disebut sebagai sahabat Allah. Tetapi tentunya yang menjadi puncak kebahagiaan adalah apabila kita semua dibentuk dan dipersiapkan menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. Inilah gereja Tuhan yang tidak mengalami kematian tetapi yang diangkat hidup-hidup menyambut kedatangan Tuhan Yesus di atas awan-awan sebagai Raja di atas segala raja.
Karena itu Wahyu 21 : 6 - 7 firman Tuhan mengatakan bahwa setiap orang haus atau yang mengasihi Tuhan Yesus akan diberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.Dan tentunya supaya bisa memperoleh air kehidupan ini dengan cuma-cuma ada syarat yang harus kita penuhi, yaitu kita harus menjadi pemenangan. Sebab barangsiapa menang, ia akan memperoleh  air kehidupan ini dan Tuhan akan mengakui kita sebagai anak-Nya. Karena itu supaya kita bisa berkemenangan kita harus berjalan dalam pimpinan Tuhan, jangan coba-coba keluar dari rencana Tuhan, jangan coba-coba menyimpang dari jalan Tuhan. Maka tidak tanggung-tanggung Tuhan akan memberikan perhatian-Nya untuk menguatkan dan membela kita. 

Dalam 2 Tesalonika 1 : 1 - 5 rasul Paulus begitu memuji jemaat di Tesalonika : karena imannya makib bertambah dan kasihnya seorang akan yang lain makin kuat di antara mereka. Rasul Paulus juga sangat berkegah karena ketabahan dan iman mereka sekalipun sedang dalam penganiayaan dan penindasan yang begitu berat. Kemudian dalam 2 Tesalonika 2 : 1 - 5 inti dari keinginan rasul Paulus terhadap jemaat di Tesalonika adalah supaya mereka siap sedia dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia. Dan sebenarnya kalau ingat khotbah-khotbah hamba-hamba Tuhan zaman dahulu selalu memusat-kan kepada kedatangan Tuhan Yesus dan tentang akhir zaman. Sekarang ini saja banyak perubahan sebab khotbah tentang kedatangan Tuhan sudah mulai kendor dan tidak populer lagi. Sebab mereka menganggap sepertinya Tuhan sudah lalai dan lupa akan kedatangan-Nya.

Maka dalam 2 Petrus 3 : 9 sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian tetapi Tuhan tidak lalai sebab Ia akan menepati janji-Nya. Sebab yang menganggap Tuhan lalai menepati janji tentang kedatangan-Nya adalah mereka yang tidak mengerti firman Tuhan. Yang sengaja tidak mau tahu akhirnya akan menjadi pengejek-pengejek dengan ejekannya sebab mereka lebih menuruti hawa nafsunya. Jadi mereka terjebak dengan keadaan manusia akhir zaman yang cenderung tidak memperhatikan firman Tuhan. Sehingga mereka tidak mengerti kehendak Tuhan dan tidak mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Tetapi kalau kita berjalan dalam pimpinan Tuhan dan tergembala dalam ibadah yang benar, maka Ia akan memelihara hidup kita. Bahkan Tuhan akan mempersiapkan kita dan menjadikan kita sebagai umat kepunyaan-Nya sendiri.



Minggu, 19 Maret 2017

“BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN”


Saudara-saudara, seperti yang sudah kita ketahui bahwa akhir zaman merupakan penamatan dari segala ciptaan atau pekerjaan Allah. Kejadian 2 : 1 - 2 firman Tuhan menjelaskan Enam hari lamanya Allah menyelesaikan peciptaan langit dan bumi dan segala isinya, lalu pada hari yang ketujuh berhentilah Allah dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Jadi dari hari pertama Allah mulai bekerja menciptakan langit dan bumi lalu mengakhirinya pada hari yang keenam kemudian pada hari yang ketujuh Allah sudah beristirahat. Dan akhir zaman merupakan penamatan dari segala pekerjaan Allah atas semua pekerjaan-Nya.
Yesaya 62 : 1 telah dinubuatkan firman Tuhan tentang pekerjaan atau target Tuhan atas gereja-Nya. Bahwa Tuhan tidak dapat berdiam diri oleh karena Sion dan tidak akan tinggal tenang oleh karena Yerusalem. Sion & Yerusalem ini menunjuk kepada gereja Tuhan yang sedang dibentuk dan dipersiapkan oleh Tuhan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Karena Sion dan Yerusalem ini begitu berharga di mata Tuhan, maka Tuhan tidak dapat berdiam diri. Maka tentang Sion dan Yerusalem ini Tuhan punya target:
- supaya kebenarannya bersinar seperti cahaya
- supaya keselamatannya menyala seperti suluh
Dan nubuat firman Tuhan ini akan digenapkan dalam kitab Wahyu psl 12 gereja tampil dalam kesempurnaannya yang digambarkan sebagai “perempuan” tampil bercahaya karena berselubung-kan matahari, berpijakkan bulan dengan mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.Inilah penampilan gereja Tuhan yang telah dikudus kan dan disempurnakan, yang berhasil dibentuk dan dijadikan sebagai mempelai perempuan Kristus untuk dibawa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba.

Namun kalau kita lihat dalam Kejadian psl 6 Tuhan Allah pernah menyesal bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan segala perbuatan manusia itu memilukan hati-Nya. Semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi karena ada roh pemberontakan, yaitu benih yang ditanamkan oleh Iblis. Inilah yang membuat maka Allah menghukum bumi dan manusia dengan mendatangkan air bah. Dan dosa pemberontakan ini tidak akan pernah berhenti sampai Tuhan mengakhiri atau menamatkan segala pekerjaan-Nya di bumi ini. Mulai dari Hawa, Kain, keturunan Ham yang memunculkan Nimrod dan Filistea yang membangun Asyur/Niniwe. Roh pemberontakan ini berkembang begitu pesat sampai kepada akhir zaman ini. Tujuannya untuk menguji iman orang-orang percaya bahkan untuk menggagalkan supaya mereka jangan masuk ke dalam kerajaan sorga.
Sama seperti ketika Yesus membuat perumpamaan tentang lalang diantara gandum, sebenarnya benih yang baik yang ditaburkan. Tetapi ketika malam tiba musuh juga datang dan menaburkan benih lalang, maka gandum dan lalang ini sama-sama tumbuh di ladang yang sama. Dalam pertumbuhan selanjutnya memang benih lalang itulah yang lebih menonjol dari benih gandum tersebut.Dan memang Tuhan membiarkan benih lalang itu tumbuh di ladang gandum tersebut sampai tiba musim menuai. Gandum akan dibawa dan disimpan di dalam lumbung tetapi lalang itu akan diikat dan dikumpulkan untuk dibakar di dalam api. Wa

Benih gandum itu adalah anak-anak kerajaan atau orang-orang percaya yang sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan. Sedangkan benih lalang itu ialah anak-anak Iblis atau orang-orang fasik yang tidak sungguh-sungguh percaya dan mengasihi Tuhan. Dan waktu menuai itu adalah akhir zaman, yaitu ketika Tuhan Yesus datang kali yang kedua. Maka orang-orang percaya yang sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan itu akan dikuduskan dan dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga untuk menikmati hidup kekal bersama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya. Sama seperti gandum yang dikumpulkan dan dibawa masuk ke dalam lumbung, demikian juga orang-orang percaya yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan itu akan dikuduskan dan dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
Sedangkan orang-orang fasik, yang tidak sungguh-sunggh percaya kepada Tuhan dan yang tidak mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan, akan dimasukkan ke dalam api neraka untuk dibakar selama-lamanya. Sama seperti lalang yang diikat dan dikumpulkan untuk dibakar di dalam api, demikian juga orang-orang fasik pada akhir zaman ini akan dikumpulkan untuk dibakar di dalam api neraka.

Sebernarnya berbicara tentang benih lalang ini adalah berbicara tentang benih Iblis yang ditanamkan Iblis di dalam hati manusia, yaitu benih kesombongan dan roh pemberontakan. Maka untuk mengalahkan kesombongan danroh pemberonta-kan ini, Wahyu 18 : 1 diperlukan malaikat yang turun dari sorga, yang mempunyai kekuasaan yang besar. Inilah penampilan Yesus Kristus yang adalah Raja di atas segala raja dalam kekuatan dan kuasa-Nya yang besar yang akan menghukum dan menjatuhkan Babel. Dan kalau Babel ini sudah dijatuhkan, sejak saat itulah dosa kesombongan dan roh pemberonta-kan ini dikalahkan supaya nyata bahwa hanya Yesus Krisus saja yang dapat mengalahkan Iblis. Malaikat yang turun dari sorga itulah satu-satunya yang mempunyai kekuasaan yang besar.Wahyu 18 : 8 Tuhan Allah yang menghakimi Babel adalah kuat, Ia yang akan mendatangkan malapetaka kepada Babel dalam satu hari, dengan penyakit sampar dan perkabungan dan kelaparan. Babel itu akan dihukum dan akan dibakar dengan api.
Namun sebelum Tuhan Allah mengakhiri dunia ini, Ia masih memberi kesempatan khususnya kepada gereja Tuhan supaya benar-benar dipersiapkan. Seperti yang telah dilakukan Tuhan kepada jemaat di Sardis sekalipun jemaat ini mempunyai persoalan yang begitu besar namun Tuhan masih memberi kesempatan supaya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Wahyu 3 : 1 - 6 tiga bentuk jemaat di Sardir: ada yang sudah mati, ada yang sudah hampir mati dan juga masih ada yang tidak mencemarkan dirinya. Maka Tuhan datang dan menampilkan diri-Nya yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu. Bahwa Tuhanlah yang berkuasa dan bahwa ketujuh jemaat itu ada ditangan Tuhan. Maka sekalipun jemaat di Sardis ini ada yang sudah mati, kalau masih membuka telinga untuk mendengarkan firman Tuhan akan dihidupkan oleh Tuhan. Sebab Tuhan itu sanggup dan berkuasa membangitkan orang-orang yang sakalipun sudah mati.
Karena itu dalam Matius 11 : 29 ada cara Tuhan untuk memulihkan gereja-Nya dan memberi kemenangan, yaitu datang kepada Tuhan dan belajarlah kepada-Nya yang lemah lembut dan rencah hati. 

Dengan kelemahlembutan: kita akan dimampukan dan diberi kekuatan mengalah-kan segala bentuk hinaan, cercaan atau penganiayaan karena nama Tuhan. Dengan kelemahlembutan ini kuasa Tuhan akan turun ke atas kita untuk memberi kekuatan sebab didalamnya nyata kuasa Tuhan bekerja. Sedangkan dengan kerendahan hati, kita akan dimapukan supaya tetap bertahan dalam penderitaan, dimampukan supaya dapat menanggung segala perkara. Dengan belajar kepada Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, maka kekuatan dan kuasa-Nya akan diberikan-Nya kepada kita.
Jadi sebelum Tuhan menamatkan atau mengakhiri dunia ini, Tuhan masih bekerja untuk membentuk dan mempersiapkan kita semua. Maka kita harus belajar kepada Yesus supaya kita memiki sifat-sifat Kristus yang lemah lembut dan rendah hati. Dengan belajar kepada Yesus maka kita akan dimampukan supaya tetap berjalan dalam pimpinan Tuhan.



Minggu, 26 Maret 2017


“BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN”

Kita patut bersyukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah melepaskan kita dari dosa dan maut dan yang telah menjadikan kita sebagai umat gembalaan-Nya. Sebab dengan menjadi umat Tuhan, kita sedang dibentuk dan dipersiapkan untuk menjadi warga kerajaan Allah. Dan kalau kita dijadikan sebagai umat gembalaan-Nya maka Yesus sebagai gembala yang baik akan menuntun dan membawa kita menikmati hidup yang kekal. 
Mengapa kita harus digembalakan?
Sebab ada gembala-gembala lain yang juga ingin mengambil dan menggembakan, yaitu gembala upahan dan juga gembala maut. Firman Tuhan dalam Mazmur 49 : 15 mengatakan: “Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.” Jadi firman Tuhan dengan jelas telah menyatakan kepada kita bahwa ada orang-orang yang mau digembalakan oleh maut. Mazmur 49 : 14 orang-orang yang digembalakan oleh maut ialah:
- yang percaya kepada dirinya sendiri
- yang gemar kepada perkataannya sendiri.

Maka mereka diumpamakan seperti domba yang meluncur ke dalam dunia orang mati dan turun langsung ke kubur. Sekalipun mereka masih disebut sebagai domba, tetapi karena yang menggembalakan mereka adalah maut arah perjalanan mereka adalah menuju ke maut. Dan yang menjadi tempat kediaman mereka pun adalah dunia orang mati bukanlah kerajaan sorga. 
Karena itu kalau kita tidak berada dalam ibadah dan penggembalaan yang benar maka sebenarnya perjalanan hidup kita bukanlah menuju kerajaan sorga, justru sebaliknya sedang menuju maut. Itu sebabnya dalam pemberitaan firman Tuhan yang telah kita dengar dan terima selama ini selalu menghimbau supaya kita menjadi umat gembalaan-Nya. Dan supaya kita bisa disebut umat gembalaan-Nya, terlebih dahulu kita harus dilepaskan dan dibebaskan dari dosa dan maut. Tidak seorang pun yang bisa melepaskan dirinya dari dosa dan maut atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya. Kecuali Tuhan sendiri yang telah datang ke dalam dunia ini sebagai manusia untuk menyelematkan kita dari maut.

Mazmur 49 : 16 dengan begitu jelas firman Tuhan mengatakan bahwa Allah yang akan membebaskan nyawa kita dari cengeraman dunia orang mati, sebab Ia yang menarik kita dari jurang maut. Jadi satu-satunya pribadi yang dapat menaklukkan maut adadalah Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia sebagai manusia. Yesus Kristus yang telah mati  dan bangkit pada hari yang ketiga, yang telah naik ke sorga dan yang akan datang kembali, Dialah yang sanggup membebaskan kita dari dunia orang mati. Dikatakan demikian karena pada zaman akhir akan ada yang mengaku sebagai yesus atau sebagai mesias, padahal mereka tidak pernah melalui proses mati dan bangkit. Yesus atau Mesias yang benar adalah Dia yang telah mati dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
Maka dalam 1 Korintus 15 : 26 - 28 firman Tuhan dengan jelas mengatakan tentang apa yang dikerjakan Yesus ketika Ia menyerahkan diri-Nya mati di kayu salib: untuk mengalahkan maut. Maka dengan jelas dan terang firman Tuhan mengatakan: “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.” Dan karena Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk mengalahkan maut, maka segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah kaki-Nya. Dan bahwa Yesus sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu dibawah kaki-Nya maka Ia mau memberikan kemenangan itu kepada setiap orang yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Kristus. Sehingga Allah menjadi semua dan di dalam semua dan dengan bangga kita bisa mengatakan bahwa kita dalah sudah diterima dijadikan sebagai umat Tuhan.

Dan kalau Yesus Kristus telah menaklukkan maut di bawah kaki-Nya tentu ada tujuannya supaya Ia juga akan memberikan kemenangan itu kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Khususnya kepada setiap orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh mengenal Kristus, yang mau taat dan setia beribadah dan digembalakan, dan yang tetap setia mengikuti gerak Tuhan. Dalam Hosea 4 : 1 firman Tuhan telah menyatakan kepada kita bahwa ada tiga hal yang paling dibenci oleh Tuhan dari orang Israel karena:
- tidak ada kesetiaan
- tidak ada kasih akan Allah
- tidak ada pengenalan akan Allah 
Kalau seseorang dikatakan percaya tetapi tidak ada kesetiaan, di dalam hatinya tidak ada kasih dan tidak ada pengenalan akan Allah, maka sebenarnya mereka sedang berperkara dengan Allah. Sama seperti keadaan orang Israel pada zaman Hosea ini Tuhan sedang mempunyai perkara dengan penduduk negeri mereka. Sebab kalau tidak ada kasih, kalau tidak ada kesetiaan dan pengenalan akan Allah, maka yang ada pada mereka hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah. Mereka cenderung melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah dari pada melakukan yang baik. Inilah yang membuat sehingga Allah sangat menentang mereka dan membuat mereka berkabung dan merana.

Tetapi kalau kita mau berjalan dalam pimpinan Tuhan, kalau kita mau setia dan berusaha mengenal Allah, maka Ia akan memberikan kemenangan itu kepada kita. 1 Korintus 15 : 51 - 52 kemenangan itu akan diberikan oleh Tuhan khusus kepada gereja di akhir zaman, tentunya gereja yang setia digembalakan dalam ibadah yang benar. Yaitu orang-orang yang tidak mati pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Inilah yang disebut sidang mempelai perempuan Kristus yang telah dikuduskan dan disempurnakan sehingga menjadi sama seperti Kristus. Bukan karena Tuhan tidak menghargai orang-orang yang telah mati dalam kebenaran atau yang mati dalam Tuhan, sebab mereka pun akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan beroleh hidup yang kekal. Hanya perhatian Tuhan akan tercurah khusus kepada gereja Tuhan di akhir zaman, yaitu mereka yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh mengenal pribadi Tuhan. Sebab dengan beribadah dan digembalakan dengan benar, kita akan dibuat Tuhan memiliki pengenalan akan Tuhan, memiliki tanda kesetiaan dan kasih akan Tuhan.

Maka kepada gereja Tuhan di akhir zaman ini, firman Tuhan menyatakan suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Inilah gereja Tuhan diakhir zaman yang telah difasilitasi oleh Tuhan supaya menjadi sidang mempelai perempuan-Nya. Dikatakan difasilitasi karena Tuhan sendiri yang sepenuhnya bekerja menyucikan hidup kita lewat kuasa firman dan Roh Kudus-Nya. Inilah gereja Tuhan yang tidak mengalami kematian, tetapi yang diubahkan dalam sekejap mata supaya menjadi sama seperti Kristus. Firman Tuhan dalam Zakharia 8 : 3 Tuhan sendiri telah berkata bahwa Ia akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem, sehingga Yerusalem akan disebut sebagai kota setia.
Sion dan Yerusalem ini adalah menunjuk kepada gereja Tuhan yang hidupnya telah diterangi oleh firman pengajaran. Sehingga Tuhan akan menjadikan kita bagaikan Yerusalem sebagai tempat kediaman-Nya. Dan berkat Tuhan khusus kepada Sion: akan ada lanjut usia, akan ada kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan, masing-masing memegang tongkat karena telah lanjut usianya. Inilah juga yang akan diberikan Tuhan kepada kita sebagai umat-Nya.



Minggu, 02 April 2017

“BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN”

Saudara-saudara, sekarang kita sedang berada di akhir dari akhir zaman di mana Tuhan akan mengakhiri dunia. Sejak hari pertama sampai ke hari yang keenam Tuhan Allah bekerja untuk menciptakan alam semesta dengan segala isinya tetapi pada hari yang ketujuh Allah mengakhiri segala pekerjaan-Nya. Demikian juga setelah Allah sekian lama bekerja sampai kepada akhir zaman ini, Ia akan mengakhiri segala pekerjaan-Nya. Dan Allah akan segera menamatkan duni ini, Yesus akan segera datang menjemput gereja-Nya yang dikuduskan dan disempurnakan dan akan dijadikan sebagai sidang mempelai perempuan-Nya. 

Pada akhir zaman inilah yang menjadi detik-detik terakhir penamatan dunia ini sebab hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sudah semakin dekat dan dunia ini akan berakhir. Dan pada zaman akhir menjelang kedatangan Tuhan Yesus, dunia akan diperhadapkan kepada masa-masa yang sukar, penuh dengan kesusahan, kasih semakin dingin, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak ada kata mundur dalam mengikut Tuhan dan tidak ada alasan meragukan pertolongan Tuhan. Sebab kalau kita lihat dalam Ibrani 4 : 6 firman Tuhan mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang tidak akan masuk ke tempat perhentian yang disediakan Tuhan: karena ketidaktaatan. Dikatakan tidak taat karena terpengaruh oleh situasi dan keadaan, mungkin karena pergaulan yang buruk, mungkin karena penderitaan, mungkin karena penyakit atau mungkin karena tekanan ekonomi yang begitu berat.
1 Korintus 15 : 5 setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia menampakkan diri-Nya kepada rasul-sasul termasuk kepada kelima ratus saudara sekaligus. Tetapi kalau kita lihat pada hari Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus dicurahkan diloteng Yerusalem hanya seratus dua puluh orang saja yang tekun berdoa sambil menantikan pencurahan Roh Kudus. Jadi dari lima ratus orang yang menyaksikan Yesus telah bangkit sangat sedikit saja yang bertahan sampai ketika janji Allah digenapi di loteng Yerusalem. Penyebabnya tentu karena kebanyakan dari antara mereka tidak taat. Karena itu supaya kita bisa berhasil mencapai sasaran yang telah ditentukan Tuhan, kita harus memiliki cara hidup yang benar dalam Kristus dan mati terhadap diri sendiri.
Perkembangan dosa itu begitu pesat bagaikan roket yang tidak dapat ditahan dengan kekuatan manusia, baik itu lewat pergaulan, lewat kejahatan atau kenajisan, bahkan lewat kecanggihan teknologi. Sehingga dengan mudah orang bisa mengakses hal-hal yang negatif yang sebenarnya sangat merusak kepada dirinya sendiri. Tetapi kebanyakan orang tidak peduli dengan dirinya sendiri, tidak peduli dengan situasi keadaan disekitarnya yang bisa merusak dirinya, bahkan kebanyakan orang pada zaman akhir ini tidak peduli lagi dengan keselamatannya. Karena ketidakpedulian itulah maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan inilah yang mengakibatkan sehingga ia tidak mau hidup dalam pimpinan Tuhan.
Tetapi di sinilah kita mengetahui bahwa Allah itu sangat mengasihi manusia yang telah diciptakan-Nya itu. Sebab sekalipun manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, tetapi Allah tidak berhenti bekerja. Allah sendiri yang memfasilitasi supaya manusia itu bisa dipulihkan kembali dan mengerti akan keselamatan-nya. Allah yang menyediakan diri-Nya sebagai jalan pendamaian supaya manusia yang telah berdosa itu bisa dipersekutukan dengan Allah. Kalau kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh supaya memiliki cara hidup yang benar dalam Kristus, maka Tuhan sendiri yang akan memfasilitasi supaya kita benar-benar bisa hidup dalam kebenaran. 

Roma 6 : 1 - 6 firman Tuhan menjelaskan bahwa kita tidak boleh tetap bertekun dalam dosa sekalipun kita sebenarnya telah mati bagi dosa. Ada cara yang disediakan Tuhan supaya kita bisa hidup bagi Kristus: kita harus memberi dibabtis dalam Kristus, yaitu dibabtis dalam kematian-Nya. Sebab ketika kita memberi diri dibabtis dalam babtisan kematian berarti kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus oleh babtisan dalam kematian. Sebab kalau kita sudah dibabtis dalam babtisan kematian, maka kita akan menjadi sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa. Tujuannya: supaya kita bisa hidup dalam hidup yang baru, yaitu hidup yang telah mengalami tanda pembaha-ruan dari orang berdosa menjadi orang yang telah diselamatkan.

Babtisan itu merupakan sarana atau fasilitas yang telah disediakan Allah supaya kita diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal di dalam kerajaan sorga. Markus 16 : 16 Yesus sendiri yang berkata: “Siapa yang percaya dan dibabtis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Jadi jelas Tuhan sendiri yang telah memfasilitasi kita supaya bisa menjadi ciptaan atau menjadi manusia baru, yaitu dengan memberi diri dibabtis. Jadi babtisan itu sangat berguna bagi kita sebab merupakan syarat atau ketentuan yang telah diberikan Tuhan untuk kita kerjakan. Jadi kalau ada orang tidak mau memberi diri dibabtis dalam babtisan kematian, berarti ia sedang menolak rencana Tuhan dan ia tidak akan beroleh keselamatan. Justru ia akan dihukum dalam kematian yang kekal di dalam api neraka.
Mengapa kita perlu diciptakan menjadi manusia baru?
Sebab dalam Kolose 3 : 5 - 9 firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan mendatangkan murka atas orang-orang durhaka. Dikatakan sebagai orang-orang durhaka kalau ia tidak mematikan segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan yang disejajarkan dengan penyembahan berhala. Dan setiap orang yang belum mengalami tanda keubahan hidup, maka ia tidak mungkin mengasihi Allah. 
Tetapi kalau kita sudah memiliki cara hidup yang benar dalam Kristus, Tuhan yang telah memulai yang baik dalam hidup kita akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus. Jemaat di Filipi bisa bertumbuh dalam iman, tetap bersekutu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama karena Allah sendiri yang memulai pekerjaan yang baik di antara mereka. 
Filipi 2 : 9 - 11 kalau sudah hidup dalam Kristus maka:
- kasih semakin melimpah dalam pengetahuan yang
 benar  dan dalam segala macam pengetahuan
- dapat memilih apa yang baik, supaya hidup suci
 dan tak bercacat menjelang hari Kristus
- penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan
 oleh Kristus Yesus untuk memuliakan Allah 

Kemudian dalam 1 Petrus 4 : 14 - 16 kalau Allah sudah memulai pekerjaan yang baik di antara kita, sekalipun kita harus menderita sebagai orang Kristen tidak perlu takut dan tidak perlu malu. Sebab sekalipun kita harus menderita karena kebenaran itu lebih baik dari pada menderita karena dosa. Sebab kalau menderita karena kebenaran, maka kita akan menerima hidup kekal bersama dengan Kristus. Sebagaimana telah dikatakan dalam Roma 1 : 16 - 17 berkat utama oleh pemberitaan Injil di dalamnya ada jaminan keselamatan. Injil itu adalah kekuatan Allah yang mampu menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Yesus. Di Filipi ada tiga (3) orang yang diselamatkan oleh karena pemberitaan Injil: Lidia seorang yang sangat kaya, seorang perempuan yang dimasuk roh tenung kemudian kepala penjara di Filipi. Mereka ini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus oleh pemberitaan Injil yang disampaikan oleh rasul Paulus. Dan karena ketiga orang ini maka pemberitaan Injil kepada jemaat di Filipi bagitu cepat berkembang sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Yesus dan pengenalan mereka pun terus bertumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan.



Minggu, 09 April 2017

“MENEMBUS SASARAN TUHAN”

Saudara-saudara, inti rencana Tuhan bagi gereja-Nya khususnya gereja di akhir zaman adalah untuk menjadikannya sebagai “tubuh Kristus” yang dikuduskan dan disempurnakan supaya layak menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Maka kalau kita lihat firman Tuhan dalam
 Mazmur 8 : 5 - 6 ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Ia membua manusia itu hampir sama seperti Allah. Dikatakan “hampir sama” berarti belum sama betul seperti Allah, masih membutuhkan proses supaya benar-benar sama seperti Allah. Sekalipun telah memahkotai manusia itu dengan kemuliaan dan hormat, tetapi manusia itu masih hampir sama seperti Allah. Dan karena manusia itu masih hampir sama seperti Allah maka manusia itu pun masih bisa jatuh ke dalam dosa, masih mudah terpengaruh dengan situasi dan keadaan. 

Dan kita sudah mengetahui bahwa ketika Allah menempatkan Adam dan istrinya di taman Eden, mereka belum bersetubuh sehingga belum memiliki keturunan sebelum mereka jatuh ke dalam dosa. Sebenarnya selama manusia hidup menurut firman Tuhan dan melakukan segala perintah Tuhan, Iblis dengan segala serangannya atau tipu dayanya tidak akan mempan. Tetapi karena manusia itu tidak menurut dan tidak melakukan perintah Allah, maka dengan mudah Iblis memakai ular untuk memperdaya sehingga perempuan itu tidak taat kepada perintah Allah. Dan setelah manusia itu jatuh ke dalam dosa sejak saat itu manusia kehilangan kemuliaan Allah, kehilangan gambar dan rupa Allah. 

Jadi sebenarnya ketika Allah menciptakan manusia masih hampir sama seperti Allah, Allah telah membuat manusia itu mulia, terhormat dan diberi kuasa. Sebab kalau kita lihat dalam 
Mazmur 8 : 7 - 9 firman Tuhan mengatakan bahwa ketika Allah menciptakan manusia, Ia membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Nya. Bukti Allah memberi kuasa kepada manusia, segala-galanya telah diletakkan Tuhan di bawah kakinya. Berkuasa atas kambing domba dan lembu sapi, juga atas binatang-binatang di padang, atas burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut dan apa yang melintasi arus lautan. Tetapi dosa lah yang membuat sehingga manusia bukan saja kehilangan kemuliaan Allah, tetapi juga telah kehilangan kuasa yang dari Allah. Sebab perempuan yang diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam, tidak menggunakan kuasa yang dari Allah untuk mengusir ular. Justru perempuan itu bercakap-cakap dengan ular itu sehingga tipu daya Iblis pun masuk dan membuat perempuan itu mengambil dan memakan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman itu. Padahal tentang buah pohon yang di tengah-tengah taman itu, Allah sudah memberi perintah supaya sekali-kali jangan mengambil dan memakannya. 

Karena itu kita harus menyadari bahwa dosa merupakan penghalang yang harus diselesaikan supaya bisa terus berjalan menuju hidup kekal. Dan dosa itu bisa diselesaikan hanya apabila kita mendapat kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus.
Roma 3 : 23; 6 : 23 firman Tuhan telah menyatakan bahwa semua orang telah berdosa dan bahwa upah dosa itu ialah maut. Namun demikian Tuhan masih memberi solusi supaya manusia yang telah berdosa itu bisa keluar dari maut. Dan Tuhan Allah terus bekerja memulihkan dan memperdamaikan manusia yang telah berdosa itu dengan Allah lewat pengorbanan Kristus Yesus di kayu salib. 1 Yohanes 1 : 8 maka kalau ada orang yang berani mengaku tidak berdosa sebenarnya ia sedang menipu dirinya sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam dirinya. 
Kalau kita pelajari sesungguhnya definisi dosa adalah pelanggaran akan perintah Allah. Bahkan lebih lagi kalau kita pelajari dari bahasa Ibrani definisi dosa sama dengan melewati batas yang telah ditentukan oleh Tuhan. Ketika seseorang melewati batas-batas yang telah ditentukan oleh Tuhan sebenarnya ia sudah berdosa terhadap Tuhan. Misalnya kalau ada yang melewati lampu merah yang sedang menyala, seharusnya ia berhenti menunggu aba-aba selanjutnya tetapi ketika ia menerobos maka ia sudah melanggar peraturan lalu lintas. Berarti ia sudah melewati batas yang telah ditentukan dan ia telah bersalah terhadap undang-undang lalu lintas. Kemudian definisi dosa sama dengan penyangkalan terhadap hak ilahi dan kegagalan untuk mencapai tujuan atau standar yang telah ditentukan oleh Tuhan. Dan dari bahasa Yunani dosa itu disebut harmatia yang artinya tidak berhasil mencapai sasaran atau tujuan yang telah diberikan oleh Tuhan.

Jadi kalau kita pelajari definisi dosa yang telah disebut di atas dapat kita ketahui bahwa dosa itu merupakan penghalang bagi seseorang untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan oleh Tuhan. Dan kalau tidak diselesaikan dosanya sudah pasti ia tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Karena itu firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1 : 9 hal yang harus kita lakukan supaya dosa kita diampuni oleh Tuhan: mengaku. Sebab kalau kita mengaku, dikatakan Tuhan adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa dan akan menyucikan kita dari segala kejahatan. Asal kita mau mengaku dengan jujur kepada Allah sebesar apapun kejahatan atau dosa kita, Ia sanggup memberi pengampunan supaya Ia bisa membawa kita kembali kepada rencana dan tujuan Allah yang semula.
Mazmur 139 : 13 - 15 firman Tuhan mengatakan bahwa kejadian atau kelahiran kita sebagai manusia sungguh dahsyat dan ajaib dan hal ini harus benar-benar kita sadari. Sebab Tuhanlah yang telah membentuk buah pinggang, yang menenun kita ketika masih dalam kandungan ibu. Bahkan ketika kita dijadikan di tempat yang tersembunyi Tuhan melihat selagi kita masih bakal anak. Semuanya hari-hari ketika kita dibentuk dan sebelum ada satupun dari padanya, semuanya tertulis dalam kitab Tuhan Allah. Jadi Tuhan sendiri yang bekerja membentuk dan menjadikan kita supaya berhasil menjadi umat yang layak dan berkenan baginya. Tuhan Allah mau menciptakan kita dan mengembalikan kepada rencana-Nya yang semula, Tuhan yang membuat kita mulia, terhormat dan berkuasa.

Karena itu kalau kita mempelajari tentang kitab Filipi inti kehendak dan tujuan Tuhan di dalamnya adalah supaya semua jemaat-jemaat yang telah menerima berita Injil tentang keselamatan itu berhasil menembus atau mencapai sasaran yang telah ditentukan Tuhan. Dan sasaran Tuhan itu ialah supaya kasih kita makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Sehingga dengan demikian kita dapat memilih apa yang baik, supaya kita suci dan tak bercacat menjelan hari Kristus yang sudah semakin dekat. Selanjutnya Tuhan Allah menghendaki supaya kita penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. Filipi 1 : 6 dan supaya semua ini bisa kita alami Tuhan sendiri yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kita dan akan meneruskannya sampai pada akhirnya yaitu pada hari kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

Itu sebabnya selama kita hidup menurut firman Tuhan kita akan dibuat Tuhan menjadi mulia, bahkan terhormat dan diberi kuasa. Sebab sebelum Tuhan Yesus datang kali yang kedua ada tiga binatang yang akan muncul ke bumi dan ketiga binatang ini merupa-kan pekerjaan Iblis yang ingin menguasai dunia. Ada yang binatang yang keluar dari langit, ada yang keluar dari dalam laut dan juga ada yang keluar dari dalam bumi. Ketiga binatang ini akan muncul untuk menguasai dunia dan orang-orang berdosa. Tetapi gereja Tuhan yang terus berusaha dengan sungguh-sungguh akan berhasil mencapai sasaran Tuhan.

Minggu, 16 April 2017

“MENEMBUS SASARAN”

Saudara-saudara, segala rencana dan pekerjaan Tuhan akan segera di tamatkan sebab kedatangan-Nya yang kedua kali sudah semakin dekat, bagaikan di ambang pintu. Maka hal yang harus terus kita kerjakan dan lakukan adalah hidup kita harus diisi dengan firman dan dengan kasih Tuhan. Sama seperti ketika Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya Allah menciptakan dan menyelesaikan segala pekerjaan-Nya mulai dari hari pertama sampai kepada hari yang keenam selalu dengan berfirman. Jadi ketika Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi, Ia mengisinya dengan firman-Nya. Sehingga dapat kita ketahui bahwa dunia ini diisi dan diciptakan Allah dengan berfirman dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang gagal.
Sekalipun Iblis mencoba mengacaubalaukan bumi ketika masih kosong dan ketika gelap gulita menguasai samudera raya, tetapi Roh Allah melayang-layang dan melihat apa yang perlu untuk mengisi ciptaan Allah tersebut. Maka Allah berfirman dan menjadikan terang sebagai hari pertama untuk mengatasi dan mengalahkan kegelapan. Terang yang dimaksud bukanlah terang matahari, bukan terang bulan atau bintang-bintang, melainkan terang firman Tuhan. Sebab yang paling dibutuhkan manusia untuk mengalahkan kegelapan karena dosa bukanlah terang matahari, bulan atau bintang melainkan terang firman Tuhan. Terang yang dari firman Tuhan inilah yang akan memampu kan kita supaya bisa hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Selama manusia masih berdosa maka kegelapan lah yang menguasainya dan yang membuat hidupnya menjadi kacau balau. Bukan saja kacau balau tetapi yang membuat manusia itu hidup tanpa tujuan atau sasaran yang pasti. Tetapi kalau dosa sudah diselesaikan maka terang Tuhan akan turun dan hidup manusia itu akan diterangi oleh firman Tuhan. Dan kalau terang firman Tuhan sudah menerangi hati kita maka terang Tuhan itu akan membuat hidup kita mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti.
Karena itu dalam Filipi psl 2 ada hal-hal yang perlu kita ketahui bersama supaya kita bisa menembus sasaran Tuhan :
- Filipi 2 : 12 dari diri kita sendiri kita harus punya sikap senantiasa taat  supaya kita bisa mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Mengerjakan keselamatan itu bukan supaya dilihat orang tetapi terlebih ketika tidak ada orang yang melihat pun kita harus tetap taat mengerjakannya. Taat itu sikap hidup, yang artinya mengerjakan keselamatan sampai selesai atau sampai kepada akhirnya Tuhan Yesus datang kali yang kedua. Mengerjakan keselamatan tidak boleh setengah-setengah, jangan tanggung-tanggung, tidak temporer dan tidak diukur ketika suka atau tidak suka, ketika dilihat atau ketika tidak dilihat orang. Ibrani 5 : 8 Yesus Kristus telah memberi contoh atau teladan tentang ketaatan yang sempurna. Walaupun Yesus adalah Anak, tetapi Ia telah belajar taat dari apa yang harus diderita-Nya.
Dan Yesus telah membuktikan ketaatan-Nya itu sejak Ia lahir sampai mati di atas kayu salib, sekalipun harus menderita karena hina an dan cercaan, ketika Ia disiksa atau diludahi, tetapi Yesus tetap taat. Bahkan Yesus taat walaupun Ia harus disalibkan dan mati demi untuk memberi teladan tentang ketaatan kepada kita semua. Jadi dalam mengerjakan keselamatan itu kita harus mengerjakannya dengan taat sampai kepada akhirnya, jangan tanggung-tanggung atau jangan sampai berhenti di tengah jalan. Taat bukan hanya ketika dilihat manusia tetapi terlebih lagi ketika tidak ada orang yang melihat pun kita harus taat mengerjakan keselamatan itu. Yesus Kristus telah mengorbankan yang terbaik, yang ter mahal atau yang paling berharga untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Karena sebagai jemaat maupun sebagai hamba Tuhan, kita harus punya sikap hati yang mau taat kepada firman Tuhan.
- Filipi 2 : 13 kalau dari pihak kita, kita harus taat mengerjakan keselamatan sampai berhasil mencapai sasaran Tuhan. Tetapi dari pihak Tuhan: Ia yang memberi kemauan di dalam hati kita untuk mengerjakan keselamatan itu sesuai dengan kehendak-Nya. Supaya kita bisa mengerjakan keselamatan itu dengan taat, Tuhan sendiri yang memberi kemauan di dalam hati kita untuk melakukan segala kehendak-Nya. Roma 8 : 28 firman Tuhan juga begitu tegas menyatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mau mengasihi-Nya, yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah dari semula.
Dalam perjalanan Tuhan Yesus, Ia melihat ada pohon yang tumbuh di pinggir jalan dan ketika Yesus mengamat-amati untuk melihat kalau-kalau ada buah, Yesus tidak menemukan buah pohon tersebut.  Daun nya memang lebat tetapi tidak ada buah pada pohon itu, lalu Yesus mengutuk pohon itu dan pohon itupun menjadi layu. Demikian juga dalam cerita perumpamaan tentang talenta, setiap orang yang mau mengerjakan talenta dan menghasilkan laba, maka tuannya memuji nya dan mengakuinya sebagai hamba yang baik lalu kepada mereka akan diberi perkara yang lebih besar. Sebaliknya yang tidak mau menjalankan talenta itu akan dihukum dan disamakan dengan hamba yang jahat.
Jadi kalau kita mau mengerjakan keselamatan dengan taat dan gentar, maka Tuhan akan memberi kemauan di dalam hati kita untuk menyelesaikan pekerjaan itu sampai Tuhan Yesus datang kembali. 
- Filipi 2 : 14 - 16 kita harus memiliki sikap yang benar dalam menghadapi ujian-ujian atau pencobaan. Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun menjadi contoh untuk memperingatkan kita tentang sikap dalam menghadapi pencobaan atau ujian. Dalam menghadapi ujian atau pencobaan, jangan bersungut-sungut dan berbantah-bantahan satu dengan yang lain. Sebab per sungutan atau perbantahan itu sangat tidak disukai oleh Tuhan. Bangsa Israel bersungut-sungut dan berbantah dengan Musa, maka mereka dipagut ular tedung sehingga banyak yang mati akibat per sungutan mereka itu. Bilangan 14 : 27 - 28 ketika bangsa Israel bersungut-sungut dan berbantah, mereka disejajarkan oleh Tuhan sebagai umat yang jahat. Dosa per sungutan ini nampaknya sepele sangat dibenci oleh Tuhan dan akibatnya pun sangat fatal. Karena itu dalam Mazmur 144 : 14 - 15 ketika menghadapi ujian atau pencobaan, datanglah kepada Tuhan berdoa dan sampaikan segala per mohonanmu ditandai dengan pengharapan akan pertolongan Tuhan yang segera datang.
- Filipi 2 : 17 - 18 kita harus memiliki persembahan-persembahan yang benar yang sangat menyenangkan hati Tuhan. Rasul Paulus memberi kesaksian tentang hidupnya dan pelayanannya yang begitu menyenangkan hati Tuhan. Sekalipun darahnya harus dicurahkan  pada korban dan ibadah, tetapi rasul Paulus tetap bersukacita dan ia bisa bersukacita dengan jemaat-jemaat di Filipi.
Karena itu supaya kita bisa menembus sasaran Tuhan atau supaya kita bisa mencapai tujuan untuk hidup bersama dengan Kristus di dalam kerajaan sorga, kita harus memiliki sikap-sikap hati yang baik. Seperti yang telah dijelaskan di atas, apabila semua ini ada pada kita maka kita pasti berhasil menembus sasaran Tuhan. Ketika Tuhan Allah akan menamatkan dunia ini atau apabila Ia datang kali yang kedua Tuhan akan mendapati kita dalam keadaan layak dan berkenan. Sehingga kita akan dijadikan sebagai sidang mempelai perempuan-Nya yang dikuduskan dan disempurnakan yang akan dibawa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba menikmati sukacita yang sangat besar.

Minggu, 23 April 2017

“MENEMBUS SASARAN”


Saudara-saudara, perlu kita ketahui bahwa sebelum Adam dan Istrinya jatuh ke dalam dosa mereka tidak disebut orang kudus, sekalipun mereka diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Sebab definisi “kudus” adalah telah dipisahkan dari kegelapan, dari dosa maupun dari cara-cara hidup yang duniawi. Disamping itu definisi kudus adalah telah berhasil melewati ujian atau pencobaan. Maka setelah Adam dan istrinya diciptakan dan ditempat-kan di Taman Eden, Allah juga membuat pohon tentang yang baik dan yang jahat di tengah-tengah taman itu. Dan tentang pohon ini Tuhan Allah memberi perintah kepada manusia itu: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” 
(Kejadian 2 : 16 - 17)

Hal ini dilakukan Allah sebagai ujian apakah manusia itu mau taat atau tidak kepada perintah Allah. Tetapi ternyata manusia itu tidak taat, perempuan itu lebih mendengar perkataan ular dari pada menuruti perintah Allah. Inilah yang membuat maka manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah itu jatuh ke dalam dosa. Maka mereka pun harus kehilangan kemuliaan Allah dan diusir dari taman Eden. Maka definisi dosa yang sesungguhnya adalah pelanggaran akan perintah Allah, di mana manusia telah melewati batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah. Dan karena manusia telah melewati batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah, maka manusia itu harus menanggung akibatnya. Namun demikian Tuhan Allah tidak berhenti bekerja dan rencana Allah tidak mungkin ada yang gagal. Sebab sekalipun manusia itu telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, namun Allah telah menyediakan diri-Nya sendiri sebagai korban untuk menebus manusia dari dosa-dosa mereka. Sebab kalau kita lihat dan pelajari inti firman Tuhan mulai dari kitab Kejadian sampai ke kitab Wahyu, menceritakan tentang kasih Allah yang dinyatakan kepada manusia. 

Di dalam firman Tuhan ini nyata rencana Allah yang begitu besar untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa itu. Sebab sejak dalam kitab perjanjian lama pun Tuhan Allah sudah menggambarkan pengorbanan Yesus Kristus itu lewat penyembelihan binatang. Sebab dalam kitab perjanjian lama hukuman yang paling berat itu sudah disebutkan: hukuman mati dengan digantung pada sebuah tiang (Ulangan 21 : 22 - 23) dan bahwa mayatnya jangan dibiarkan semalam-malaman tetapi harus menguburkannya pada hari itu juga. 

Firman Tuhan ini telah di genapkan dan yang dikutip kembali oleh rasul Paulus dalam Galatia 3 : 13 untuk menjelaskan tentang kegenapan pengorbanan Yesus Kristus yang rela digantung-kan pada kayu salib. Jadi menurut firman Tuhan dalam perjanjian lama hukuman yang tertinggi itu adalah apabila seseorang disalibkan atau digantung pada sebuah tiang. Maka Yesus Kristus telah menggenapkan nya, Ia telah mati di kayu salib dengan jalan menjadi kutuk karena dosa manusia
.
Sebenarnya Yesus mati dan digantungkan di kayu salib bukan kerena dosa atau karena pelanggaran-Nya tetapi karena dosa dan pelanggaran manusia. Tetapi kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menebus manusia dari dosa dan dari kutuk hukum Taurat supaya Ia menanggung kutuk yang seharus-nya ditimpakan kepada kita. Seperti yang telah difirmankan Tuhan: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.”
Artinya adalah bahwa Yesus Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita. Maka kalau kita lihat ketika Yesus tergantung di atas salib, semua murid-murid-Nya meninggalkan-Nya. Bahkan Bapa-Nya sendiri pun meninggalkan-Nya dan membiarkan Yesus mengalami penganiayaan, penghinaan , ejekan, cambukan dan puncaknya ketika Yesus disalibkan. Kalau sekiranya hanya murid-murid saja yang meninggal-kan Yesus, masih hal biasa, tetapi Bapa-Nya sendiri pun tega meninggalkan-Nya. Hal ini bisa kita lihat dalam Matius 27 : 46 “Eli, Eli, lama sabakhtani? Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”  Mengapa Bapa sedemikian tega meninggalkan dan membiarkan Yesus disalibkan?
Sebab kalau Bapa tidak meninggalkan Yesus, maka tidak akan ada satu paku pun yang bisa menembus tangan atau kaki-Nya. Dan Yesus tidak akan bisa mati oleh tangan manusia sebab Ia adalah Tuhan Allah yang menjelma menjadi manusia. Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menggenapkan rencana Allah dari semula untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa. 
Maka firman Tuhan dalam Ibrani 12 : 2; 13 : 13 mengajak kita semua supaya sungguh-sungguh datang kepada Tuhan dan percaya kepada semua pekerjaan penyelamatan yang telah dikerjakan-Nya. Kita harus melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang mampu membawa iman itu kepada kesempurnaan. Dalam Kisah Para Rasul 4 : 12 berkat bagi semua orang yang percaya kepada nama Yesus ada jaminan keselamatan. Sebab jauh sebelum Yesus mati di kayu salib, firman Tuhan sudah menubuatkan bahwa barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Dan nama yang menyelamatkan itu adalah Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita
Roma 4 : 25 Yesus Kristus diserahkan untuk disalibkan karena pelanggaran-pelanggaran yang telah kita lakukan, dan dibangkitkan dari antara orang mati karena pembenaran kita. Sebab kalau seandainya Yesus mati dan tidak bangkit, maka kita tidak akan diselamatkan dan sia-sialah kepercayaan kita kepada nama Yesus. Tetapi karena Yesus telah mati dan bangkit dari antara orang mati maka kita yang dahulu telah mati karena dosa telah dibenarkan kembali oleh korban Kristus. Jadi sekalipun Yesus telah mati namun Ia juga telah bangkit untuk mengalahkan maut supaya kita hidup oleh-Nya. 

Markus 16 : 1 - 14 menceritakan tentang kejadian setelah Yesus bangkit dari antara orang mati bahwa yang pertama-tema menyaksikan tentang kebangkitan Yesus bukanlah murid-murid-Nya, tetapi perempuan-perempuan. Yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus serta Salome setelah membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Namun setelah mereka tiba di kubur, mereka tidak melihat mayat Yesus tetapi yang mereka lihat adalah seorang muda yang memakai jubah putih. Perempuan-perempuan itulah yang pertama-tama menyaksikan bahwa mayat Yesus tidak ada lagi dalam kubur itu. Bahkan kepada merekalah ditugaskan supaya pergi kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus untuk memberitahukan bahwa Yesus telah bangkit dan bahwa Yesus telah mendahului mereka ke Galilea. 

Perempuan-perempuan yang pertama-tama menyaksikan bahwa Yesus telah bangkit sebagai balasan karena mereka tetap setia mengikuti Yesus. Kesetiaan selalu mendapat balasan dari Tuhan dan Tuhan sangat memperhitungkan kesetiaan perempuan-perempuan tersebut. Sedangkan kepada murid-murid termasuk kepada Petrus, karena mereka tidak tetap setia mengikuti Yesus, mereka harus menunggu berita sampai Yesus menyatakan diri-Nya kepada mereka. Petrus dan murid-murid yang lain telah diselimuti dengan ketakutan dan kesedihan yang mendalam setelah mereka melihat Yesus mati di kayu salib. Namun demikian, setelah Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia berulang-ulang kali menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati adalah untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di sorga supaya kita dibenarkan di hadapan-Nya.



Minggu, 30 April 2017

“MENJADI JEMAAT TELADAN”

Kota Filipi merupakan kota terkenal pada masa Perjanjian Baru. Kota itu terletak di wilayah yang subur, juga kaya dengan tambang  mas dan perak. Lebih dari itu, kota Filipi terkenal sebagai  pintu gerbang perdagangan antara Timur dan Barat, antara Asia dan Eropa.
Sejarah berdirinya jemaat di kot itu  bermula dari munculnya penglihatan Rasul Paulus sewaktu berada di Troas, penglihatan yang  terkenal dengan sebutan “Panggilan Makedonia” (Kis. 16:8-12).
Atas usaha penginjilan Rasul Paulus, Silas, Timotius dan Lukas, berdirilah sebuah jemaat yang anggota pertamanya, seorang  perempuan yang  telah disembuhkan dari  roh tenung,  serta kepala penjara yang bertobat  beserta dengan keluarganya. 
Jemaat di Filipi adalah jemaat yang di bangga kan dan dikagumi oleh Rasul Paulus, dengan menyambut jemaat itu sebagai: Saudara yang ku kasihi, Yang kurindukan, Sukacitaku dan Mahkotaku (4:1)
Sejauh manakah jemaat itu  telah berbuat sehingga menjadi jemaat teladan atau menjadi jemaat panutan  dalam Perjanjian Baru? Sejauh manakah jemaat itu telah berbuat sehingga jemaat yang dikasihi dan di rindu kan Rasul Paulus? Sejauh manakah jemaat itu telah berbuat sehingga menjadi jemaat sukacita dan mahkota Rasul Paulus?
Dengan memperhatikan  pasal-pasal surat Filipi, menyebutkan beberapa hal tentang jemaat di Filipi. 
1. Mereka menjadi teladan dalam penginjilan (1:5) 
- Persekutuan yang tercipta karena berita Injil
- Persekutuan yang tercipta untuk berita Inji
Maksudnya, jemaat  Filipi bukan saja mendengar dan menerima atau menyambut berita Injil yang disampaikan Paulus, Silas, Timotius dan Lukas, melainkan lebih daripada itu. Mereka telah turut aktif  meneruskannya kepada orang lain. 
Dengan perkataan lain, jemaat Filipi telah  menjadi teman sekerja/tim Paulus dalam penyebaran Injil.
Hal itu terlihat dalam tiga wujud berikut ini:
a. Keterlibatan setiap anggota dalam Penginjilan
b. Keterlibatan setiap anggota dalam program pengutusan Efaproditus  ke Roma untuk membantu    dan melayani Rasul Paulus dalam Penjara (Filipi.2:25-30)
c. Keterlibatan setiap anggota dalam Pemberian Tumpangan kepada pemberita-pemberita Injil 

2. Menjadi teladan dalam Persekutuan Ayat 18 b-19
“...Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus
Perhatikan ungkapan “keselamatan oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus”.
Patut kita ketahui bahwa doa jemaat (persekutuan doa jemaat) memegang peran penting dalam dunia penginjilan.

Perhatikan tiga referensi yang membuktikan hal tersebut:
Kolose 4:2
• Supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan Injil
Supaya para penginjil dapat berbicara tentang rahasia Kristus sebagaimana mestinya
2 Tesalonika 3:1-5
• Supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan
• Supaya para penginjil terlepas dari pengacau dan orang-orang jahat
1 Timotius 2:1-7
• Supaya jemaat dapat hidup dengan tenang dan 
tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan  

3. Menjadi teladan dalam Memberi (4:10-20)
Dalam program penginjilan, Paulus membutuhkan banyak biaya. Bahkan, ketika  menjadi tawanan di Roma, ia diwajibkan menyewa rumah tahanan sendiri, ditambah lagi.
Paulus menjelaskan bahwa :
Ketika ia berada di Tesalonika, jemaat telah mengirimkan dua kali bantuan
Ketika ia meninggalkan Makedonia, jemaat pun memberikan bantuan
Selama dalam penjara, selain mengutus Epafroditus untuk melayani, jemaat juga telah mengirimkan bantuan keuangan.

Bahkan dalam 2 Korintus 8:1-5, Paulus menjelaskan bahwa jemaat Filipi telah memberi melampaui kemampuan mereka, lebih banyak daripada yang diharapkannya, walaupun jemaat tersebut sedang dilanda pencobaan dan penderitaan yang berat.
Jemaat di Filipi telah menjadi jemaat teladan dalam hal menyokong dan membiayai pekerjaan Tuhan. Situasi dan kondisi yang melanda kehidupan mereka tidak menghalangi semangat untuk menyokong program penginjilan.
a. Adalah suatu untuk membiayai program-Nya di dunia ini.
b. Adalah suatu penghargaan besar  jika Allah memakai sebagian dari harta kita untuk biayai program penginjilan di dunia ini
c. Adalah suatu kebahagian besar jika melalui uang kita, orang dapat mendengarkan Injil dan beroleh keselamatan.
d. Betapa mulianya nanti melihat  jiwa-jiwa di surga yang diselamatkan karena bantuan harta dan uang  kita.
 Penerapan
Tahukah Saudara bahwa setiap jiwa yang diselamatkan melalui kesaksian dan uang kita merupakan kesukaan dan mahkota kemuliaan kita?
Tahukah Saudara bahwa sebenarnya kita pun diselamatkan melalui bantuan uang atau
 harta orang lain? Oleh sebab itu,  sebagai jemaat, marilah kita meningkatkan bantuan kita untuk meningkatkan penginjilan di gereja kita atau di daerah kita, di wilayah kita. 
Selagi masih ada kesempatan, marilah kita membantu program penginjilan karena akan ada waktu nanti ketika pemberian kita tidak dibutuhkan lagi.

4. Menjadi teladan dalam Ketaatan (2:12; 1:5)
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; ...”(2:12)  .... mulai dari hari pertama sampai sekarang ini (1:5).Akar kata dari istilah “taat”, yang dipakai dalam ayat ini, mengandung dua makna: “takluk” dan “mendengar”. Dengan demikian, istilah “taat” dapat diartikan sebagai:
 - Penurutan akibat dari pendengaran
- Takluk, patuh, menurut karena mendengarkan (dalam mendengarkan Injil)

Perwujudan ketaatan tersebut dapat kita lihat dalam tiga hal ini:
* Ketaatan dalam penginjilan
* Ketaatan dalam persekutuan doa
* Ketaatan dalam pemberian mendukung penginjilan atau pelayanan.

Kita dapat menjadi jemaat teladan jika kita menjadi 
Jemaat yang missioner: penginjil dan pengutus
Jemaat yang memperhatikan dan mengutamakan doa bersama
Jemaat donatur, yang bertindak sebagai sponsor penyumbang dari kegiatan-kegiatan penginjilan
Jemaat yang taat dalam mendengar dan mengamalkan Firman Tuhan

Jika hal tersebut terlaksana, jemaat kita akan menjadi jemaat yang di rindu kan, dikasihi,  dan menjadi jemaat sukacita serta mahkota bagi  jemaat lainnya dan bagi para hamba Tuhan, Bahkan, kita menjadi jemaat kebanggaan Tuhan, yang memuliakan nama-Nya.



Minggu, 07 Mei 2017

“MENEMBUS SASARAN”

Filipi psl 1 supaya berhasil menembus sasaran yang perlu kita perhatikan :
- kasih harus semakin melimpah
- jangan salah memilih
- penuh dengan buah kebenaran supaya tidak
 bercacat cela
Kemudian dalam Filipi psl 2 yang perlu kita kerjakan dan pertahankan supaya berhasil menembus sasaran:
- sikap kita dalam mengerjakan keselamatan yang sudah diberikan Tuhan - Filipi 2 : 12
- peranan penting dari Tuhan yang memberi kemauan supaya kita bisa mengerjakan                        keselamatan - Filipi 2 : 13
- miliki sikap yang benar dalam menghadapi ujian-ujian - Filipi 2 : 14 - 16
- miliki sikap mempersembahkan yang baik dan  benar kepada Tuhan - Filipi 2 : 17 - 18
Dan penekanan nya : hargai keselamatan yang telah diberikan Tuhan itu dengan cara datang kepada Tuhan beribadah dengan setia dan taat melakukan segala perintah-Nya.
Sebab kekristenan itu bukan hanya sekedar beragama, takut akan Tuhan itu bukan sekedar di bibir saja, tetapi hargai sebab semua adalah karena kasih karunia Tuhan saja. Yesus Kristus telah menyediakan diri-Nya sebagai Pengantara, sebagai Imam Besar supaya kita orang-orang berdosa ini beroleh keselamatan.
Roma 4 : 25 firman Tuhan menegaskan bahwa Yesus telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Jadi jelas tujuan Yesus menyerahkan diri-Nya untuk disiksa, dianiaya dan disalibkan di bukit Golgota adalah karena pelanggaran-pelanggaran yang telah kita lakukan. Yesus ditangkap dan disalibkan ternyata bukan karena pelanggaran atau kesalahannya, tetapi karena pelanggaran kita. Kemudian Yesus mati dan dibangkitkan adalah karena pembenaran kita. Maksudnya supaya kita orang-orang yang dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, kita yang dahulu pantas menerima hukuman yang kekal, sekarang telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena pengorbanan Yesus Kristus.

Jadi oleh korban Kristus di kayu salib, Ia telah menyelamatkan kita dari dosa dan maut dan selanjutnya kita disebut sebagai umat Tuhan. Dan sebagai tanda kita telah diperdamaikan dengan Bapa, kita harus membangun hubungan atau persekutuan yang erat dengan Tuhan dan juga dengan sesama. Sebagai tanda kita telah dibebaskan dari kutuk: kita dijadikan sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan, dibebaskan dari maut. Dan untuk melepaskan manusia dari segala kutuk, Yesus harus menderita, terhina, terkutuk dan disalibkan. Kalau Yesus mati dan tidak bangkit, berarti Ia bukan Tuhan dan tidak memiliki kuasa, dan kalau Yesus tidak mati dan bangkit maka tidak ada keselamatan. Kalau kuasa kematian Yesus adalah untuk mengampuni segala dosa, tetapi kuasa kebangkitan-Nya adalah untuk membenarkan supaya kita bisa diterima di hadapan Allah.

Maka firman Tuhan dalam 1 Petrus 3 : 18 menjelaskan Kristus Yesus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah. Jadi kematian Yesus di kayu salib itu diperuntukkan bukanlah kepada orang-orang yang merasa dirinya benar, bukan kepada orang yang merasa dirinya lebih baik atau yang merasa dirinya tidak pernah berdosa. Sebaliknya kematian Yesus itu diperuntukkan justru kepada orang-orang berdosa dan orang-orang yang tidak benar. Supaya oleh kuasa kematian dan kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati, Ia membawa kita kepada Allah. Sebab sekalipun Yesus telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.

Ini membuktikan bahwa kematian tidak berkuasa atas Yesus, bahwa kematian-Nya benar-benar untuk menyediakan diri-Nya sebagai jalan untuk membawa kita kepada Allah. Kematian dan kebangkitan dari antara orang mati merupakan sarana yang disediakan untuk membawa kita kepada Allah. Hal ini bisa kita lihat juga dalam Markus 16 : 16 sebelum Yesus terangkat ke Sorga Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Siapa yang percaya dan di baptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Syarat supaya diselamatkan itu harus percaya, yaitu percaya bahwa Yesus telah datang ke dalam dunia dan menyediakan diri-Nya sebagai jalan pendamaian lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Sedangkan kepada semua orang yang tidak mau percaya kepada nama Yesus, baginya tidak ada keselamatan. Bagi orang-orang yang tidak percaya, kematian dan kebangkitan Yesus itu tidak membawa berkat.

Ibrani 12 : 2; 13 : 13  bahwa salib itu adalah kehinaan, menurut firman Tuhan salib itu adalah hukuman tertinggi atau ter berat bahkan hukuman yang paling hina sebab ditujukan kepada orang-orang yang tingkat kejahatannya tidak bisa dimaafkan lagi. Namun demikian firman Tuhan mengajak kita supaya memandang salib Kristus dengan mata yang tertuju kepada Yesus dan kepada pengorbanan-Nya yang telah mengabaikan kehinaan tekun memikul salib  ganti sukacita yang disediakan bagi Dia. Kalau kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, maka Ia yang akan memimpin kita dalam iman dan membawa kita kepada kesempurnaan.

Karena itu supaya kita bisa mencapai kepada sasaran yang telah ditentukan oleh Tuhan, hal-hal yang harus kita buang: kebenaran diri sendiri, kebanggaan dan kesombongan. Sebab yang disebut berada dalam Kristus itu bukan karena kebenaran diri sendiri melainkan oleh kebenaran karena percaya kepada pengorbanan Yesus Kristus. Yang disebut berada dalam Kristus itu bukan karena kehebatan atau kesombongan diri sendiri melainkan oleh hati yang tulus dan rendah hati. Dengan kerendahan hati maka kita akan dibuat menjadi giat mengenal pribadi Tuhan, dibuat giat melayani dan berkorban kepada Tuhan.

Di samping itu hal lain yang sangat menghalangi orang tidak berhasil menembus sasaran termasuk adat istiadat atau tradisi-tradisi dari nenek moyang yang berasal dari ajaran manusia yang tidak sesuai dengan kebenaran. Maka tidak heran banyak orang lebih melakukan adat istiadat dari pada melakukan kebenaran, lebih suka melakukan tradisi dari pada beribadah kepada Tuhan. Itu sebabnya adat istiadat atau tradisi dari nenek moyang ini begitu melekat dan sukar orang bisa meninggalkannya. 
Karena itu Filipi 3 : 8 - 9 hal yang harus kita lakukan supaya kita bisa memperoleh Kristus: kita harus membuat pengenalan akan Kristus itu lebih mulia dari pada semuanya. Sebab kalau kita sudah membuat pengenalan akan Kristus itu lebih mulia, maka kita akan di mampu kan melepaskan semua hal-hal yang tidak berguna itu dan menganggapnya hanya sampah saja. Sehingga kita bisa berada dalam Kristus bukan lagi karena kebenaran diri sendiri melainkan dengan kebenaran karena percaya kepada Kristus Yesus. Maka dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, rasul Paulus begitu tegas memberi kesaksian bahwa yang paling dikehendaki ialah mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya (Filipi 3 : 10 - 11).

Tujuannya adalah supaya menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya dan tentunya juga akan serupa dengan Kristus dalam kebangkitan-Nya. Sebab kalau kita sudah serupa dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, maka kita juga akan menjadi serupa dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya yang besar di sorga. Orang-orang yang mati pun akan beroleh kebangkitan, khusus gereja akhir zaman akan dipersiapkan supaya menjadi sidang mempelai perempuan-Nya.


Minggu, 14 April 2017

“MENEMBUS SASARAN”

Saudara-saudara, kematian dan kebangkitan Yesus merupakan bukti Allah begitu besar kasih Allah akan manusia. Sebab sekalipun manusia telah jatuh ke dalam dosa dan telah diusir dari taman Eden namun Allah tidak berhenti bekerja. Sebab sejak dari semula Allah sudah merencanakan untuk penyelamatan manusia dari dosa dan maut. Yaitu Allah sendiri telah merelakan Anak-Nya yang tunggal sebagai korban pendamaian atau penghapus dosa. Yesus Kristus telah disediakan sebagai jalan pendamaian bahkan sebagai perantara antara kita dengan Allah. Roma 4 : 24 - 25 kita patut bersyukur karena Yesus telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Jadi ketika Yesus menyerahkan diri-Nya disiksa dan disalibkan bahkan mati di kayu salib adalah karena pelanggaran-pelanggaran yang telah kita lakukan, bukan karena pelanggaran-Nya. Dan ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati tujuannya adalah karena pembenaran kita. Maksudnya supaya kita yang dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosa, bisa dibenarkan dan dijadikan sebagai umat kepunyaan Allah. Kuncinya: kita harus percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita dari antara orang mati supaya dosa dan maut dikalahkan oleh kebangkitan-Nya. Sehingga oleh kebangkitan Yesus dari antara orang mati, Ia telah menaklukkan maut dan memberi kelepasan kepada kita. Sehingga nyata bahwa Yesus diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan dari antara orang mati karena untuk membenarkan kita.
Yesus merelakan diri-Nya mati di kayu salib :
- menggantikan kita yang seharusnya mati
- supaya kita diperdamaikan dan dibenarkan di hadapan Bapa di sorga
- supaya kita beroleh hidup yang kekal bersama dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya.
Semua ini dikerjakan oleh Yesus ketika Ia datang ke dalam dunia untuk menggenapi semua maksud dan tujuan Allah untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa.
Maka kalau kita lihat dalam Filipi pasal 3 ketika rasul Paulus mengungkapkan kesaksiannya atau pengalamannya, ada poin-poin penting yang perlu kita perhatikan :
- mengenal pribadi Tuhan, yaitu mengenal Tuhan karena mengalami, karena mau bergaul atau bersekutu dengan Tuhan. Mengenal Tuhan bukan dengan instan, tidak cukup sekedar mengenal dalam perkataan, tetapi lewat pengalaman-pengalaman sejak kita mulai percaya sampai mencapai kedewasaan rohani penuh. Maka rasul Paulus mengatakan bahwa yang paling dia kehendaki ialah supaya ia dapat mengenal pribadi Kristus dengan tepat dan benar. Dan puncak pengenalan itu ialah sampai kita mengenal pribadi Tuhan seperti seorang suami yang dapat mengenal istrinya demikian sebaliknya seorang istri dapat mengenal suaminya dengan benar. Yohanes 17 : 3 Yesus sendiri telah berdoa supaya kita bisa mengenal Allah dengan benar dan juga mengenal Yesus Kristus yang telah diutus ke dalam dunia.
- Memikul salib, selanjutnya rasul Paulus berusaha mengenal Kristus dalam kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya = ada kerelaan memikul salib atau menderita karena kebenaran. Dalam Lukas 9 : 23; 14 : 27 Yesus sendiri telah mengatakan kepada murid-murid-Nya syarat supaya bisa menjadi pengikut Kristus yang benar:
- harus menyangkal diri
- harus memikul salibnya setiap hari
Tujuannya supaya kita bisa “mengekang” diri kita sendiri sehingga tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan oleh Tuhan. Dengan memikul salib setiap hari sebenarnya Tuhan punya rencana yang baik, Ia mau membatasi supaya kita jangan melakukan sesuatu dengan sesuka hati. Salib itu sifatnya mengekang supaya sifat-sifat dosa jangan masuk dan supaya dosa itu jangan sampai menguasai kita lagi. Dahulu kita sudah mati karena pelanggaran dan dosa, tetapi oleh kepercayaan kita kepada kuasa kematian dan kebangkitan Kristus, maka kita telah dibebaskan dari dosa dan maut. Karena itu Tuhan mau membatasi atau mengekang kita supaya dosa itu jangan lagi menguasai hidup kita.
Dan kalau kita lihat dalam Kejadian 3 : 17 ketika Tuhan Allah berkata kepada Adam: “terkutuklah tanah karena engkau” sebenarnya perkataan ini sangat mengandung arti yang begitu besar. Sebab kalau kita lihat dari terjemahan lain yaitu dari terjemahan King James Tuhan Allah berkata kepada Adam: “terkutuklah tanah demi kepentinganmu”. Jadi bukan Adam yang dikutuk tetapi tanah tempat di mana Adam tinggal. Dan ketika Allah mengutuk tanah itu ternyata ada maksud Tuhan yang begitu baik kepada Adam, yaitu supaya Adam mau mengandalkan Tuhan dan jangan sekali-kali menganggap bisa hidup tanpa Allah. Sekalipun Allah telah mengutuk tanah tetapi tujuannya adalah demi kepentingan dan kebaikan Adam. Dan kalau Allah sudah mengutuk tanah maka yang harus dilakukan Adam adalah harus berusaha supaya ia mendekatkan diri kepada Allah dan supaya Adam tetap mengandalkan Allah di tanah yang telah dikutuk Allah tersebut. Sebab kalau tidak mau mengandalkan Allah, maka tanah yang telah dikutuk itu tidak akan pernah bisa mendatangkan kebaikan bagi Adam.

Demikian juga ketika Tuhan Allah mengekang atau memberi batasan kepada kita bagaikan memikul salib , tujuannya supaya kita tetap memiliki ketergantungan dengan Tuhan. Sebab ketika seseorang mengelak dari penderitaan yang harus dideritanya, sebenarnya ia sedang memperburuk keadaannya, ia sedang menjauh kan dirinya dari kasih karunia Tuhan. Karena sekarang kita mengerti sekalipun salib itu mengekang atau membatasi, tetapi tujuannya jelas yaitu untuk mendatangkan kebaikan. Di dalam semua itu Tuhan sedang mengerjakan kebaikan :
- supaya kita terus berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan
- supaya kita terus mengandalkan Tuhan dan percaya kepada kuasa-Nya
- supaya Tuhan membawa kita kepada sasaran
 Tuhan, yaitu kepada kesempurnaan
Yeremia 24 : 5 - 10 ketika Tuhan Allah mengijinkan orang-orang Yehuda dibawa ke dalam pembuangan, yaitu ke negeri orang-orang Kasdim ternyata Tuhan punya maksud yang baik. Sebab Tuhan Allah mengarahkan mata-Nya kepada mereka untuk kebaikan mereka dan bahwa Tuhan akan membawa mereka kembali ke negerinya. Tuhan akan membangun mereka, bukan meruntuhkan nya, Tuhan akan menanam bukan mencabutnya. Demi kebaikan orang-orang Yehuda, Tuhan akan memberi suatu hati supaya bisa mengenal Tuhan dengan baik dan supaya mereka bertobat dengan segenap hati.
Untuk mendatangkan kebaikan kadang-kadang Tuhan mengijinkan kita mengalami pencobaan atau ujian bahkan kadang-kadang harus menderita. Namun dibalik semua itu Tuhan punya maksud dan tujuan yang baik supaya kita mengerti dan mengenal segala rencana Tuhan. Tuhan mau supaya lewat ujian dan penderitaan itu kita berpengharapan hanya kepada Tuhan. Maka dalam Yeremia 29 : 11 - 12 firman Tuhan perlu kita pahami bahwa dibalik ujian dan penderitaan itu Tuhan tidak pernah merencanakan mendatangkan kecelakaan. Sebaliknya rancangan Tuhan mengenai kita adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan. Sehingga apabila kita berseru dan datang untuk berdoa kepada Tuhan, maka Ia akan mendengarkan seruan kita. Dan apabila kita datang beribadah mencari Tuhan kita akan menemukan Dia dan melihat perbuatan tangan-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar