DESEMBER

Minggu, 04 Desember 2017

“MENJADI UMAT GEMBALAAN-NYA”

Saudara-saudara, firman Tuhan begitu tegas memperingatkan supaya kita hidup oleh Roh dan supaya kita jangan menuruti keinginan daging. Hal ini dikatakan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Galatia untuk memperingatkan jemaat-jemaat dan tentunya juga ditujukan kepada kita sekarang ini. Galatia 5 : 16 - 18 firman Tuhan begitu jelas menyatakan kepada kita bagaimana hidup menurut daging atau hidup menurut Roh. Firman Tuhan berkata bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh begitu juga keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Dan karena keduanya selalu bertentangan sehingga kita setiap kali tidak melakukan apa yang kita kehendaki. Sekalipun sebenarnya yang kita kehendaki adalah melakukan kebenaran, tetapi kalau masih hidup menurut daging tidak mungkin bisa melakukan kebenaran. Dan barangsiapa  
Karena itu firman Tuhan menasihatkan supaya kita hidup menurut Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh. Sebab jika hidup kita sudah dipimpin oleh Roh maka kita akan dimampukan untuk melakukan kebenaran, dan kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat. Sekalipun sebenarnya di dalam diri kita ini ada banyak keinginan-keinginan yang selalu menguji kita, tetapi oleh Roh segala keinginan itu akan dikalahkan. Hidup oleh Roh akan membuat kita dimampukan untuk menolak atau bahkan mengalahkan segala keinginan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Sebab Roh Kudus itu akan memberi kemampuan untuk melakukan firman.Dan semua kebiasaan buruk ini akan membuat perjalanan rohani seseorang menjadi terhenti bahkan undur dari Tuhan. Sekalipun ia mengaku mengasihi Tuhan tetapi kalau sudah terjebak dengan keinginannya sendiri, keinginannya itu akan menenggelamkannya ke dalam kebinasaan. Maka dalam Maleakhi 2 : 5 - 9 firman Tuhan menunjukkan kepada kita dua bentuk perjanjian yang pernah diadakan Tuhan:
- pada satu pihak “kehidupan dan sejahtera” yang diberikan Tuhan kepada orang-orang kudus-Nya, yaitu orang-orang yang mau taat dan setia melakukan firman Tuhan. Kehidupan dan sejahtera ini adalah janji yang akan diberikan Tuhan kepada semua orang yang mau menjadi umat gembalaan-Nya.
- pada pihak lain “ketakutan” yang diberikan Tuhan kepada kepada orang-orang fasik karena ketidaktaatan mereka memegang janji Tuhan, karena mereka tidak mencari Tuhan dan tidak mau menjadi umat gembalaan-Nya.

Kehidupan dan sejahtera ini akan menjadi milik orang-orang yang mau mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Yaitu orang-orang yang setia beribadah dan melayani Tuhan di dalam bait-Nya yang kudus. Mereka inilah yang terus menerus akan dikuduskan oleh Tuhan dari sehari ke sehari sampai menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan. Dalam Ulangan 33 : 8 - 11 firman Tuhan menyata-kan kepada kita tentang satu suku dari antara kedua belas suku Israel, yaitu suku Lewi.Suku Lewi ini menjadi suku yang istimewa di mata Tuhan dan yang mendapat kesempatan untuk melayani di dalam Tabernakel yang dibangun oleh Musa. Keistimewaan suku Lewi di mata Tuhan:
- karena berpegang teguh pada firman Tuhan dan yang menjaga perjanjian dengan Tuhan.
- karena mengajarkan peraturan-peraturan Tuhan dan hukum-hukum-Nya.
- karena menaruh ukupan wangi-wangian di depan Tuhan.
Sebab ketika seluruh orang Israel tidak taat kepada perintah Tuhan dan mau dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak berpegang kepada perintah Tuhan, tetapi suku Lewi tetap berpegang kepada perintah Tuhan dan tidak mau sepaham dengan orang Israel yang telah murtad. Dan karena suku Lewi tidak merasa sayang dengan saudara-saudaranya yang telah melanggar perintah Tuhan. Maka Tuhan Allah pun begitu memperhatikan suku Lewi dan membuat mereka lebih istimewa dari saudara-saudaranya yang lain. Terbukti dari janji firman Tuhan yang ditujukan Musa kepada mereka, Urim dan Tumim menjadi kepunyaan mereka, Tuhan memberkati kekuatan mereka dan selalu berkenan kepada pekerjaan yang mereka lakukan. Tuhan sendiri akan meremukkan pinggang orang-orang yang melawan mereka dan yang membenci mereka, sehingga orang-orang yang membenci suku Lewi itu tidak dapat bangkit lagi.
Demikian juga akan dilakukan oleh Tuhan kepada semua orang yang setia beribadah dan melayani Tuhan. Kalau kita mau menjadi umat gembalaan Tuhan, tetap tekun dan setia memelihara perjanjian Tuhan, maka Tuhan juga akan membuat kita menjadi orang-orang yang istimewa. Asal kita mau digembalakan dan melayani Tuhan, seperti yang dilakukan Tuhan kepada suku Lewi demikian juga akan dilakukan Tuhan kepada kita. Kehidupan dan sejahtera akan diberikan Tuhan kepada orang-orang yang mau digembalakan. Bahkan Tuhan akan memberikan hidup yang kekal bersama dengan Yesus Kristus dalam kerajaan-Nya.
Saul contoh orang yang tidak taat dan dengar-dengaran akan perintah Tuhan sehingga ia disingkir kan oleh Allah. Memang Saul itu seorang yang gagah dan perawakannya yang tinggi lalu diangkat menjadi raja untuk memerintah di Israel.Memang Saul itu juga adalah seorang yang cinta Tuhan tetapi yang tidak memelihara ibadah dan persekutuannya dengan Tuhan. Dan karena ketidak-taatannya kepada perintah Tuhan, maka Tuhan pun tidak berkenan lagi kepada Saul lalu menggantikannya dengan orang yang benar-benar berkenan kepada-Nya, yaitu Daud. Karena Saul tidak taat kepada perintah Tuhan maka Roh Tuhan pun undur dari padanya yang membuat Saul depresi, stress, penuh dengan iri hati dan kebencian sehingga ia ingin membunuh orang yang setia melayaninya. Dan karena Saul tidak pernah menyadari hal ini maka Saul pun akhirnya mengakhiri hidupnya dengan yang tidak wajar, yaitu ia membunuh dirinya sendiri.

Akhir hidup orang-orang yang tidak mau dijadikan sebagai umat gembalaan Tuhan akan berakhir dengan kebinasaan. Seperti telah dikatakan di atas bahwa setiap orang yang lebih menuruti keinginannya sendiri akan jatuh ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan bahkan yang akan menenggelam-kan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Tetapi Daud, karena ia mau setia kepada Tuhan, mau digembalakan oleh Tuhan dan melakukan perintah-Nya dengan setia, menjadi orang yang sangat dikenan oleh Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel menggantikan Saul yang tidak taat dan membuat namanya istimewa di hadapan Tuhan.
Kalau kita mau menjadi umat gembalaan Tuhan seperti domba yang mendengar suara gembalanya dan mengikut, maka Tuhan juga akan membuat kita menjadi orang-orang yang teristimewa di hadapan-Nya. Kita akan dikuduskan dan disucikan oleh firman dan Roh Kudus-Nya supaya layak dan menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Sebab yang disebut sidang mempelai perempuan Kristus itu adalah orang-orang yang mau setia digembalakan, yang disucikan dan akan disempurnakan supaya menjadi sama seperti Kristus. Tuhan Allah pun akan mencurahkan Roh Kudus-Nya dengan tidak terbatas supaya menjadi penolong dan penghibur. Khususnya pada akhir zaman ini Roh Kudus itu akan dicurahkan dengan tidak terbatas supaya semua orang yang digembalakan itu berhasil dibentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. Karena itu kita harus tetap setia beribadah dan melayani Tuhan dan jadilah sebagai domba-domba yang digembalakan Tuhan.



Minggu, 11 Desember 2017

“TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN ORANG 
YANG PERCAYA”

Puji Tuhan! Sekarang kita sudah memasuki bulan Desember, bulan yang penuh kegembiraan sebab di bulan Desember ini pada umumnya orang-orang Kristen yang percaya kepada Yesus merayakan NATAL. Natal adalah mengingat akan hari kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia, Ia yang turun ke dalam dunia dan menjadi manusia supaya menjadi Juruselamat bagi semua oran yang percaya kepada-Nya. Jadi biasanya pada bulan Desember semua gereja bahkan STM atau marga-marga selalu mengadakan Natal bersama. Hal ini tidak bisa kita pungkiri sebab pada masa-masa Natal seperti ini merupakan sukacita yang istimewa.
Namun sebagai jemaat Tuhan, kita harus mengerti bahwa Natal itu bukan hanya sekerar perayaan saja, Natal itu bukan saja untuk mengadakan liturgi-liturgi tetapi yang terpenting adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan harus tinggal di dalam hidup kita bahkan di dalam rumah tangga kita. Sebab kalau hanya sekedar perayaan saja Natal itu tidak akan mendatangkan berkat, Natal itu tidak akan ada gunanya, justru bisa menambah dosa. Bagi kita Natal adalah berbicara sukacita besar yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus lewat kelahiran-Nya ke dalam dunia ini. Supaya lewat kelahiran-Nya, Ia diam dan tinggal di dalam hidup kita. Kedatangan-Nya ke dalam dunia ini merupakan bukti kasih Allah kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Sebab lewat kelahiran Yesus ke dalam dunia ini, Allah sedang bekerja untuk memulihkan atau untuk memperbaiki kembali hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak oleh karena dosa.Pada hari-hari yang lalu kita sudah melihat dan menikmati kebenaran firman Tuhan yang mengatakan bahwa Yesus adalah gembala yang baik yang telah menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa. Sebagai gembala yang baik, Ia telah merelakan diri-Nya datang ke dalam dunia ini dan menjadi sama dengan manusia. Bahkan Yesus telah dipersiapkan untuk mati di atas kayu salib sebagai korban pendamaian. Supaya oleh kematian-Nya tersedia jalan pendamaian untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Tetapi dengan syarat harus percaya kepada Yesus dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Sebab barangsiapa percaya dan berseru kepada nama Yesus akan diselamatkan.

Tuhan Allah telah menyediakan diri-Nya sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya.
2 Samuel 22 : 2 - 3; Mazmur 18 : 3 menjelaskan kepada kita ketika raja Daud menaikkan nyanyian syukurnya kepada Tuhan. Daud berkata: “Ya, Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau yang menyelamatkan aku dari kekerasan.” Daud sangat mengerti ke mana ia pergi mencari pertolongan, ia tahu bahwa tidak ada yang dapat menolongnya selain dari pada Tuhan saja. Jadi Daud mengatakan demikian karena ia memang sudah mengalami indahnya hidup di dalam Tuhan.Dalam membangun diri atau dalam membangun iman, kita harus membuat Tuhan itu sebagai gunung batu atau sebagai tempat perlindungan. Sebab kita sudah melihat keadaan akhir zaman banyak terjadi hal-hal yang menakutkan, banyak terjadi malapetaka, kejahatan demi kejahatan yang semakin meningkat. Tidak seorang pun yang bisa luput kalau tidak ada Tuhan yang melepaskannya. Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus membuat Tuhan sebagai tempat perlindungan. Seperti Daud yang membuat Tuhan sebagai gunung batu dan tempat perlindungan, demikian juga kita harus membuat Tuhan sebagai gunung batu.
Seperti dalam Amsal 30 : 26 firman Tuhan mengangkat contoh pelanduk bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu. Sekalipun pelanduk itu hanya binatang yang lemah tetapi punya hikmat membuat rumahnya di bukit batu supaya bisa bersembunyi dari binatang. Sebab jika pelanduk itu sudah berada di dalam gunung batu maka ia pasti aman dan selamat, tidak perlu takut sekalipun banyak binatang buas.

Pelanduk = menunjuk kepada orang-orang yang merasa lemah, yang merasa membutuhkan Tuhan, yang mau mendekatkan dirinya kepada Tuhan sebab gunung batu itu adalah berbicara pribadi Tuhan.
Karena itu supaya kita bisa membuat Tuhan itu sebagai tempat perlindungan, hal yang harus kita lakukan: menanti dengan sabar dan dengan tekun akan kedatangan Tuhan sambil berdoa. 1 Petrus 4 : 7 ketika kesudahan segala sesuatu sudah dekat hal yang harus kita lakukan: “kuasai diri dan jadilah tenang supaya dapat berdoa.” Dan supaya bisa menguasai diri dan menjadi tenang kita harus datang kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Kemudian dalam Yudas 1 : 20 - 21 dalam menanti dengan sabar akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, hal yang harus kita lakukan: bangun dirimu di atas dasar iman yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Iman kita bisa bertumbuh kalau Roh Kudus sudah tinggal di dalam hidup kita. Sebab Roh Kudus itulah yang membuat kita bisa bertindak, bisa bertumbuh, bisa melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan. Sebaliknya kalau seseorang tidak dipenuhi Roh Kudus, imannya tidak akan bertumbuh, mudah lemah dan putus asa. Dalam membangun diri di atas dasar iman yang paling suci, diperintahkan oleh Tuhan bukan kepada orang yang belum percaya atau kepada orang yang tidak sungguh-sungguh. Sebab orang-orang yang seperti ini tidak mungkin bisa membangun imannya, tidak mungkin bisa bertumbuh rohaninya. Tetapi dalam membangun diri di atas dasar iman yang paling suci ini diperintahkan oleh Tuhan hanya kepada orang-orang yang sudah percaya. Sebab orang-orang yang sudah percayalah yang bisa membangun imannya, bisa berdoa dan mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya. Dan dalam membangun diri tidak cukup hanya satu tahun saja, tidak cukup sepuluh tahun, tidak cukup hanya pada masa muda atau hanya pada masa tua. Tetapi dibutuhkan waktu sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri atau sampai sesuai dengan umur yang dipercayakan Tuhan.

Sama seperti rasul-rasul dalam membangun diri dibutuhkan waktu sampai mereka semua benar-benar mengerti panggilan Tuhan. Sebab kalau kita lihat iman rasul-rasul itu tidak selalu meningkat, mereka juga mengalami masa-masa yang suram di mana mereka juga pernah menganggap Yesus itu hantu. Ketika Yesus ditangkap dan diadili, semua murid-murid itu pergi meninggalkan Yesus dan kembali kepada profesi yang lama. Tetapi sesuai dengan waktu Tuhan, murid-murid itu kembali dipulihkan Tuhan sehingga mereka akhirnya bisa melanjutkan pelayanan Yesus untuk memberitakan berita Injil ke seluruh dunia.
Rasul Paulus dalam pelayannya menyerahkan orang-orang yang dilayaninya kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya yang berkuasa membangun dan menganugerahkan bagian yang telah ditentukan Tuhan. Hal ini perlu kita ketahui supaya kita pun bisa membangun diri di atas iman yang paling suci. 1 Petrus 2 : 2 firman Tuhan menjelaskan kita harus sama seperti bayi yang baru lahir yang selalu ingin akan air susu yang murni. Air susu yang murni ini berguna supaya iman kita bisa bertumbuh dan memberi kekuatan atau tahan terhadap segala pencobaan. Sekalipun dunia ini akan mengalami banyak malapetaka, sekalipun dunia ini sedang lenyak oleh karena kejahatan, tetapi orang-orng percaya yang telah membangun dirinya di atas dasar imannya yang paling suci, akan tetap berdiri teguh dalam iman. Sebab orang benar itu akan hidup oleh kepercayaannya kepada Tuhan.



Minggu, 18 Desember 2017

“TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN ORANG YG PERCAYA”

Saudara-saudara, Tuhan itu adalah tempat perlindungan yang bisa memberi rasa aman bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Hal ini sangat penting kita ketahui sebab Tuhan itu tidak sembarangan memberi keselamatan, tidak begitu saja memberikan sesuatu yang berharga kepada semua orang. Tetapi Tuhan mau menjadikan diri-Nya sebagai tempat perlingungan kepada semua orang yang benar-benar percaya kepada-Nya.
Yesaya psl 24 firman Tuhan datang sebagai peringatan kepada semua manusia yang diam di muka bumi, yaitu Tuhan Allah akan menanduskan bumi , menghancurkannya, membalikkannya dan menye-rakkan penduduknya. Dan ketika Tuhan melakukan-nya, Tuhan membuat nasib rakyat sama dengan nasib imam, nasib hamba laki-laki sama dengan nasib tuannya. Yesaya pasal 24 ini merupakan peringatan khusus yang ditujukan Tuhan kepada bangsa Israel, yang diperingatkan dengan begitu tegas dan keras sebab bangsa Israel tidak mau menerima dan percaya kepada Yesus. Penghukuman ini dijatuhkan Tuhan atas Israel khususnya orang-orang Yahudi, bumi ditanduskan setandus-tandusnya dan dijarah sehabis-habisnya.
Peringatan ini diberikan Tuhan kepada bangsa Israel supaya mereka jangan menjauhkan diri dari Tuhan, dan supaya mata mereka terbuka untuk mengenal bahwa Yesus itu adalah Tuhan Allah sendiri. Ia datang ke dalam dunia sebagai manusia untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia dan untuk melepaskan mereka dari dosa dan maut.Demikian juga dalam Yeremia 30 : 5 - 7 firman Tuhan telah menubuatkan tentang penghukuman yang akan datang atas bangsa Israel yang begitu hebat dan tidak ada taranya. Dan ketika penghukuman ini terjadi, inilah waktu kesusahan atau kesesakan yang paling berat bagi Yakub, tidak seorang pun yang dapat menanggungnya. Sebab ketika Tuhan Allah menjatuhkan penghukuman itu, terdengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai. Setiap laki-laki tangannya pada pinggangnya seperti seorang perempuan yang melahirkan dan setiap muka berubah menjadi pucat.

Namun ketika terjadi penghukuman itu, Tuhan Allah sedang menantukan supaya bangsa Israel menyadari waktunya meninggalkan cara hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan. Supaya mereka dengan segenap hati percaya kepada Allah dan percaya bahwa Yesus itu adalah pribadi Tuhan sendiri. Ketika Tuhan menjatuhkan penghukuman itu sebenarnya saat itu juga Tuhan sedang menjanjikan akan terjadinya pemulihan bagi Israel. Kalau bangsa Israel menyadari kejahatan mereka dan mau mempercayai Tuhan dengan benar, maka Tuhan sendiri akan melakukan hal-hal berikut ini :  Tuhan akan mematahkan kuk dari tengkuk  mereka, Tuhan akan memutuskan tali-tali pengikat mereka supaya mereka tidak mengabdi lagi kepada orang-orang asing (Yeremia 30 : 8 - 9). Dengan demikian bangsa Israel akan mengabdi kepada Tuhan, Allah mereka dan kepada Daud, raja mereka.Sebab kalau kita lihat sampai sekarang ini sesungguhnya bangsa Israel belum menerima Yesus, mereka belum percaya bahwa Yesus adalah Allah yang telah menjadi manusia. Sampai sekarang bangsa Israel masih berpegang teguh kepada hukum Taurat dengan tata cara ibadah yang sesuai dengan hukum Taurat dan menganggap bawah hanya oleh melakukan hukum Tauratlah mereka akan diselamatkan. Tetapi ketika keadaan bangsa Israel sudah dipulihkan Tuhan, maka mereka akan beribadah kepada Tuhan dengan benar dan menjadi domba yang digembalakan oleh Tuhan. Bahkan pada akhirnya mereka juga akan mengakui bahwa Yesus itu adalah Tuhan.
Jadi kita lihat dan kita pelajari bahwa Yesaya pasal 25 s/d pasal 27 ditengah-tengah penghukuman yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, ada juga bangsa-bangsa lain yang datang memuji Tuhan dan menaikkan nyanyian syukur. Mereka ini adalah orang-orang kafir yang dahulu tidak percaya kepada Tuhan dan yang tidak diakui sebagai umat Tuhan. Tetapi untuk membangkitkan rasa cemburu kepada orang Israel, dengan cara Tuhan yang luar biasa orang-orang kafir akan datang dan beribadah kepada Tuhan. Bangsa-bangsa kafir pun akan datang ke dalam rumah Tuhan untuk memuji-muji nama Tuhan dan menaikkan nyanyian syukur. Dan isi nyanyian syukur itu adalah: “Hormat bagi Yang Mahaadil!” 

Kalau Tuhan sudah memulihkan keadaan umat-Nya maka:
- Tuhan akan menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah dan orang miskin dalam kesesakan.
- Tuhan akan menjadi tempat perlindungan dan naungan terhadap angin ribut dan panas terik.
Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, yang dapat memberi perlindungan kepada semua orang yang mau berlindung kepada-Nya. Dan sebagai gunung batu yang kekal, Tuhan akan menyelamatkan kita dari segala macam malapetaka yang akan menimpa bumi ini.
Karena itu sebagai jemaat Tuhan, kita harus tetap setia beribadah supaya kita benar-benar dijadikan sebagai umat gembalaan-Nya, yang dilindungi dan yang dituntun dengan tangan-Nya yang berkuasa.1 Korintus 1 : 7 - 9 menjelaskan bahwa orang-orang yang mau beribadah dan yang tergembala itu tidak akan kekurangan dalam suatu karunia pun dalam menantikan penyataan Tuhan Yesus Kristus. Artinya bahwa dalam menantikan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat, Tuhan akan membentuk dan menjadikan kita sebagai umat yang layak dan berkenan kepada-Nya. Sebab dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, Ia sendiri yang akan memperlengkapi kita semua dengan kasih karunia-Nya. Tujuannya supaya tidak seorang pun yang kekurangan dalam suatu karunia sampai pada akhirnya dibentuk menjadi sidang mempelai perempuan Kristus. 

Dalam Ibrani 12 ada dua (2) hal yang menjadi penyebab sehingga tidak berhasil menjadi umat Tuhan:
- Karena menjauhkan diri dari kasih karunia Allah sehingga tumbuh akar yang pahit, yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang (ayat 15).
- Karena menjadi cabul atau mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya hanya untuk mendapatkan sepiring makanan (ayat 16 - 17).
Kedua hal ini tidak boleh ada di dalam hidup kita, jangan ada seorang pun yang menjauhkan diri dari kasih karunia Allah dan jangan meniru sikap dan perbuatan Esau. Sebab oleh karena untuk mendapat-kan sepiring makanan, Esau rela menjual hak kesulungannya. Kedua perbuatan ini menggambarkan sikap dan perbuatan orang-orang yang tidak setia kepada Tuhan sehingga mereka menggantikan perkara yang rohani dengan perkara yang lahiriah. Bagi mereka perkara yang lahirian itu lebih berharga dan lebih berguna daripada perkara yang rohani.
Karena itu bagi kita yang sudah mengerti betapa pentingnya hidup dalam ibadah dan penggembalaan yang benar, kita akan membuat Tuhan itu sebagai gunung batu tempat perlindungan. Dan akan menaikkan nyanyian pujian karena sudah merasakan dan menikmati kelepasan dari Tuhan. Pada akhirnya pada orang-orang yang tergembala itu akan mengatakan: “Pada kita ada kota yang kuat untuk keselamatan kita sebab Tuhan telah memasang tembok dan benteng.” Mereka ini adalah orang-orang yang hatinya teguh, yang hatinya dijagai Tuhan dengan damai sejahtera sehingga merasakan bahwa Tuhan itu benar-benar sebagai tempat perlindungan yang aman.


Minggu, 25 Desember 2017

“TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN ORANG YG PERCAYA”

Puji Tuhan! Saudara-saudara NATAL merupakan bukti cinta kasih Allah kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Sebab sekalipun manusia telah berdosa kepada Allah, tetapi Allah sendiri mau turun ke dalam dunia ini dan menjadi sama dengan manusia, itulah Yesus Kristus. Bapa sendiri mengutus Anak-Nya, yaitu Yesus sebagai anak domba untuk dipersembahkan sebagai korban pendamaian. Maka kalau kita lihat dalam Injil Yohanes ketika Yohanes pembabtis memperkenal-kan Yesus kepada orang banyak Yesus diperkenalkan sebagai Anak Domba Allah.
      1. Yohanes 1 : 29 dalam pemberitaan yang pertama Yesus disebut sebagai Anak Domba Allah sebagai penghapus dosa dunia.
2. Yohanes 1 : 35 tetapi dalam pemberitaan yang kedua Yesus hanya disebutkan sebagai Anak Domba tanpa diperkenalkan lagi sebagai penghapus dosa dunia.

Ketika Yohanes pembabtis memperkenalkan Yesus sebanyak dua kali tentu ada maksud dan tujuannya, yaitu bahwa Yesus yang diutus ke dalam dunia ini mempunyai pekerjaan yang terus meningkat. Pertama tugas Yesus memang sebagai penghapus dosa dunia supaya manusia yang telah berdosa itu diperdamaikan dengan Allah dan bisa diterima di hadapan Allah. Kemudian dalam perkenalan yang kedua Yesus disebut hanya sebagai Anak Domba Allah, sebab orang-orang yang telah ditebus itu sudah dijadikan sebagai milik kepunyaan Tuhan.Gereja Tuhan di akhir zaman ini harus memiliki perkembangan atau pertumbuhan dalam pengenalan akan pribadi Yesus Kristus. Tidak cukup mengenal Yesus sebagai Juruselamat atau penghapus dosa dunia saja, tetapi pengenalan kita harus terus berkembang sampai mengenal Yesus sebagai gembala yang baik, sebagai Terang dunia, sebagai Tuhan dan puncaknya sebagai Mempelai Pria Sorga. 

Injil tentang keselamatan ini diberitakan ke seluruh dunia tujuannya adalah supaya banyak orang dan banyak bangsa di dunia ini diselamatkan dari dosa dan dari maut. Sebab dunia yang kita tempati sekarang ini pada akhirnya akan dibinasakan Allah dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Karena itu satu-satunya jalan supaya kita selamat hanyala dengan cara menerima Yesus dan percaya bahwa Dialah satu-satunya Juruselamat yang mampu menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Jadi tujuan pemperitaan Injil adalah untuk memperke-nalkan Yesus yang telah datang ke dalam dunia sebagai penyelamat manusia dari dosa dan maut. Karena itu kita harus dapat mengenal pribadi Yesus dengan tepat dan benar, sebab dengan pengenalan ini maka kita akan diperkenankan untuk melihat pribadi-Nya. Bahkan akan dilayakkan untuk bertemu dengan Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya yang besar sebagai Mempelai pria sorga. Sebab kalau kita mengenal dan mengetahui pekerjaan Yesus sebagai Anak Domba Allah, maka kita mempunyai arah dan tujuan yang pasti.Maka kalau kita lihat ketika pertama kali Yesus diperkenalkan sebagai Anak Domba Allah penghapus dosa dunia, belum disebutkan siapa orang yang mau mengikut atau yang percaya kepada Yesus. Tetapi karena pemberitaan Injil itu ada perkembangannya, maka ketika Yesus diperkenalkan untuk kedua kalinya, telah disebutkan ada dua orang yang mau mengikut Yesus. Dan kedua orang itu adalah murid Yohanes pembabtis yang akhirnya mengikut dan menjadi murid Yesus. 

Maka ketika Yesus melihat bahwa ada orang yang mengikuti-Nya dari belakang, Ia menoleh ke belakang dan bertanya apa yang mereka cari. Karena kedua orang ini sudah mengerti dan mengenal bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang turun dari sorga, mereka menjawab bahwa mereka ingin mengetahui di mana Yesus tinggal. Ini berbicara bahwa kalau mengikut Yesus, kita akan mengerti bahwa tujuan menkadi pengikut Yesus itu ada tujuannya, yaitu masuk ke dalam sorga. Menjadi orang Kristen itu tidak asal-asalan, tidak sekedar ikut-ikutan begitu saja, dan tidak sekedar sebutan saja. Tetapi kita diajar supaya memiliki pengenalan yang benar akan pribadi Tuhan Yesus dan supaya kita memiliki arah dan tujuan yang pasti.
Kalau kita mengenal dan memahami pekerjaan Yesus sebagai Anak Domba Allah, kita mempunyai arah dan tujuan yang jelas, yaitu diakui sebagai anak-anak Allah dan dilayakkan menerima hidup yang kekal. Jadi ketika kedua orang itu menjawab: “Di manakah Engkau tinggal?” sebenarnya mereka sudah mengenal dan mengerti akan tujuan hidup yang jelas yaitu masuk ke dalam kerajaan sorga. Dan kalau kita kaitkan kedatangan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah dengan tema kitalah umat gembalaan-Nya, jelas bahwa cara Tuhan untuk menyelamatkan manusia adalah dengan cara: datang kepada Tuhan dan jadilah sebagai umat gembalaan-Nya. Sebab kalau kita sudah dijadikan sebagai umat gembalaan-Nya berarti Yesus sebagai gembala yang baik akan menuntun kita ke mata air yang tenang. Dan akan membawa kita masuk ke dalam satu kawanan domba gembalaan-Nya. Mazmur 23 : 1 - 5 menjelaskan kepada kita bagaimana keadaan rohani orang-orang yang mau digembalakan, Tuhan sendiri yang memberi jaminan akan keselamatan.Dalam kitab Bilangan, firman Tuhan menjelaskan tentang perayaan-perayaan atau ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel. Ketika mereka hendak memper-sembahkan korban api-apian bagi Tuhan, dari lembu sapi atau kambing domba, baik korban bakaran atau korban sembelihan, baik untuk membayar nazar khusus, atau sebagai persembahan sukarela atau pada waktu mereka mengadakan perayaan-perayaan, semuanya ini mengandung arti yang besar:
- Bilangan15 : 3 untuk menyediakan bau yang menyenangkan bagi Tuhan.
- Bilangan 10 : 10 supaya kita diingat Tuhan dihadapan-Nya.
Jadi kalau kita bisa mempersembahkan korban yang berbau harum kepada Tuhan, maka hidup kita, pribadi kita, ekonomi kita, rumah tangga atau keluarga kita akan diingat oleh Tuhan.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego karena diingat Tuhan sekalipun dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, tidak mati oleh api itu bahkan bau asap pun tidak. Demikian juga Daniel sekalipun dilempar-kan ke dalam gua singa tetapi singa itu tidak memakan bahkan tidak menyentuhnya. Bahkan raja Hizkia yang sudah difonis akan mati supaya meninggalkan pesan, tetapi karena raja Hizkia berdoa dan memohon kepada Tuhan maka raja Hizkia tidak jadi mati sebab umurnya diperpanjang menjadi limabelas tahun lagi. Dan yang lebih luar biasanya lagi Mazmur 103 : 14 firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan Allah sendiri tahu apa kita, dan Dia ingat bahwa kita hanyalah debu.

Karena itulah Bapa telah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyediakan tubuh-Nya sebagai korban keselamatan. Ibrani 10 : 5 - 6 firman Tuhan menjelaskan maksud dan tujuan Tuhan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Yaitu menjadi manusia supaya ada tubuh yang bisa dikorbankan. Sebab kalau Yesus datang sebagai Tuhan, Ia tidak akan bisa mati dan satu pakupun tidak akan bisa menembus atau menyakiti tubuh-Nya. Maka dalam NATAL yang pertama, Bapa mengutus Yesus turun ke dalam dunia dan menjadi manusia untuk menyediakan tubuh bagi Yesus. Dan dengan tubuh-Nya itulah Yesus mengalami semua penderitaan yang kita alami dan puncaknya Ia mati di atas kayu salib supay semua orang yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan yang pasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar